[S1][Eps]{Full Moon}[14]

73 15 0
                                    

==========

"Bulan purnama adalah momen terbaik untuk menghabiskan segala sesuatu bersama

Apalagi bersama orang yang sangat kita sayangi."

==========

.

.

==Thorn Pov==

"Kak Thorn...."

Aku yang sedang menanam tanaman pun terkejut mendengar suara mendadak tersebut. aku menoleh kepada seseorang yang tadi memangilku. Ah, Ternyata Alvin. Dia nampak murung, tidak biasanya dia begini.

"Ya Vin, ada apa? Kamu kok murung begitu?"Tanya ku sambil mendekatinya. Sejenak aku melepas sarung tangan ku yang kotor lalu memandangnya.

"Aku bosan Kak............." Ucapnya dengan tampang memelas.

"Lah? Lalu kamu mau mengajak aku yang sedang berkebun ini?" Tanyaku sedikit sarkastik.

"Kan bisa dilanjutkan besok."Jawab Alvin sambil memandangiku.

"Baiklah. Jadi untuk menghilangkan kebosananmu aku harus apa?" Tanyaku sesudah aku membereskan alat berkebun ku.

"Aku mau mengajak kakak ke sebuah tempat spesial." Ucapnya sedikit kegirangan.

"Spesial? Tempat apa itu?" Tanyaku Keheranan. Tempat spesial miliknya?

"Itu Rahasia. Kak Thorn mandi dulu. Bau badan kakak sangat bau melebihi Kak Blaze yang habis olahraga." Ucap Alvin sambil mendorongku menuju ke dalam rumah.

==Meanwhile==

"Uhuk...uhuk..." Suara Blaze Keselek air minum.

==Back To Story==

"Ah iya iya.." ucapku pasrah sambil tubuhku didorong masuk ke dalam rumah.

=====

.

.

==Pukul 18.00==

Aku pun sudah selesai makan malam. Ya, makan malam ini yang kedua kalinya bersama Alvin. Sepertinya mempunyai adik itu menyenangkan. Yah, aku sudah mengangap Alvin sebagai adik kandung ku sendiri.

Nah, saatnya menemui Alvin yang katanya mau mengajak pergi. Ia sedang membaca novelnya.

"Vin, kita jadi pergi kan?" Tanyaku sambil menemuinya. Ia sedang duduk disofa.

"Ah, Kak Thorn sudah siap?" Ucapnya sambil berdiri dan memandangku.

"Ya."

"Tunggu, Mau kemana kalian?" Tanya Kak Gempa tiba-tiba.

"Kami mau jalan-jalan. Boleh kan?" Pinta Alvin dengan jurus 'puppy eyes' yang ia pelajari dariku. Nampak wajah sang korban memerah blushing.

"Ya, tapi jangan pulang larut malam." Titah Kak Gempa sambil menyembunyikan wajahnya yang merona.

"Yeay! Ayo Kak!" Ajak Alvin sedikit berteriak sambil menarik tanganku.

"Ah, iya-iya." Ucapku sambil memasrahkan diri ditarik oleh Alvin.

=====

Dan ketika ditengah jalan, Alvin berhenti. Akupun ikut berhenti dan ia terlihat mengambil sesuatu dari saku celananya. Benda itu adalah sehelai kain hitam.

"Nah, Kak Thorn tutup mata pake ini dulu. Baru kita melanjutkan perjalanan."

"Tapi untuk apa?"

"Nanti aku jelaskan, sekarang tutup mata Kakak dulu."

Akupun menuruti permintaannya. Toh, ia bukan sedang ingin menculikku. Lalu kami melajutkan perjalanan dengan keadaan aku dituntun oleh Alvin.

=====

Setelah selang beberapa saat, Alvin menghentikan langkahnya serta enghentikanku. Aku yang tidak bisa melihat apa-apa hanya bisa menebak apa yang terjadi.

"Apa kita sudah sampai?" tanyaku kepadanya.

"Ya, sekarang Kak Thorn boleh membuka penutup matanya." Ujarnya kepadaku. Aku hanya menuruti.

Setelah pengelihatanku pulih sepenuhnya, aku melihat betapa indahnya tempat ini. Dengan langit hitam bertabur bintang, hamparan bunga, serta bulan purnama menambah keindahan tempat ini.

"Tem....tempat apa ini? Indah sekali." Ucapku berbinar-binar sambil memandangi sekeliling.

"Ini tempat special dulu antara aku dan......" ucapnya pelan di akhir kata. Air matanya pun mengalir secara perlahan.

"Sudahlah Vin. Jangan sampai masa lalu menjadi penghambat untuk masa depan. Jadikanlah masa lalu sebagai penyemangat untuk kita." Ucapku sambil merangkulnya dan menenangkannya.

"Hiks...... Makasih, K..kak Thorn." Ucapnya sambil memelukku. Akupun membalas pelukannya. Bulan yang menjadi saksi pun tersenyum. Mungkin ini yang bisa aku lakukan untuk membahagiakan Alvin.

TBC

==========

Don't forget to vote

And comment

Wanna continue?

Stay tune!

==========

Hublerohue

👑Kepingan Memori👑 [S1] [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang