Ia menangis sejadi-jadinya malam ini, didalam kamar. Dan kembali mengabaikan panggilan mamanya yang sambil terus mengetuk-ngetuk pintu kamarnya.
"Pelangi, buka pintunya sayang," ucap mamanya sok lembuh, cih. "Mama bisa jelasin."
Kalimat seperti itu yang terus diulang-ulang mamanya untuk membujuk Pelangi. Pembelaan, nggak sama sekali merasa bersalah.
Pelangi benci.
Suara Lita sudah tidak terdengar oleh Pelangi. Setelah dari tadi mama nya itu terus mengetuk pintu kamar nya, berniat mencoba untuk memberi penjelasan, yang akhirnya tidak mendapat respon apapun dari Pelangi.
Baru segitu aja nyerah.
Pelangi pun hendak membuka pintu untuk sekadar memastikan bahwa mama nya masih di depan pintu atau tidak.
Ceklek.
Mata mereka bertemu. Pelangi memandangi mama nya dengan mulut sedikit terbuka.
Betapa mengejutkan, mamanya sedang bersandar di tembok samping pintu kamar Pelangi dengan lutut di tekuk sambil memegangi kepala nya frustasi. Menangis.
"Mama mau kasih tau kamu satu hal," ujar mama nya lirih, tanpa menatap Pelangi.
"Apa?"
"Kamu bersih-bersih dulu, mama tunggu di ruang tengah."
**
"Mama mau ngomong apa? Tanya Pelangi setibanya di ruang tengah.
Sebelum berbicara, Lita menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya secara kasar.
"Mama mau married sama laki-laki tadi." ucapnya lugas.
Tak pernah terlintas sama sekali di otak Pelangi perihal pengakuan mama nya yang ingin menikah lagi. Ia tak habis pikir bagaimana mama nya itu ingin kembali merajut sebuah hubungan dengan orang baru. Tanpa memikirkan persaannya.
Fyi, Pelangi tidak suka menjalin atau memiliki sebuah hubungan dengan orang baru, apalagi ia tidak mengenalnya sama sekali. Dan yang kemarin adalah pertemuan pertama ia dengan yang katanya calon mama nya itu.
Spontan Pelangi pun langsung berdiri dari duduknya dan menatap mama nya itu. Refleks menggelengkan kepala, samar. Dan kembali ke kamar.
"Pelangi..." di waktu yang bersamaan, Lita bangkit dari sofa dan memanggil anak nya itu .
**
Maap bangett pendekk gitu:' maap juga baru update.
Hiatus? Bisa jd, gatau smpe kapan. Cause ada kendala yg bikin aku gabisa ngelanjut ceritanya, ditambah skill kepenulisan aku juga masih jelek bgttt. Sekiannnn trimakasih hehee:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home
Teen FictionKetidaksengajaan, kebetulan atau takdir yang selalu mempertemukan kita? Kian semua masalah yang menghampiriku menemukan titik terang setelah bertemu denganmu. Hingga akhirnya kau dan aku menjadi kita. Dan nyatanya, hidupku tak seindah nama ku. Pe...
