7. jangan marah

85.3K 1.4K 156
                                    

      Levi menjalankan mobil dengan kecepatan lumayan kencang. Tujuannya hanya satu, ingin cepat-cepat bisa berdua dan berbicara bersama elena. Dia tidak ingin membuat gadisnya kecewa.

    Setelah lumayan lama mereka diam, levi akhirnya bertanya alamat naomi karna mereka sudah lama tidak  dan belum tau alamat rumah gadis itu.

"nom, rumah lo dimana?" tanya levi melirik naomi dari samping.

"perumahan pantai indah kapuk"jawab naomi agak sombong sambil melirik elena di belakang. Levi sudah tau perumahan di situ terkenal elite dan dia segera membawa mobilnya menuju alamat yang naomi sebutkan.

"cuihhh.. Sombong amat ni bocah" batin elena, meski dia anak orang kaya tapi elena tidak pernah bangga dengan kekayaan orang tuanya. Karena dia sudah terbiasa hidup bergelimang harta, tapi merasa kesepian karena orang tuanya yang selalu sibuk. Membuat elena iri dengan kehidupan teman-temannya yang selalu di perhatikan kedua orang tuanya.

    Mobil levi sudah sampai di depan rumah naomi dan gadis itu malah terdiam dan tidak mau keluar dari mobil levi.

"nom, udah sampai. Lo nggak turun?" tanya levi melihat naomi mager di tempat.

"ihh.. Levi nggak peka, bukain dong!!" jawab naomi tetap manja dan menyuruh levi membukakan pintu mobil untuknya.

"jangan manja gitu deh, buka sendiri kan bisa" kata levi cuek dan melirik elena yang berada di belakang dengan tidak enak hati.

"nggak mau!!, gue nggak akan turun kalau nggak di bukain pintunya" jawab naomi sok-sok an ngambek.

"ya udah gue aja yang buka pintunya" kata elena kesal dengan pertengkaran mereka dan sikap manja naomi. Elena berinisiatif keluar dan membuka pintu namun di tolak naomi.

"nggak mau!!"jawab naomi jutek

" lo apaan sih ngikut-ngikut aja?gue maunya levi" sambung naomi dan tetap teguh dengan pendiriannya. Elena hanya bisa menghembuskan nafas dengan kasar, dia tidak habis fikir ada manusia seperti dia di dunia ini.

   Levi keluar dari mobil dan berbisik lirih pada elena.
"maaf ya sayang, kalau dia nggak di turutin dia bisa nekat nggak mau pulang" kata levi dengan terpaksa, elena hanya mengaguk namun dalam hati terdapat rasa cemburu yang membakar dirinya.

    Setelah bernegosiasi dengan elena,levi segera membuka pintu mobil untuk naomi dengan muka yang masam sedangkan gadis itu malah tersenyum senang setelah levi menurutinya. Dia juga tersenyum mengejek melihat elena yang menyaksikan levi menuruti  permintaannya. Itu artinya dirinya selangkah lebih maju dari elena untuk mendapatkan hati levi.

"makasih levii" kata naomi tersenyum genit pada cowok itu sedangkan levi hanya menatapnya datar tanpa membalas ucapannya.

"lo nggak mampir dulu? Ada nyokap bokap tu di dalem. Kan udah lama nggak ketemu juga" kata naomi berusaha membujuk levi.

"enggak deh nom, lain kali aja. Lagipula udah kesorean kasihan elena belum pulang. Salam buat om sama tante aja ya!" tolak levi secara halus.

"iya udah, tapi janji ya lain kali main kesini?" kata naomi dengan wajah sok imut.

"iya, ya udah lo masuk dulu. Gue pulang ya" jawab levi lalu berpamitan karena ingin segera pergi dari situ.

"ok, hati-hati ya lev"kata naomi hanya di angguki kepala oleh levi.

    Levi berjalan menuju mobil di ikuti elena dari belakang. Elena ingin membuka pintu mobil bagian belakang tapi di cegah terlebih dulu oleh levi.

"el, kenapa kamu di belakang?" tanya levi menggenggam erat tangan elena.

"loh bukannya dari tadi aku di belakang?" elena membalikkan pertanyaan levi, ada sedikit nada kecewa dari setiap perkataannya.
(Sepertinya kekasihnya ini sedang ngambek) pikir levi.

Sexy Liar ( elena) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang