DOKTER

907 122 75
                                    

Enjoy Reading.

***

Zeda menaruh telapak tangannya di dahi Oke dengan lembut ia mengambil handuk dan menyeka wajahnya yang sedang demam tinggi.

Zeda merasa bersalah karena sudah membuat sang Luna sakit. Namun, Zeda juga puas dan senang saat melihat tanda di atas payudara yang dia buat kini terpampang nyata seperti tato permanen.

Jika saat ini yang memberi tanda hanyalah anggota werewolf biasa. Maka tanda itu tidak akan menyakitkan apalagi jika mereka sama-sama werewolf. Namun, berbeda dengan Zeda yang merupakan darah murni dan satu-satunya keturunan dari klan Zeda.

Sudah menjadi rahasia umum di klan Zeda  bahwa setiap kali sang ketua klan menemukan sang Luna, mereka akan meninggalkan tanda unik yang berbeda dari werewolf lain. Bedanya adalah jika werewolf lain hanya meninggalkan tanda berupa satu atau dua garis tanpa gambar jika sudah menemukan pasangannya. Maka untuk keturunan murni seperti dirinya akan meninggalkan gambar seperti bentuk wajah saat Zeda menjadi werewolf.

Biasanya tanda dari ketua pack akan membuat sang Luna menderita. Jika Luna adalah werewolf maka hal tersebut akan mudah diatasi. Tetapi karena Oka adalah manusia biasa maka tidak dapat dihindarkan bahwa dia akan kesakitan bahkan demam tinggi.

Namun, selain membuat kesulitan bagi Luna, tanda yang ditinggalkan Zeda juga akan melindunginya. Itu terjadi karena saat Zeda meninggalkan tanda segel Mate ke tubuh Oka yang akan menjadi pasangan baginya selamanya. Zeda juga telah mewariskan keistimewaan seperti yang dimiliki oleh Zeda.

Keistimewaan itu antara lain umur panjang dan wajah awet muda. Seperti Zeda yang sudah berusia ratusan tahun tetapi masih terlihat seperti pria 30 tahun. Tanpa ada kerutan apalagi uban.

Namun walau sudah menjadi Luna bagi Zeda, Oka tetap tidak bisa merubah bentuk jadi werewolf atau memiliki kekuatan fisik seperti werewolf pada umumnya. Oka hanya bisa memanggil kekuatan fisik yang menyerupai Zeda jika dia mengalami bahaya. Yaitu dengan cara menekan bagian tanda yang diberikan Zeda dan berkonsentrasi penuh.

Namun, hal itu biasanya tidak dianjurkan para pasangan karena akan sangat menguras tenaga bahkan jika tubuh Oka tidak kuat saat memanggil kekuatan Zeda, maka hal itu bisa menyebabkan dia pingsan seketika atau jika parah akan sampai mengalami luka dalam.

Zeda membuka pintu ketika ada ketukan. Di sana sang asisten dan dokter yang beberapa jam lalu dia temui sudah berada di hadapannya.

"Tuan, Dokter sudah datang." Emilio menegaskan keberadaan mereka.

"Terima kasih sudah mau datang Dokter." Zeda segera mempersilahkan Mahesa masuk.

"Ini sudah kewajiban ku sebagai dokter. Hanya saja lain kali sebelum membawa pasien pergi. Tolong pastikan tidak ada penyakit lain yang kamu sembunyikan dari dokter. Selain bisa ditangani sekalian saat di rumah sakit. Itu juga tidak akan menimbulkan biaya kunjungan dokter." Baru kali ini Mahesa mendapat pasien yang harus dia obati dua kali dalam sehari.

"Oh ... dan juga jangan terlalu formal. Panggil saja Mahesa, terdengar lebih nyaman dari pada dokter atau pak. Aku jauh lebih muda darimu."

"Baiklah, anda juga bisa memanggilku Zeda. Bagiku usia dan sikap bukan masalah.  keprofesionalan lah yang menentukan." Zeda juga tidak terlalu suka formalitas. Namun, dia tahu cara menghargai orang yang kompeten.

"Jadi apakah alergi istrimu kambuh? Karena belum 1x24 jam dan kamu sudah mencariku lagi." Mahesa bertanya.

"Bukan, kali ini dia demam." Zeda segera mengajak Mahesa masuk ke kamar di mana Oka berada.

Sedangkan Emilio sangat terkejut. Karena dia merasa tidak tahu bahwa tuannya sudah memiliki istri.

Bukankah dia datang ke Indonesia karena mencari sang Luna?
Kenapa tiba-tiba sudah memiliki istri?
Atau tuannya baru saja menikah tanpa sepengetahuan dirinya?

WTF ( WHAT THE FLAKKK)Where stories live. Discover now