Sang pewaris 01

2.4K 85 0
                                    

Seorang pemuda terlihat sedang duduk di salah satu bangku taman dengan ditemani oleh sang rembulan mengingat memori memori masa lalu nya yg manis

Flashback 10 thn lalu

Seorang  anak laki-laki kecil sedang bermain bersama  keluarga kecilnya
"Ayah..ayah! liat Yaya jahat sama Idhan!"teriak bocah laki laki kepada sang ayah
"Gak yah! Kak Idhan boong oyang dia yg jahat sama Yaya!"teriak gadis kecil yg berusia sekitar 8 tahun
"Aduh aduh jagoan ayah sama princess ayah ngapa kelahi sih, ada apa sayang?"ucap pria paruh baya sambil menyamakan posisi nya dengan 2orang anak itu
"Yaya tuh yah ngambil bolanya Idhan!"ucap bocah laki laki yg di panggil Idhan itu
"Gak boong kak Idhan dulu yg ambil boneka Yaya!"ucap gadis kecil yg dipanggil Yaya itu
"Ya udah kalo gitu kak Idhan kembaliin boneka Yaya dan Yaya kembaliin bolanya bang Idhan gimana setuju?"kata pria paruh baya itu
Sedangkan 2 orang bocah yg sedang terlibat pertengkaran itu hanya mengangguk kan kepala
"Oke setelah ini ayah beliin ice cream mau gak?"tanya pria itu
"Yaya mau"
"Idhan mau"
sahut 2 bocah itu bersamaan dengan antusias
"Ya udah ayok tapi pamit dulu sama bunda ya"
2 bocah itu hanya mengangguk kan kepala nya sekali lagi
"Bunda Idhan sama Yaya dan ayah pergi beli ice cream dulu ya!"teriak Idhan kepada sang bunda sedangkan sang bunda hanya mengacung kan jempol sambil mengangguk dan tersenyum.
Terpancar sebuah cahaya kebahagiaan dari keluarga kecil itu canda dan tawa terlihat dari keluarga kecil itu.

Flashback end

"Kak Idhan!"teriak seorang gadis
Fildan yg merasa ada yang memanggil nya pun langsung menoleh ke belakang,dan tampak seorang gadis disana
"Ada apa Ra!"jawab fildan dengan nada dingin
"Kak Idhan... ihh.. Rara panggilin juga dari tadi! Kak Idhan ngapalin di sini gak takut gitu ada setan kak?"tanya gadis yang dipanggil Rara itu
"Gak"jawab fildan acuh
"Dan berapa kali Kakak ingetin jangan panggil kakak dengan sebutan itu lagi!!"sambung fildan dengan nada sedikit tinggi
"Maaf Rara gak sengaja"sesal Rara
"Iya kakak maafin"jawab fildan dengan nada dingin
"Kak fildan belum jawab pertanyaan rara, ngapain kakak disini?"tanya Rara lebih sekali lagi
"Gak ngapa ngapain"jawabnya dingin
"Boong kak fildan pasti lagi nginget masa masa indah kita dulu kan?, waktu ayah masih sayang kita dan bunda belum ninggalin kita"ucap Rara sambil menghapus cairan bening yang keluar dari kelopak matanya jika mengingat masa lalu nya yang manis itu bahkan Rara tak menyangka jika masa lalu nya yg manis berubah menjadi sebuah torehan luka yg sangat dalam hati terutama di hati sang kakak

Hening tak ada lagi yang bicara mereka berdua asik dengan fikiran mereka masing masing

"Andaikan  waktu bisa di putar pasti gue akan memutar waktu dimana kami masih tertawa bahagia,gue gak nyangka hal manis di masa lalu itu menyimpan masa depan yg sangat pahit"batin Rara

"Mengapa harus gue yg merasa kan pahit nya kehidupan?bunda apa bunda bahagia disana?fildan butuh bunda!"batin fildan tak terasa butiran air mata membasahi pipi fildan

"Kak fildan!"panggil Rara memecah keheningan
"Iya"jawab singkat fildan
"Kak fildan kangen gak sama ayah bunda?"tanya Rara

"Kamu tau jawabannya"ucap fildan
"Jawab kak! Kalo Rara tau ngapain Rara nanya sama kakak!"ucap Rara sedikit kesal
"Kalo bunda iya... Tapi..."fildan menggantung kan jawaban nya
"Rara tau kakak benci sama ayah Rara juga sama kak, tapi Rara juga rindu sama ayah"ucap Rara kini air mata kembali membasahi pipinya
"Huff(fildan menghembuskan nafas dengan kasar)udah jangan nangis (menghapus air mata Rara)kan masih ada kakak"ucap fildan lembut
"Rara gak nangis kok kak"menghapus kembali air mata yang keluar mendengar perkataan sang kakak
"Ya udah sekarang kita pulang udah malam kan besok hari pertama kamu masuk kampus"ucap fildan sambil membelai lembut rambut sang adik
Sedangkan Rara mengangguk tanda meng-iya kan ucapa sang kakak

Fildan dan Rara menyusuri jalan dengan Honda beat kesayangan kakak nya dan sampai lah mereka di sebuah rumah sederhana bewarna coklat  yg notabenya rumah mereka.
Tanpa sepatah kata pun mereka masuk ke rumah dan pergi ke kamar masing-masing.

Skip pagi hari

Jam menunjukkan pukul 06.30 Tampak seorang gadis yang sedang berkutik di dapur ia menyiapkan berbagai keperluan memasak dan mulai memasak.
"Kak bangun!!"teriak Rara dari arah dapur
"Iya Ra ini kakak udah bangun"ucap fildan
Kamu masak apa Ra?"tanya fildan
"Rara masak nasi goreng spesial untuk kakak"ucap Rara sambil menyodorkan sebuah piring berisi nasi goreng
"Hmm..(menghirup aroma masakan Rara) kayak nya enak ni Ra!"ucap fildan
"Bukan enak lagi kak tapi enak bangeett"puji Rara pada diri sendiri
"Baru pertama kali Kakak liat orang puji diri sendiri"ucap fildan dengan nada mengejek
"Ada kok ni bukti nya Rara"ucap Rara kembali menyobong kan diri
"Itu makanya kamu itu memang lain dari yg lain"fildan kembali mengejek rara
Rara yg mendengar ucapan fildan langsung menghentak kan kaki nya kesal
"Au ah... terserah kakak aja Rara mau siap siap dulu"ucap Rara dengan nada kesal
Setelah kepergian Rara fildan kembali menyantap masakan Rara sambil tersenyum kecil melihat tingkah laku adik nya

Skip kampus

Kini Rara dan fildan telah sampai di depan pintu gerbang yg bertuliskan universitas  pelita harapan, yg merupakan salah satu universitas elite di indonesia. Fildan dan Rara, memang memiliki IQ di atas rata-rata,  sehingga dapat masuk ke universitas ini dengan gratis.
Fildan kini berada di semester 5 sedang kan Rara di semester 1. mereka merasa beruntung bisa masuk ke sekolah elite ini.

"Kamu siap?"ucap fildan karena melihat kecemasan di wajah sang adik
"hm..Siap kak"ucap Rara sedikit ragu
"Jangan takut, kakak kan ada, jadi klo ada apa apa kamu datang aja ke kelas kakak oke?"ucap fildan berusaha meyakinkan adik nya.
Rara mengangguk mendengar ucapan fildan dan mulai merasa tenang
Motor fildan pun memasuki parkir kampus , seperti biasa semua mahasiswa dan mahasiswi menandangi fildan
Ada yg memandang nya dengan rasa kagum dan ada juga yg memandangi nya dengan pandangan mengejek.
Hal itu sudah biasa di mata fildan namun tidak bagi Rara karena Rara adalah mahasiswi baru.

Hal itu tentu membuat Rara merasa sedikit takut bahkan bukan sedikit namun sangat takut. Fildan yg melihat perubah Rara  memahaminya ,perlahan fildan menggenggam tangan Rara dan menatap Rara seakan berkata'jangan takut ada kakak' itu lah yg terlihat dari tatapan fildan. Rara yg sebelumnya takut kini mulai berani.

Mereka melangkah kan kaki kedalam area kampus,fildan  acuh dengan apa yg ia lihat dan dengar karena itu sudah biasa bagi fildan. Fildan terus berjalan menuju kantin kampus sambil menggandeng tangan sang adik.sampai dikantin fildan mengajak Rara untuk duduk di bangku paling pojok.

"Duduk Ra!"ucap fildan dengan dingin
"I..iya"ucap Rara
"Udah jangan takut mereka gak akan berani sama kamu!"ucap fildan berusaha meyakinkan Rara
"Hay bro"sapa seorang pemuda sambil memegang pundak fildan.
Hal itu membuat fildan refleks memukul wajah pemuda itu

Bugh

"Aw... Woi ini gue Irwan main gebuk gebuk aje lu"ucap Irwan sambil memegang wajah nya
"Yaelah Lo kayak gak tau fildan aja,lu sih pake acara kejutin fildan kena kan batunya,hahaha"ucap pemuda lain
"Ya gue lupa Reza kalau teman gue satu ini itu kayak es kutub"ucap Irwan
"Nah sekarang kena getahnya kali,hahaha"
"Wah...Parah lu cal teman lagi di Aniyaya lu mata ketawa"kesal Irwan
"Sorry"hanya itu kata yg keluar dari mulut fildan setelah memukul temannya
"Wah parah lu! Udah kenal pukul lu cuma bilang sorry!ini sakit woi gara gara lu berkurang wajah tampan gue"ucap Irwan
"Lebay lu"ucap ical
"Terus?"tanya fildan acuh
"Terus terus ...ya Lo obati kek muka tampan gue ini"ucap Irwan
Sontak semua temannya membuat wajah jijik dan seakan mau muntah 🤢🤢
Sedangkan Irwan hanya bisa menahan rasa kesalnya
"Huaaa😭uwan liat aku dijulitin sama mereka"ucap Irwan dengan nada lebay
"Lu mau dapat ini👊"ucap Ridwan
Hahaha🤣🤣 semua temannya mentertawakan Irwan
"Emang enak😂"ucap ical
Sedangkan fildan hanya diam dengan wajah flat nya.
Kalo Rara jangan tanya dia bingung apa yg di bicarakan mereka.

Teman teman fildan yang baru menyadari bahwa ada seorang gadis di dekat mereka pun merasa heran kecuali Reza Karena reza teman fildan dari kecil jadi dia udah tau siapa gadis itu
"Dan ni siapa?"




Halo halo author balik lagi dengan cerita baru padahal yg lama aja belum selesai😁😀
Jangan lupa vote dan komen ya  🤗🤗😘
Kita jumpa di next part daaa 👋👋

sang pewaris✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang