2. Kim Sowon

260 52 7
                                    


Semua yang ada didunia ini tidak akan bertahan lama, apa yang ada akan tiada.

Layaknya tanah yang akan kembali lagi menjadi tanah.

Kehilangan adalah satu-satunya hal yang membuat kebanyakan manusia dibumi menderita.

Salah satunya Aku, Kim Sowon.

Aku kehilangan kasih sayang dari sosok Appa yang selalu ada dan bekerja keras untuk keluarga. Kasih sayangnya memang tak penuh untukku, namun tetap saja aku selalu berharap itu terjadi.

Dan buktinya, itu semua tidak terjadi. Ia pergi, kembali kepada yang maha kuasa.

Seperti 'Pelangi' yang setia, aku menganggap diriku adalah bagian dari pelangi itu.

Aku menyukai warna Ungu, kau tahu bukan warna ungu adalah warna terakhir dari Warna Pelangi. Aku menyukai warna itu. Warna ungu melambangkan kasih sayang yang tidak terbatas hingga kapanpun dan kasih sayang itu selalu setia sampai kapanpun, aku menaruh Cinta Ungu 💜 untuk Appa. Walau ia sudah tidak ada, namun kasih sayangku untuknya tetap sama hingga kapanpun.

Setelah acara pemakaman Appa selesai, aku langsung melangkahkan kakiku mengikuti Eomma yang sudah menarik tanganku untuk pulang. Hatiku terasa terpukul hari ini, merasakan bagaimana perihnya kehilangan seorang Ayah yang selama ini menyayangiku, walau ia lebih perhatian kepada Yewon.

Yewon dia adik perempuanku yang kini berusia 9 tahun, usianya terpaut 2 tahun denganku. Dia anak yang menggemaskan, lembut dan imut.

Dulu sebenarnya aku sangat menyayanginya, namun saat melihat kasih sayang Appa lebih condong kepadanya, membuat rasa iri dalam diriku membara. Tetapi, keadaan itu justru diperparah dengan sikap Eomma yang membenci Yewon sejak dulu, aku tak tahu apa alasannya. Tetapi apabila aku bersama Eomma, aku harus mengikuti semua keinginannya, atau Eomma tidak akan menuruti juga keinginanku.

Mengingat Yewon, aku jadi ingin memanggilnya untuk memijat kakiku selagi ini belum larut.

Huft, kakiku sungguh pegal sejak tadi, bahkan rasanya sangat malas walau hanya untuk melangkah sebentar. Mungkin memanggil Yewon dari dalam kamarku tidak masalah bukan ? Biarlah, lagipula Eomma tidak akan memarahiku, aku tahu Eomma sanggat menyayangiku.

.

.

.

Sambil bermain Game kesukaanku, aku mengamati tangan Yewon yang memijat kakiku dengan tenangnya.

Sudah sekitar satu jam Yewon memijat kakiku dan pijatannya semakin melemah, aku pikir ia sudah lelah, aku melihat ia mengibas-ibaskan kedua tangannya yang kurasa bahwa ia juga mulai pegal.

Aku mulai menyuruhnya berhenti dan akupun memegang kedua tangannya, ia mulai memandangku dengan tatapan polosnya, huh dia sangat lucu apalagi pipi Cubby miliknya.

"Yewon-ah, hentikan !" kataku sambil memegang kedua tangannya dengan tanganku. Dapat ku lihat Yewon mengerutkan dahinya bingung.

Aku menggerakkan tanganku disaat Yewon sudah duduk disampingku, sorot matanya terlihat ragu untuk berbaring disampingku.

"Nee, Eonnie ? Mianhe (maaf) ." jawabnya gugup sambil menundukkan kepalanya.

"Lihatlah Eonnie bila Eonnie sedang berbicara kepadamu," ujarku lalu memegang dagunya untuk melihat kearahku. Wajah polosnya menatapku dengan lucu, gemas menatapnya seperti ini, namun gengsiku menyuruhku untuk diam.

"Gwenchana (tak apa) Yewon, berbaringlah dengan nyaman, Eonnie tahu kau sangat lelah. Eonnie akan memijat kakimu agar tidak terlalu pegal," kataku lembut dan langsung memijat kedua kakinya.

Rainbow Life #Tamat  [ GFRIEND FF ]Where stories live. Discover now