8. Bertengkar

64.5K 1K 259
                                    


Elena pergi ke sekolah di jemput oleh levi, setelah berpacaran dengan cowok itu elena tidak lagi ke sekolah di antar supir karena levi siap mengantar jemput dirinya.

Setelah rapi memakai seragam sekolah elena bercermin sebentar di depan kaca kamarnya. Elena mengagumi kecantikan dan keseksian yang dia miliki. Siapa sih cowok yang tidak menyukai dirinya? Hampir semua cowok yang dia temui menyukainya. Bahkan levi yang dulunya cuek sekarang jatuh dalam pelukannya.

Elena turun ke bawah untuk sarapan, tidak ada orang tua yang menemaninya karena mereka sibuk kerja di luar negeri. Dia juga anak tunggal, jadi hanya tinggal dia sendiri di temani pembantu, sopir, serta tukang kebun rumahnya.

Elena baru mau mengambil roti yang sudah terisi selai strawberry kesukaannya. Tiba-tiba levi datang dan duduk di depan meja makannya. Cowok itu memang selalu mengerti keadaan elena yang selalu kesepian, jadi dia selalu menemani elena saat sarapan.

"eh sayang, kamu udah sarapan belum?" tanya elena ketika levi datang.

"Belum, suapin dong" kata levi memajukan wajahnya ke depan.

"ihh, manja. Ya udah, kamu mau selai apa?" tanya elena.

"coklat+kacang deh" jawab levi lalu elena mengambil roti tersebut dan menyuapkannya pada cowok di depannya.

"hmm,,enyak apalagi di suapin pacar serasa di suapin sama istri beneran hihihi" canda levi sambil tertawa.

"apaan sih, masih sekolah juga mikirnya udah kesana" kata elena tersipu malu, gadis itu memang gampang terbawa perasaannya saat levi menggodanya

"tapi mau kan jadi calon istri aku??" tanya levi masih saja menggoda elena membuat pipi gadis itu semakin memerah saja.

"tau ahh, aku mau berangkat sekarang takut telat"jawab elena mengalihkan pembicaraan karena rasa malu.

"yaa, baru juga jam setengah 7, kamu udah takut telat aja" kata levi yang tau elena sedang mencari alasan.

"hehehe aku lupa punya PR"jawab elena jujur.

"kamu yah, kebiasaan mau aku bantuin nggak?" tanya levi menawarkan bantuan.

"ntar nyalin punya fanny aja yank,takut nggak keburu waktunya" kata elena yang ingin buru-buru berangkat.

"ya udah,ayo kita berangkat"ajak levi lalu mengulurkan tangan untuk menggandeng tangan elena dan elena menerimanya dengan senang hati.

Levi hari ini membawa motor gedenya ke sekolah. Dia sedang malas membawa mobil katanya lebih romantis berdua saja daripada nanti ke ganggu naomi lagi. Elena yang mendengar alasan levi tertawa, karena terdengar konyol dan lucu. Tapi elena senang akhirnya levi bisa mengerti perasaannya.

Setelah menempuh perjalanan 20 menit, meski jarak sekolah lumayan jauh. Tapi levi mampu menerobos macetnya lalu lintas karena memakai motor. Itulah keuntungan pertama menggunakan motor daripada mobil yang tidak bisa bergerak bila sedang di landa kemacetan.

Levi turun dari motor, lalu bergegas membuka helmnya dan helm milik elena. Cowok itu memang selalu terlihat romantis jika sedang bersama cewek yang dia suka. Jadi jangan heran jika elena di perlakukan terlalu special oleh levi.

Dari kejauhan tampak seorang gadis cantik yang memakai seragam sekolah ketat dan rok yang terlalu minim sedang memperhatikan dua pasangan sejoli itu. Dadanya memburu menahan gejolak amarah yang sedang meledak. Dia tidak menyangka sahabat yang dekat dan dia kenal sejak kecil sedang dekat dengan cewek lain.

Rasa cemburu membakar hatinya, karena dia selalu berpikir levi selalu akan berada di sampingnya dan menjadi miliknya. Namun realita kali ini mematahkan anggapan yang selama ini dia pegang teguh. Dia harus bisa bersaing mendapatkan seorang levi aaron wijaya, cowok tampan dan menjadi impian siswa SMA 8.

Sexy Liar ( elena) Where stories live. Discover now