Permintaan Maaf

2.6K 277 36
                                    

Teruntuk readers cintaku khususnya yang merayakan hari raya kurban, selamat hari raya idul Adha!!!!!




Happy reading guys!

Awas typo yak!



Melati mencoba menenangkan debar jantung nya. Sungguh semesta memang sedang berusaha menghukum segala dosa yang telah melati tumpuk selama ini.

Lihatlah, setelah pagi hari yang buruk, kedatangan tamu menyebalkan dan sekarang dirinya harus duduk diapit dua pria yang sedari tadi saling melempar tatapan tajam.

"Yang ambilin minum dong, haus nih," Vino mengagetkan melati yang sedang melamun. Melati mengerucutkan bibir sebelum mengambil minuman di sisi ranjang dekat Saka.
"Nih! Dasar bayi manja," Melati menyodorkan sekotak susu yang memang dikhususkan untuk para pendonor. "Ih bukain dong, kamu ga liat tangan aku di suntik gini, mana tangan yang satu lemes lagi," Vino melirik sinis kearah Saka yang sedari tadi membuang muka.

"Nih minum! Ga usah banyak protes atau mau gw tinggal sekarang! " Vino menyedot susu yang di ulurkan melati dengan senyum manis.

Aksinya membakar ladang tetangga memang banyak menjadi sorotan publik, Reyhan bahkan sampai muntah melihat tingkah Vino yang begitu manja kepada melati.

"Enak ya, udah beramal baik dapet pahala, nambah kesehatan tubuh, masih dapet bonus ditemenin bidadari cantik, mana di kasih minum susu lagi," Seringai Vino sembari melirik Saka yang semakin memerah.

"Sial kenapa saya harus merasa tidak suka dengan perilaku dua orang itu, dan kenapa juga bocah itu harus memasang ekspresi seperti itu. Sialan! Sadar bodoh ini bukan dirimu, gadis jin itu sepertinya sudah meracuni hati dan pikiranmu. Sadar, " Batin Saka.

"Makan cuka kau hmm," Batin Vino tersenyum penuh kemenangan.

"Astaga dosa apa tante Sukma sama om Haris sampe ngelahirin dua anak otaknya ketinggalan di rahim semua." Melati benar-benar berusaha menjaga imagenya disini, ia bahkan harus menahan diri untuk tidak menerjang Saka yang berbaring di ranjang donor.

Astaga imannya untuk move on memang sedang diuji, belum lagi harus menghadapi bayi besar seperti Vino.
Tingkah pria satu ini membuat melati malu tujuh turunan.
"Gw balik dulu ya mas, ga enak sama yang lain kalo gw disini Duduk-duduk nungguin bayi gede, " Melati langsung kabur dari tenda donor menuju tempat pendaftaran.

Ia sudah tidak kuat menghadapi pesona Saka yang membuat jiwa move on yang ia kumpulkan perlahan menguap terbawa udara.
"Sadar Mel sadar! Ga boleh, dia udah ada Mbak Amira, sadar! " Melati memasukkan barang-barang pribadinya.

Melati harus segera pergi dari tempat terkutuk ini, niat kemari untuk menyibukkan diri dan menghilangkan pikiran tentang Saka justru malah menyerang balik dirinya.
Melati bahkan tak kuasa untuk memandang Saka, padahal melati sangat ingin melihat pria itu.

Tapi ia takut air mata yang sudah ia kuras kemarin kembali membeludak.

Setelah mengemasi semua barangnya, melati mencari ketua KSR untuk ijin pulang. Entah alasan apa yang nanti ia harus berikan, yang pasti dia harus cepat-cepat pergi dari tempat ini.

"Gw harus balik sekarang," Melati menghampiri tenda panitia.

"Kak gw balik dulu boleh gak nih? Ortu gw balik dari Singapura minta jemput. Bisa coret KK kalo gw telat," Karang melati dengan begitu tapinya, ditambah ekspresi panik melihat jam.
Melati memang panik, ia panik sejak pertama kali Saka ada di bumi bagian yang sama dengannya.

Advanture MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang