[015]

14.7K 1.6K 401
                                    

Jimin berjalan disepanjang koridor menuju kamarnya dengan bahu yang turun dari biasanya, bisa kalian rasakan apa yang dirasa Jimin saat ini? Setelah tau hal yang selalu dia banggakan dalam dua tahun terakhir ini justru malah mengkhianatinya ㅡah bukan mengkhianati tapi memang Jimin nya saja yang terlalu cepat mengambil kesimpulan.

Tapi Jimin tidak bisa disalahkan juga, wajar jika dia salah paham dan mengambil kesimpulan dengan cepat bahwa Jungkook adalah pahlawannya. Sebab, saat ia pertama kali sadar dari pingsannya hanya Jungkook seorang yang ia lihat. Tidak ada orang lain lagi selain Jungkook yang membantunya.

Jadi siapa yang membantunya saat tenggelam dua tahun lalu?

"Oi"

Kepala Jimin terhuyung mundur saat Yoongi tiba-tiba datang sambil menjentul keningnya.

Jimin mengelus keningnya sambil mendelik kearah Yoongi yang justru hanya tertawa-tawa.

"Lo ngapain jalan kayak gak punya tulang gitu?" tanya Yoongi sambil membuntuti Jimin dibelakang

"Bukan urusan lo" ketus Jimin

"Ketus banget sama calon pacarㅡ"

Jimin dengan cepat membalik badan dan menutup mulut Yoongi sambil melirik kesana-kemari, sedikit lega karena untungnya koridor terlihat sepi.

"Jangan ngomong sembarangan! ㅡaggh anjing jijik!!" Jimin sontak langsung mengusapkan telapaknya dengan brutal diseragam Yoongi sebab telapak tangannya baru saja dijilati oleh lelaki itu.

"Jijik jijik kemaren kita aja abis ciumㅡ"

Plak

"AW SAKIT MONYET" Yoongi memegangi kepalanya sesuai telapak mungil Jimin dengan seenaknya memukul.

"Dibilang jangan ngomong sembarangan! Tau ah, gue pengen ke kamar!"

Yoongi terkekeh sambil ikut berlari kecil membuntuti Jimin.











,

"Lo tolol banget sih, jawaban lo salah semua"

Jimin mendengus seraya menarik buku pr nya, sakit sekali dikatai tolol seperti itu oleh Yoongi.

"Rumus nya juga salah semua ㅡaduh lo dikelas ngapain aja sih!"

"Tau ah kalo lo cuma mau ngatain gue doang, gak jadi minta bantu lo!!"

Yoongi tertawa kecil, menarik kursi miliknya dan ikut duduk mepet disamping Jimin.

"Ya jauhan juga kali" sindir Jimin, namun Yoongi malah menarik pinggang Jimin agar semakin menempel.

"Anjing" umpat si manis

"Sini gue ajarin ya anak tolol" canda Yoongi membuat Jimin meraup wajah menyebalkannya.

"Bercanda. ㅡDah sekarang serius nih" Yoongi menarik kembali buku pr milik Jimin, melihat soal nomor satu yang bahkan termasuk soal simple tapi tetap saja dijawab salah oleh Jimin.

"Lo sebenernya tau gak ruang sampel itu apa?"

Jimin terlihat berpikir sebelum, "Itu... Itu loh kalo kita lempar dadu terus... Eum"

"Halah bacot, gitu doang gak ngerti"

"Lo kok ngajarinnya galak banget!" protes Jimin sambil mendorong dada Yoongi

"Gue geregetan lo udah kelas 12 tapi gituan doang gak ngerti"

"Ya namanya juga gak ngerti harus diapain lagi"

"Yaudah diem.

ㅡRuang sampel tuh himpunan dari hasil yang mungkin terjadi dari pelemparan dadu. Misal dari pelemparan satu buah dadu, ruang sampel nya 1,2,3,4,5,6 kalo dua buah dadu ruang sampelnya (1,1) (1,2) dan seterusnya sampe (6,6). Terus lo disini lo disuruh cari peluang dari mata dadu kembarㅡ"

ROOM 779 ; YoonMin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang