Bagian 09

119 52 24
                                    

09. Motor Hitam

"Jatuh cinta terhadap manusia adalah patah hati yang telah disengaja, jika tidak bisa menjadi amiin yang paling serius. Maka jadikanlah hal tersebut menjadi ikhlas yang paling tulus."

- Because Invisible

SURA teriakan dari seluruh siswi MAN 01 yang telah menyaksikan tragedi pada sebuah ruang parkir yang telah dikhususkan untuk anggota guru itu terasa begitu keras memekikkan gengang telinga dari beberapa murid lain yang tidak menonton. Siapa lagi jika bukan dan tak
lain adalah Pak Abil yang telah begitu sengaja datang kesekolah menggunakan motor sport hitam miliknya. Apakah dirinya akan menderita jika tidak melakukan sebuah aksi dalam satu hari saja?

"Subhanaalah ganteng banget Ra ... aura damage-nya semakin kelihatan," puji Fatimah yang terus berceloteh pnjng dikali lebr karena ikut menyaksikan hal tersebut.

"Fatimah yang paling cantik please deh ini udah jam istirahat dan kitaudah ada dikantin, tolong berhenti bicarakan hal yang udah aku denger beberapa kali dalam satu hari ini," pinta Khaira yang mulai jengah dengan sahabatnya itu.

"Ishhh Khira ... andaikan aja tadi kamu lihat, pasti udah klepek-klepek tuh mata," ujar Fatimah yang sedikit kesal dengan respon tersebut.

"Aku jadi penasaran deh, memang kamu enggak pernah suka sama orang lain ya selama ini?" heran Fatimah yang tidak pernah mendengar pembahasan tentang lawan jenis yang keluar sedikitpun dari bibir gadis itu.

"Jatuh cinta terhadap manusia adalah patah hati yang telah disengaja, jika tidak bisa jadi amiin yang paling serius. Maka jadikanlah hal tersebut menjadi ikhlas yang paling tulus."

Fatimah mengangguk menyetujui ucapan tersebut. "Ayah juga pernah bilang, katanya gini, 'belajarlah ilmu agama sampai kamu mengerti bahwa pacaran yang langeng, bahkan sampai bertahun-tahun itu bukan karena Allah merestui hubungan mereka, tapi itu adalah istidraj dan bisa saja itu sebagai tanda bahwa Allah udah enggak perduli lagi sama dia.'"

***

Beberapa hari lalu, dua orang yang kini telah memiliki status bertolak belakang itu saling berbagi cerita pada sebuah coffe shop yang sudah menjadi langganan mereka selama beberapa tahun kebelakang. "Kayaknya lo perlu konsultasi sama gue," ucap Abil sembari
mem-pouse game online kesukaannya.

Abil dan Rafi, dua manusia yang saling terhubung hanya karena sebuah tuntutan pekerjaan. Banyak sudah orang yang telah tertipu dengan status mereka, gelar sbagai Dokter memanglah benar adanya. Namun yang berbeda kali ini adalah alasan dibalik itu semua. Abil yang berstatus sebagai Psikolog disalah satu rumah sakit Jakarta, merangkap sebagai Guru Bimbingan Konseling sekaligus direktur utama pada salah satu usaha bidang properti. Semua itu melejit drastis diambang batas, setelah beberapa tahun kehadiran dirinya. Bukan sematamata, karena semua ini hanyalah untuk sang mendiang ayah.

Naimath Naqeeb Sabil, pemilik industri properti terbesar didunia yang sudah memiliki cabang dimana-mana itu adalah termasuk dari warisan sang ayah yang harus tetap ia lestari juga pertahankan, sudah cukup Abil menjadi sosok pecundang dan enggan mengurus
segalanya. Namun baginya adahal yang lebih penting dari segalanya untuk saat ini.

Rafi sedikit mengerutkan kening mendengar ucapan rekannya. "Konsul?" ralat pria yang kini sudah berganti pakaian itu, yang semula cream berubah drastis menjadi kaus warna hitam yang telah ia mix dengan jas yang senada.

Abil mengangguk membenarkan. "Konseling pra pernikahan sama perkembangan anak," sahut Abil sembari terkekeh yang mendapat hadiah plototan.

"Gue mah masih bisa kalau cuman nge-handle perkembangan anak, masalahnya di-elo nya, masih sanggup hidup sendirian, nyusulnya kapaan?" sindir pria tersebut.

Pria yang menjadi tersangka itu berdecak sebal. "Lo kan tahu sendiri sama gimana masalah gue. Pernikahan itu bukan cuman dua kepala yang dijadikan satu, tapi dua orang yang saling mampu. Kalau masalah dunia mah gue enggak terlalu mau ambil pusing, tapi masalahnya iman gue belum sekuat orang-orang diluar sana, apalagi trauma dimasalalu gue itu udah bener-bener mendarah daging. Gue cuman belum bisa yakin karena enggak bisa menjamin, memangnya siapapun orangnya nanti bisa nerima gue apa adanya? Juga gue belum yakin
kalau gue bisa memberi kasih sayang seutuhnya buat dia," finish pria berkemeja putih tersebut sebelum mendapat sebuah panggilan.

La tahzan

Aku malam ini insyaallah up beberapa bab lagi, jadi jangan sampai ke skip ya, bacanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku malam ini insyaallah up beberapa bab lagi, jadi jangan sampai ke skip ya, bacanya.


Jaza Kumullah hu Khaira Katsiran :)

Selamat malam

Palembang
Jumat, 27 Januari 2023
20:55

KHAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang