Chapter 42

227 35 8
                                    

.

.

.

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

.

.

.
'Aku tak mengerti dengan Dokter yang merawatku tadi... sebenarnya apa yang disembunyikannya dariku...berharap mendapatkan jawaban lewat kontak mataku dengan mata rubynya...namun sang Dokter hanya diam saja..ia memalingin muka dan berseru kesesuatu pada Anikiku... sepeninggal Dokter itu aku bertanya pada Anikiku. Malah Aniki hanya diam dan pamit pergi  menjenguk anakku...hah berkali kali aku menghela kan nafas...lama lama ia jenuh berdiam diri di ruangan inapnya....ia ingin mencari udara segar. Sedari tadi nafasnya tak beraturan. Kadang sesak kadang biasa...aku benar benar tidak tahu dengan kondisiku sekarang....merasa muak... aku nekat keluar diam diam... didalam terasa sangat pengap... dan gerah..

Wush

Tap

Pelan pelan ia turun dari ranjangnya..agar tidak membuat gaduh seisi rumah sakit.... jangan sampai deh... dia nggak mau berurusan dengan para Dokter yang mungkin sedikit dingin... namun walaupun begitu sosok Dokter yang merawatnya nampaknya sangat baik. Jika tidak baik mengapa ia disegani dirumah sakit ini...

Mendongakkan kepalanya keatas ia memejamkan mata lalu menghembuskan nafas... jaga jaga melihat kanan kiri agar siapapun tidak mengetahuinya..

Berhasil....!'

Iapun berjalan santai meskipun sedikit menahan rasa sakit didada dan belakang kepalanya yang kembali pusing namun dia hanya menghiraukan saja...

Setapak demi setapak ia menelusuri lorong lorong rumah sakit... sampai ia tak sengaja melewati ruangan yang mungkin juga pasien rumah sakit ini, ruangan itu tidak dikunci....

Menaikkan satu alisnya keatas penasaran.... iapun memunculkan sedikit kepalanya untuk melihat didalam ruangan itu sebenarnya apa yang ada didalam ruangan itu...lagi lagi ia menaikkan satu alisnya keatas...

Kosong...!'

Ruangan disana kosong tak berpenghuni...

Rasa penasarannya semakin menjadi ketika didalam kamar itu serba merah darah... berkali kali ia merengutkan dahinya... selera Pasien yang dirawat disana benar benar misterius dan mencekam...

Krekkk...

Sasuke sedikit membuka Pintu ruangan itu...sedikit was was dan berjaga jaga jikalau tempat yang dipijakinya tidak sesuai dengan terka terkanya.. salah salah malah hidupnya dalam bahaya...

Sesampai didalam sana ia mengelilingi tempat itu... hingga ia tak sengaja menemukan Pintu lagi yang tertutup rapat...

Owh mannn....! Kenapa sampai seperti ini... entah kenapa ia sedikit takut namun lebih dikuasai rasa penasarannya. Ingattt! Jika ia sudah penasaran setengah mati maka pantang untuk mundur...

SADISTIC PSYICOOù les histoires vivent. Découvrez maintenant