Bab 14

294 32 0
                                    

Setetes air mata sangat berharga dalam hidup seseorang wanita, karena liang air mata tak pernah jauh dari ketulusan.

Atika menganggukkan kepalanya, menggeleng dan tersenyum sebagai respon saat mendengar celotehan Hani. Dia tidak banyak bicara, malahan Hani yang begitu asik dengan ceritanya.

Bukannya bosan, Atika malah senang teman barunya itu suka bercerita. Itu membuatnya sedikit tahu tentang Hani.
Bahkan Hani menceritakan semua tentang keluarganya.

Hani itu cepat akrab, terbuka, baik, cantik, imut ,lucu dan suka tersenyum. Itulah penilaian Atika terhadapnya.

"Atika, bagaimana denganmu. Apa kamu ingin bercerita tentang dirimu?" Tanya Hani setelah dia selesai menceritakan kehidupannya.

Atika tersenyum menanggapi. "Tidak ada apa-apa tentangku Hani. Aku tinggal di panti asuhan dari kecil dan pindah dari pesantren ke sini. Tidak ada yang bisa ku ceritakan" jawab Atika tersenyum, tapi tidak dengan Hani.

Hani merasa bersalah kepada Atika, dia tau Atika pasti merasa sedih saat dia menceritakan keluarganya.
"Maafkan aku Atika karena mungkin aku membuatmu sedih" ujarnya dengan wajah murung.

"Hei, tidak apa-apa Hani. Aku menyukai ceritamu. Aku jadi merasakan kebahagiaan untukmu. Jangan murung begitu" tegur Atika tersenyum.

Hani menatap sendu Atika, dia merasa terharu melihat senyum tulus Atika. Tidak salah lagi, dia tau dari mana Rahman menyukai gadis itu.

Hani membawa tangan Atika ke pangkuannya. "Apa kau mau kerumahku besok, aku akan memperkenalkan sahabat baruku pada mama" ajak Hani dengan wajah memelas.

Atika tersenyum saat mendengar Hani menyebutnya sahabat. Atika lalu mengangguk membuat Hani tersenyum lebar. "Oke, besok aku akan menjemputmu".

"Wahh..ngobrolnya seru banget ni sampai-sampai gak sadar kalo ada aku" ucap Maya membuat Atika dan Hani kaget.

"Astaghfirullah Maya, ngucapin salam dulu" tegur Atika mengusap dada melihat kedatangan Maya yang tiba-tiba.

Maya menyengir kuda sadar dia belum mengucapkan salam. " Assalamualaikum ukhti" Ucapnya. "Wa'alaikumussalam" jawab Atika dan Hani.

"Jadi ceritanya apa ni?" Tanya Maya.
Hani ingin menjawab Maya tapi bel lebih dahulu berbunyi sehingga tidak jadi membuatnya bercerita.

~~~

"Aku pergi dulu ya Bu,Assalamualaikum" pamit Atika mencium punggung tangan Bu Rini.

"Saya pinjam Atika dulu ya Bu, assalamualaikum" pamit Hani juga.

Bu Rini tersenyum "wa'alaikumussalam. Hati-hati ya" kata Bu Rini yang dibalas anggukan oleh mereka.

Hani dan Atika pun memasuki mobil hitam sport itu. Atika kira Hani bersama sopirnya, ternyata itu adalah kakak laki-lakinya.

"Yok bang, pulang" seru Hani membuat Arif mengalihkan pandangannya dari Hp ke arah belakang. Matanya menubruk mata Atika yang tidak sengaja juga menatapnya.

Rahman Atika||ENDWhere stories live. Discover now