Sang Pewaris 20

622 60 6
                                    

Begitu sampai di rumah sakit fildan langsung memanggil dokter agar ayah nya bisa langsung di obati...

"fil ada apa ni sebenarnya?" tanya ridwan yg membuat fildan berhenti menatap ruang Oprasi...

"maksud lo??"

"ya elahh malah balik nanya... Goblok lo..." balas Ical

"fil...Ikut gue !!!"ucap reza dengan tatapannya yg tajam lalu menarik fildan

Namun fildan melepaskan nya..

" gak!!! " sahutnya cepet

" ikut!!! "

" enggak!!!! "

" ikut gue fildan!! "ucap reza penuh penekanan

" gue gak mau reza!! "

" lo mau bilang apa sih disini aja gue mau mantau keadaan ayah!! "sambung nya

" oke tapi jangan marah kalo privasi lo gue bahas.... "

" oke... gue gak peduli  cepetan mau bilang apa!! "

" lo kenapa? Kenapa lo jadi sombong sama kita? Kenapa lo beneran Jauhi rara? Dan ada apa ini? Siapa yg nyerang kita tadi? "reza menghujani fildan dengan banyak pertanyaan sampai ia tak sadar ada wajah seseorang yg berubah karena salah satu pertanyaan nya

" beneran Jauhi rara? maksudnya apa?selama ini kak fildan cuma pura-pura? "rara pun ikut menghujani fildan

" awal nya sih ia ra tapi sekarang gak tau deh jadi beneran... "jawab reza ketus

" yakin mau tau jawabannya? "

" iya fildan "ucap mereka serentak

" oke... Jadi sebenarnya... "

Titt... Titt..

Ucapan fildan terpotong dengan suara ponsel nya...

" iya halo gimana semua selesai? "

"....... "

" bagus lanjutkan "

"...... "

" bawa ke gudang biasa aja yg dulu"

"......"

"gue gak bisa dateng sekarang tapi  ayah lagi di Oprasi..."

"......"

"iya seterah lo aja asal kan dia masih tetap hidup!!"

"......."

"gue mau bermain main dulu sama dia..."

"......."

"Oke "

Setelah mengakhiri telpon nya

Perkataan fildan saat sedang menelepon didengar oleh semua orang...

Hal Itu membuat  mereka menatap fildan penuh sidik...

"apa???" ucap fildan cuek

"sejak kapan kakak bisa kenal dengan hal berbau darah? Dan tadi kakak bisa pakai pistol... Sejak kapan kakak kayak gini??"

"sejak itu semua harus!!!" jawab fildan penuh teka teki

Fildan ber jalan kedepan saat melihat dokter keluar dari ruang operasi...

"gimana keadaan ayah dok?? Peluru nya gak terlalu dalam kan??" tanya fildan khawatir

(dokter tersenyum mendengar ucapan fildan) "kamu tau nak fildan dari dulu saat pak Johan cek up kesini ia selalu cerita tentang anda... Dan ternyata benar kamu sangat baik... Nak fildan tenang saja pak Johan baik-baik saja tapi untuk saat ini pak Johan harus istirahat jadi jika ingin menjenguk nati saja sekitar 2 jam lagi"ujar dokter

"tunggu dok tadi dokter bilang ayah sering kesini untuk cek up... Emang ayah kenapa dok?"

"emmm... Sebenarnya pak Johan ada riwayat sakit  sakit jantung dan seharusnya si pasangkan ring tapi pak Johan tidak mau katanya untuk apa hidup jika ia dibenci oleh anak anak nya..."

Seketika fildan tertunduk lesu mendengar perkataan sang dokter... Ia merasa bersalah pada ayah nya... Karena ia lah yg paling membenci sang ayah...
Tampa disadari air mata mengalir keluar tampa izin saat fildan mengingat betapa ia membenci ayah nya...

"dok apa operasi pemasangan ring itu masih bisa??"

"tentu sangat bisa malahan.."

"jika begitu maka lakukan operasi nya dok..."

"mohon maaf tapi untuk hal itu saya tidak bisa..."

Kenapa?

Saya tidak bisa melakukan operasi sebelum pak Johan yg menginginkan nya... "

" apa!! Tapi kenapa?? "

" Karena itu perintah nya... Dan saya tidak bisa melawan...  Saya permisi "

Semeninggal nya dokter fildan menatap kosong ruang operasi yg mulai terbuka dan menampilkan ayahnya yg terbaring dengan berbagai alat di sisinya...

" fil pembicaraan kita belum selesai sekarang lo jelasin semuanya!!! "paksa reza

" lo mau tau kan? "

" gue bakalan berita tau lo tapi jangan banyak tanya ngerti.... "

" gue udah baikan sama ayah... Dan orang yg ngejar kalian tadi mengincar rara.... Jika kalian ingin tau lebih maka kalian cari tau sendiri.... " ucap fildan lalu lintas pergi

Langkah nya terhenti saat melihat 3 bodyguard

Kalian jaga ayah dan jangan biarkan mereka keluar dari sini pastikan tidak ada penyusup....!!!" final fildan lalu berjalan

                   ***************

Fildan melangkah kan kakinya menuju dalah satu ruangan yg ada di rumah sakit...

Tak perlu waktu lama ia sudah sampai si ruangan bernuansa biru langit...

Fildan sangat mengenal seluk beluk rumah sakit ini karena ini milik ayah nya

Ia masuk ke ruangan itu lalu mengunci nya...

Ia duduk si salah satu sifa lalu mulai termenung...

Hampir 1 jam fildan habiskan Di ruang itu dengan pikiran kosong sampai akhir sudut mata nya menatap tangan nya sendiri...

"kenapa harus tangan ini yg membunuh orang!!! Bagaimana bisa aku terjebak  di dalam ini semua!!!!" teriak nya...

"ARGHH... GUE PEMBUNUH!!!"

Fildan teringat kembali pada kejadian di kampus tadi... Tangan nya lah yg menembak kan peluru dan membuat nyawa orang hilang...

Ia tau situasi yg memaksa tapi fildan merasa bersalah karena hal itu...

Ia kembali ingat perkataan sang ayah...

'fil dunia bisnis berlaku hukum rimba yg kuat yg menang...'

Dari sejak ucapan sang ayah ia belajar berbagai tehnik senjata...

Mulai dari pedang hingga pistol...
Semuanya ia kuasai dalam waktu seminggu...

Hal itu bisa terjadi karena sewaktu kecil fildan pernah di ajarkan ayah nya... Bukan hanya ia tapi juga rara...

Bahkan rara lebih hebat dari nya... Fildan tertawa kecil kala ia mengingat bagaimana sang adik menyombong kan dirinya jika berhasil mengenai sasaran...

Tampa ia sadari ia sudah hampir 3jam diruang itu sendiri

"ayah!!!" gumamnya saat wajah ayah nya terlintas di pikiran nya...

Dengan cepat fildan keluar dari ruangan itu dan berjalan menuju ruang rawat ayah nya...

              *****************
Segini duluya.. Up nya...

Besok di lanjut....

Vote and komen....

Salam hangat dari Author ini....

Bayyyyy.....

sang pewaris✔Where stories live. Discover now