1. Pertemuan

691 71 1
                                    

-Di Markas Shinsengumi-

"Yosh! Langsung saja ke intinya, aku ingin kalian menyelidiki sebuah kasus yang baru-baru ini terjadi" Katanya. Matsudaira Katakuriko seorang komaris sekaligus pimpinan dari kepolisian edo di bawah pimpinan shogun dan bafuku.

"Jadi, apa itu tot-san?" Tanya Lelaki bersurai coklat keatas serta bermanik coklat yang sering di sebut 'Stalker' sekaligus pemimpin dari kepolisian Shinsengumi, Kondo Isao.

Di samping kanan-nya terdapat seorang laki-laki bersurai hijau gelap berponi V serta irisan mata berwarna hijau yang sering di sebut 'Oni No Fukucho' sekaligus wakil komandan dari shinsengumi, Hijikata Toshiro.

Dan di samping kirinya terdapat seorang laki-laki bersurai gurun pasir irisan matanya berwarna kuning keemasan dan berwajah Bishounen ini sering di sebut sebagai 'Do-S' sekaligus kapten dari regu pertama shinsengumi, Okita Shougo.

"Sepeti kalian lihat, bahwa akhir-akhir ini terdapat kelompok yang berulah dan sesuai tema-nya inilah aku ingin kalian menyelidiki kelompok 'AkaiKuro'-dah!"

"AkaiKuro?" Ucap Hijikata menyelidiki.

"Aa, AkaiKuro adalah sekelompok orang seperti joishishi, akan tetapi ada beberapa hal yang membedakan kelompoknya tersebut"

"Membedakan? Apa itu Tot-san?" Kondo.

"Itu adalah... Mereka memiliki tanda pengenal di anggota tubuh mereka dan cenderum menyembunyikan-nya. Tanda tato yang bergambar api berwarna hitam"

"Hee... Naruhodo. Jadi orang yang memiliki tanda tersebut termasuk kelompok 'AkaiKuro'?" Okita.

"Aa, itu benar. Karena kalian mungkin akan kesulitan mengurusi kasus ini, aku juga mengirim beberapa orang untuk membantu penyelidikan kalian" Matsudaira.

"Hah! Untuk apa, lagi pula kita shinsengumi-pun cukup untuk menyelidiki kasus ini. Kita tidak perlu bantuan dari orang luar" Jawab Hijikata dengan nada tidak suka.

"Itu benar. Bukankah kita shinsengumi akan di remehkan. Maa walaupun jika Hijikata-san yang di permalukan aku tidak akan perotes. Ne Kondo-san" Okita.

"Oy! Apa maksud mu itu, Sougo?!" Hijikata.

"Aa, memangnya apa seburuk itukah kasus ini sampai-sampai ada bantuan dari orang luar?" Tanya Kondo sembari berpose berfikir.

"Aa, itu benar. Tenang saja orang-orang yang akan membantu kalian adalah orang-orang yang ku percaya. Jadi tenang saja" Jawab matsudaira dengan santainya.

"Jadi, siapa orang yang akan membantu kita?" Jawab Hijikata langsung to the point.

"Ou.. Baiklah. Oy! kalian sekarang masuklah!" Matsudaira.

Tepat saat pintu di geser dan masuklah 3 orang tersebut. Hijikata termasuk kedua orang disebelahnya hanya dibuat melonggo dan terkejut dengan kedatangan 3 orang yang mereka kenal.

"Kenapa Kalian Ada Di Sini?!!" Tanya Hijikata dengan nada histeris.

"Yorozuya! Nande?!" Kondo.

"Danna. Aku tahu kau mempunyai dendam terhadap Hijikata-san, akan tetapi kau juga tak perlu membawa gadis monster itu kemari-desa" Sougo.

"Apa Maksud-Mu itu KORA?! Dasar Do-S!" Jawab gadis bercepol dua bersurai oren yang selalu membawa payung kemanapun ia pergi. Kagura. Dengan nada kesal.

"Maa Maa... Tenanglah Kagura-chan, Okita-san" Ucap lelaki bersurai hitam yang memakai kacamata. Shimura Sinpachi. Yang tengah meleraikan Kagura dan Okita.

"Kenapa, tentu saja untuk membantu kalian memangnya apa lagi? Dan juga untuk apa aku harus datang dan bertemu dengan penggila 'Inu no esa' seperti mu!" Balas lelaki bersurai perak yang selalu membawa bokto atau pedang kayu kemana-pun ia pergi. Sakata Gintoki.

"HAH! Apa Maksud-Mu KUSO TENPA!" Hijikata.

"HAH! Apa Maksud-Mu PONI V YARO!" Gintoki.

"Maa Maa.. tenanglah kalian ber-" Kondo.

DUAR!

Belum sempat Kondo menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba sebuah peluru melesat dengan mulus ke arah pintu yang melewati Gintoki dan Hijikata yang sedang bertengkar sambil menarik kerah baju masing-masing dan sengaja di buat meleset.

"Jika kalian tidak diam, maka aku akan menembak kalian berdua kembali. Dalam hitungan satu sampai tiga kalian harus duduk dan dengarkan" Ucap matsudaira dengan nada tak ingin di bantah.

"Kalau begitu kita mulai. Satu... "

DUAR!

"DUA DAN TIGA-NYA MANA?!!" Teriak mereka secara bersamaan.


~Bersambung~

DUGAAN... Where stories live. Discover now