Menginap

134 17 3
                                    

Besok adalah hari minggu, aku berniatan untuk menginap dirumah papahku.

Sepulang sekolah aku mengganti pakaianku dan bersiap-siap untuk langsung pergi kesana.

30 menit perjalanan akhirnya aku sampai dirumah papah

Aku mengetuk pintu rumahnya. "Assalamualaikum pah."

Sekali ketukan dan tidak menunggu lama pintu terbuka.

"Waalaikum salam."
"Loh silvi, ngapain disini?!" tanya papahku

"Emangnya aku ngga boleh kesini ya pah" raut wajahku kecewa

"Boleh dong, ayo masuk." ujar papahku

Saat aku masuk, aku melihat sekeliling rumahnya sedikit berantakan

"Maaf ya rumah papah berantakan, kamu tau kan papah sibuk kerja jadi ngga sempet beresin." Ucap papah

"Iya gapapa pah, nanti silvi yang beresin ya."

Papah tersenyum sambil mengusap rambutku. "Yasudah kamu masuk kamar sana istirahat."

"Iya pah."

Aku melihat papah langsung menuju ke meja kerjanya yang berasa di samping ruang tv.

#

Disisi lain Aldrian sampai dirumahnya selepas mengantar silvi tadi.

"Assalamualaikum mah." Ucapku sambil senyum- senyum bahagia

"Waalaikum salam." jawab ibuku yang bernama Nilam

"Tumben kamu dateng-dateng senyum gitu, ngga kaya biasanya.?!" tanya mamahku

"Hmm gapapa mah, yaudah rian masuk kamar dulu ya."

Aku merebahkan tubuhku diatas kasur, Yap masih sama sambil senyam-senyum sendiri

"Cewek tadi unik juga ya, kalo dilihat-lihat cukup cantik tapi kayanya dia pendiem." Monologku

Kayanya aku harus deketin dia, gumamku.

Aku bergegas menuju kamar mandi untuk menetralkan pikiranku, karena sedari tadi ia masih kepikiran silvi terus

#

Malampun tiba, selepas membereskan rumah papah. Aku bergegas menuju dapur untuk memasak makan malam

Masak apaya, gumanku. sambil membuka lemari pendingin.

Aku melihat cuman ada telor disana, aku kepikiran untuk membuat omelet saja.

Setelah cukup lama akhirnya omelet sudah matang, dan aku langsung hidangkan ke meja makan

Lalu aku langsung memanggil papahku.

"Pah ayo makan dulu."

"Sebentar ya silvi, papah masih menyelesaikan kerjaan papah." ujar papah

"Sebentar aja pah, masa silvi harus makan sendiri lagi."

Papahku yang menyadari raut mukaku sendih, dia langsung berubah pikiran.

"Yasudah kalo gitu ayo makan." ucap papah

Aku dan papah berjalan menuju meja makan.

"Masak apa kamu.?!" tanya papah

"Omelet pah, Didalam kulkasnya cuma ada telor aja."

"Oh iya maaf ya papah soalnya jarang masak sendiri, biasanya cuman beli diwarung." ucap papah

"Iya gapapa pah."

Aku mengambilkan nasi untuk papahku.

"Aku seneng banget pah sekarang makannya ada temen, biasanya sendiri."

"Mamah mu?!" tanya papah

"Papah kan tau mamah sering pergi keluar kota."

"Yaudah lanjut makannya yah, makan yang banyak" ucap papahku sambil tersenyum

Aku melanjutkan makan. Kayanya enak ya kalau ada mamah juga disini, gumamku.

Broken HomeWhere stories live. Discover now