Chapt 3 : Kacau

45 12 2
                                    

Bolos. Itulah yang kini gue lakuin sekarang. Lari dari masalah? Mungkin.

Sekarang gue hanya ingin melakukan apapun tanpa siapapun yang melarang. Ngerokok dan melamun di rooftop misalnya.

Persetan dengan segalanya.

Gue emang udah punya sikap bodoamatan semenjak kejadian itu dua tahun lalu. Bukan bodoamatan, lebih tepatnya gak perduli lagi sama siapapun dan dengan siapa pun.

Gak perduli apa kata orang yang bilang sikap gue lebih bar-bar, lebih gak waras, kelawatan, bodo gue gak perduli.

Gak perduli gimana fake nya dunia.

Gak perduli sama pergaulan.

Gak perduli soal pendidikan.

Gak perduli sama lingkungan sekitar.

Eh, tapi gue masih waras buat perduli sama orang tua gue.

Ya walaupun sikap nya yang kadang gak mandang gue sebagai anak. Tapi gue bersyukur punya mereka meski kini mereka tidak lagi bersama.

Bersyukur. Cuma itu yang bisa gue lakuin sekarang. Bersyukur karna masih ada keluarga dan tempat tinggal untuk gue kembali. Meskipun kini hanya tinggal mama.

"Kenapa hidup gue harus kaya gini."

Pelangi memegang kepalnya, frustasi.

"Kenapa juga gue harus ada di dunia kalo gue gak bahagia. KENAPA?!" teriak Pelangi sambil menangis

"Masuk kelas." interupsi tiba-tiba dari arah belakang menyadarkan

Gue langsung menghapus asal air mata. Lalu menoleh keasal suara tadi.

Kembali. Mengalihkan pandangan dari orang itu. Gue sama sekali gak bergerak untuk menuruti apa yang tadi dia ucapkan.

Gue gak takut sedikit pun, toh dia bukan Tuhan.

"Pergi lo." ngusir Dia pun gue gak takut

"Bisa gak sih lo gausah bikin masalah terus." ketus cowo itu

"Gue gak minta diurusin. Lagian lo bukan orang tua gue."

"Ini urusan gue. Karna gue keamanan disini. Jadi apa yang lo lakuin itu berhubungan sama tugas gue." jawabnya dengan nada naik satu oktaf

"Berenti buat ngikutin gue Raka! Berenti ikut campur masalah gue."

"Gue gak ngikutin lo, dan gue gada niat ikut campur masalah lo"

"Terus kenapa lo selalu munculin diri lo didepan gue, disaat yang gak tepat"

"Cepet balik ke kelas lo atau gue panggil bu Sari buat jemput lo." ucap Raka pada akhirnya

Dengan langkah gontai gue pun berjalan sesuai apa yang tadi Raka inginkan. Masuk kelas. Mau tidak mau.

                                 **

Tibalah Pelangi di rumahnya. Sepi. Itu lah yang menggambarkan suasana rumahnya saat ini.

Merebahkan tubuhnya yang terasa lelah. Pelangi menatap langit-langit kamarnya entah sedang memikirkan apa.

Bunyi notif masuk di ponsel Pelangi. Ia tersadar dari pemikiran nya dan segera mengambil ponsel nya yang tegeletak di atas nakas.

Mamaa<3

Pelangi, kamu udah pulang?

Kayanya nanti mama
bakal pulang telat deh.
Kalau mau makan gofood
aja ya sayang mama lagi gak masak soalnya.

Iya maa, pas pulang
hati-hati di jalan ya.

Jangan pulang terlalu malem mah.

Dari mama nya ternyata.

**

Setelah selesai dengan ritual mandinya. Pelangi bergegas menuju garasi untuk memanaskan mobil nya sebelum ia mengendarai.

Ia berniat main ke rumah Michel.

Setelah mendapat pesan dari mama nya ia berpikiran akan menghabiskan waktu sore nya bersama Michel, dirumah nya. Hanya sekedar rebahan di kamar nya atau nongkrong di cafe langganan mereka. Cafe Alaska.

Jam menunjukan pukul 20.30. Pelangi mengantarkan Michel pulang terlebih dahulu sebelum ia pulang kerumahnya.

Yup. Mereka nongkrong di cafe. Setelah Pelangi dan Michel membantu Martha, Mama Michel itu membuat kue.

Setelahnya, baru lah mereka pergi ke cafe sekedar cuci mata, kata Pelangi. Karna cafe tersebut terkenal dengan pengunjung nya yang ramai di penuhi oleh remaja-remaja seumuran mereka.

Tidak heran jika mereka berdua memilih cafe tersebut sebagai tempat nongkrong.

20 menit telah berlalu ketika mereka sampai di depan rumah Michel. Pelangi pamit kepada teman nya itu. Menyalakan mesin mobil nya dan segera pergi. Orang tua Michel? Ah mereka masih berjaga di toko Cake & Bakery nya.
  

**

Pelangi segera masuk ke kamar dan membanting pintu nya. Ia menangis sesegukan di dalam kamarnya.

Ia masih syok apa yang telah dilihat nya barusan.

"Pelangi, dengerin mama dulu nak. Mama bisa jelasin"

"Ini gak seperti apa yang kamu pikirkan sayang." ucap Mama nya lagi

"Mama sama aja kaya papa. Pelangi benci kalian berdua." teriak Pelangi dari dalam kamar

**




















Hayoo ada yang tau Pelangi kenapaa?

Terus mama nya Pelangi juga kenapa? Ngapain? Ngelakuin apa? Smpe Pelangi nangis gituu:(

**

Gimana menurut klian cerita ini?
Klo kurang seru maap yaa. Ikutin terus kelanjutan ceritanya:D

Jangan lupa kasih Bintang. Kritik dan saranya jugaa ya.

See u<3

Broken HomeWhere stories live. Discover now