Dia Lagi?

83 20 2
                                    

Aku bergegas untuk segera pulang ke rumah. saat aku tengah jalan kaki, ada mobil yang berhenti tepat disisiku, aku berhenti dan pemilik mobil itu membuka kaca mobilnya, saat terbuka aku melihat jelas siapa pemilik mobil itu. Ya dia Pak Arif.

"Pak arif" panggilku sambil tersenyum

"Ayo masuk bapak antarkan pulang yah" tawar pak arif.

"Hmm tidak usah pak, aku jalan kaki saja" ucapku. "Kalo gitu mampir kerumah bapak saja gimana, anak bapak sudah datang mungkin kamu dapat berteman baik denganya" sambung pak arif

Aku baru saja ingin menolak ajakanya, tapi aku juga tidak mau membuatnya kecewa karena selama ini hanya pak arif yang baik kepadanya. "Gimana silvi mau tidak?" Kata pak arif. "Oke pak" jawabku.
Aku langsung masuk kedalam mobil pak arif dan melaju menuju rumahnya.

Saat sampai, rumahnya terlihat sepi. "Ayo masuk silvi" kata pak arif. "Iya pak" ucapku. Aku melihat sekelilingnya tidak ada seseorangpun, pak arif kata anaknya sudah datang tapi dimana? gumamku

"Kamu duduk dulu silvi, bapak akan memanggilkan bi ida untuk membuatkanmu minum" kata pak arif sambil pergi kebelakang, dan tidak lama kemudian pak arif datang "Sebentar ya bapak keruang kerja dulu, mau membereskan dokumen" aku menggangukan kepalaku. Dan bi ida datang dengan membawakan minumam, "silahkan non" ucap bi ida. "Makasih bi" ucapku

Saat pak arif pergi aku melihat ada banyak foto anak kecil laki-laki yang tengah tertawa dengan sepasang ibu dan bapak, lalu aku mendekati foto itu. Anak pak arif kelihatanya baik, dan lucu gumamku. Dan kemudian aku mendengar suara motor dari luar, aku menghiraukan dan terus melihat foto-foto itu lagi.

Seketika terdengar suara dari luar "paaahh... Aku pulang" ucapnya. Saat orang itu masuk tiba-tiba. "Lo siapa" ucapnya. Saat sadar ada seseorang dibelakangku aku langsung balik badan kaget dan membelangkakan mataku. "Hahh ngapain lo disini" ucapnya lagi. "E.. ituu anuu" ucapku gugup. Dan pak arif datang "Eh benny kamu sudah pulang" kata pak arif. "Jelasin kenapa dia ada disini pah?" Ucap benny penuh tanya. "Oh silvi, kalian sudah saling kenal rupanya baru saja papah mau kenalin kamu sama dia" kata pak arif. "Papah kenal dimana sama dia, atau jangan-jangan..." Benny melirik kearahku dengan tatapan intens.
"Dia membantu papah saat sedang susah dijalan, dia baik juga sama papah". Aku sempat risih dan sedikit gugup saat benny menatapku dengan intens. "Yaudah benny mau kekamar dulu" ucapnya lalu pergi.

"Hmm kalau gitu silvi pulang dulu ya pak" ucapku sambil mengambil tas dikursi "kenapa buru-buru" kata pak arif dengan sedikir raup wajah yang kecewa
"Soalnya ada tugas yang belum saya kerjakan pak" ucapku. "Yasudah nanti biar benny yang mengantarmu pulang ya?" kata pak arif. "Tidak usah pak, silvi jalan kaki saja" ucapku sambil menyalami tangan pak arif. Dan aku beranjak keluar.

Benny keluar dari kamar dan menuruni tangga. "Ben kamu satu sekolahkan sama dia?" dan benny hanya membalasnya dengan anggukan kepala. "Apa kalian satu kelas juga?" Kataku lagi. "Iya papah" jawab benny. "Papah senang karena kalian saling mengenal dan sepertinya akrab" ucapku. "Akrab dari mananya" ucap benny dan sontak pak arif terheran-heran. "Dia itu ngga punya temen pah disekolah, setauku juga dia sering dibully sama temen yang lain, saat aku belum satu meja denganya dia juga duduk sendiri dimeja paling belakang" sambung benny. "Loh kok bisa gitu, kenapa?" Ucapku. "Mana benny tau" ucap benny. "Kalo gitu kamu harus melindungi dan menjaganya ben, papah rasa kalian bisa menjadi teman baik nantinya" ucapku "dan bahkan bisa jadi teman dekat" sambungku sambil menggoda benny. "Ah papah apaan sih emang benny bodyguardnya dia gitu harus jaga dia, apalagi apa tadi teman dekat? Ah dia bukan tipe benny pah" ucap benny sambil pergi menuju kamarnya. "Awas loh nanti kena batunya bicara kaya gitu" teriaku saat benny masuk kedalam kamarnya.

Broken HomeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora