Kalau ga suka jangan di baca ya
Happy reading 💜
✨✨✨✨
Jean sedari tadi terus saja menyunggingkan senyum nya. Jean berjalan menuju gerbang untuk menunggu James. Di depan gerbang pun Jean masih saja tersenyum tidak jelas. Jasmin melihat ke arah Jean yang senyum-senyum sendiri. "Lo kenapa, kesambet? Senyum terus dari tadi" celutuk Jasmin.
"Gapapa, emang ga boleh senyum. Senyum kan sebagian dari ibadah" Jean tersenyum lebar ke arah Jasmin.
"Geli najis. Lo ngapa si, ngeri gue jadi nya. Biasanya orang yang senyum-senyum gajelas itu, tandanya lagi kasmaran. Gue tebak lo lagi kasmaran ya" tunjuk Jasmin kearah Jean. Jean menggeleng.
"Apa-apaan lo min, nuduh aja lo. Senyum kan sebagian dari ibadah, jadi bagus dong gue senyum"
"Dih ngeles aja lo, udah deh berhenti senyum gitu ngeri gue!!" Jasmin bergidik ngeri. Jean tidak menghiraukan ucapan Jasmin.
Tiba-tiba James datang, Jean pun berpamitan kepada Jasmin. Di perjalanan pun Jean masih saja tersenyum tidak jelas, seperti orang gila. James melirik kaca spion, ia melihat adiknya tersenyum sedari tadi.
"Lo kenapa de? Senyum mulu dari tadi" Jean tidak menghiraukan ucapan James.
"Gila lo ya senyum mulu, kesambet apa tadi lo di sekolahan de!!" Baik, sekali lagi Jean tidak menghiraukan ucapan James.
"Adek gue beneran gila kayaknya" batin James.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 15 menit, mereka pun tiba di rumah. Jean turun masih dengan senyuman nya.
"Lo kenapa si de, bahagia amat kayaknya. Apa kesambet? Apa lo dapet pacar? Apa lo barusan ketemu bias? Apa lo men.."
"Berisik bang. Kepo amat jadi orang. Kayak cewe tau!!" Kesal Jean, karena James terlalu banyak bertanya.
"Ya kan gue cuman mau tau doang. Bukan kepo namanya" Jean tidak peduli ucapan James, ia memilih masuk kerumah meninggalkan James.
James melihat jaket yang melilit di pinggang Jean.
"Eh de, btw itu jaket siapa?" Tanya James.
"Punya orang!!" teriak Jean yang sudah masuk kerumah.
"Masa iya punya setan si, bego banget kadang punya adek" James pun masuk ke dalam rumah.
***
Jean baru saja keluar dari kamar mandi. Ia langsung duduk di atas tempat tidurnya. Jean meraih jaket milik Alvaro. Ia pun tersenyum mengingat hal di mana Alvaro berkata "Ck...tinggal pake aja si ribet banget!!"
"Aaaaaaa, gue bisa gila lama-lama ini" teriak Jean tidak jelas.
"Baru di pinjem jaketnya aja gue udah seneng. Apalagi kalau gue dapet hati dia ya, udah ga waras anjir!!"
Jean menggeleng kan kepalanya, untuk menyadarkan kehaluannya.
"Tapi gue nyadar ko, gua ga pantes buat Alvaro"
Kadang otak dan hati memang tidak sejalan ya. Otak Jean berfikir ia bisa mendapatkan Alvaro. Tapi berbeda dengan hatinya. Hatinya berkata ia tidak bisa mendapatkan Alvaro, Jean nyadar ia hanyalah seorang kentang, tidak pantas dengan Alvaro seorang superstar yang di kagumi banyak orang.
"Tapi apa salahnya kalau di coba dulu. Heem tapi gue ga yakin si,mana bisa seorang Alvaro jatuh hati sama gue. Yang notabennya cewe kentang, jelek, buluk" Jean benar-benar seperti orang gila, yang berbicara sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
INSECURE
Teen FictionIni bukan kisah seorang gadis yang cantik,most wanted dan dikagumi banyak pria. Ini adalah kisah seorang gadis yang suka insecure. Jeannara qirana putri, ya itu adalah nama seorang perempuan yang ingin merubah dirinya menjadi sosok yang lebih cantik...
