Friday the 13th

3.4K 495 80
                                    

Chapter One

Anak kost pak Derok berkumpul di ruang tamu. Walaupun tempat ini berjudul kost-kostan, isinya tidak hanya anak kuliahan saja. Ada juga yang sudah bekerja namun gaji mereka masih belum cukup untuk menyewa rumah sendiri, apalagi beli ya kan.

Kostan ini di isi oleh laki-laki semua. Tapi walaupun isinya laki-laki semua, kostan depan isinya perempuan kok. Jadi mereka tidak rugi jika ngekost di kostan khusus laki-laki.

Namanya juga anak laki-laki, sudah pasti berserakan dong isi kostannya. Namun, datanglah malaikat pembersih yang bernama Eric menyelamatkan kost-kostan pak Derok.

Setiap hari kostan selalu bersih karena setiap hari juga Eric membersihkan kostan. Namun Eric tidak dapat pula memarahi siapa yang mengotori kostan karena dialah yang paling muda di kostan ini.

Dan yang paling sering membuang sampah sembarangan adalah Sangyeon, member kostan pak Derok yang paling tua. Eric hanya bisa pasrah menerima takdir, toh memang dia senangnya bersih-bersih.

"Woy bro! Siapa yang makan kue coklat gua?" Tanya Hyunjae padahal baru sedetik membuka kulkas.

"Bukan gua sumpah!" Kata Sangyeon padahal sampah kue coklat Hyunjae ada di kamar dia. Semoga aja sempat dia buang sebelum Eric menemukan.

"Terus siapa dong? Ga mungkin hantu kan?"

"Udah lah Jae, cuma kue coklat aja pun" ujar Chanhee sambil menekan tombol pada remote TV.

"Oh! Pasti lu yang ngambil kan jamet?" Tuduh Hyunjae.

Di sini Sangyeon hanya terdiam sambil menonton Miaomi, acara anak-anak dimana mereka diajarkan untuk berbahasa Cina. Chanhee tidak sempat menukar karena mendengar dirinya dituduh oleh Hyunjae.

"Gua kan lagi diet bangsat! Gak mungkin gua lah pokoknya" jawab Chanhee.

Hyunjae sudah frustasi. Padahal kue itu diberikan oleh salah satu mahasiswi cantik yang skripsinya diterima dan tidak perlu direvisi. Sebagai rasa terima kasih, cewe itu memberikan semua teman seperjuangannya kue coklat.

"Ntar gue beliin lagi lah, ribet amat lu" ujar Younghoon yang baru saja datang ke dapur.

Karena kulkasnya sudah terbuka, Younghoon tinggal ambil minuman bersodanya aja. Kalau Younghoon sudah menulis nama PUNYA YOUGHOON pada setiap barang kepemilikannya pakai spidol permanen. Dia ikut-ikut Eric, soalnya Eric kaya gitu juga.

Pernah Juyeon mau mencuri pena Younghoon ternyata ketahuan kalau nama Punya Younghoon pada pena itu telah ditimpa dengan tulisan Naruto Pahlawanku.

Kemudian Kevin datang dengan sebuah DVD di tangannya. Padahal zaman sekarang kalau mau nonton kan ada Netflix, tapi memang Kevin ini orangnya suka hal yang berbau tradisional.

"Film apa tu?" Tanya Juhaknyeon yang duduk di samping Sangyeon sambil memakan kebab yang dibelinya di simpang.

"Ini?" Kevin menunjukkan DVD yang dibawanya ke teman-temannya "Film Friday the 13th. Pas banget kan sekarang jumat tanggal tigabelas"

"Hah iya juga ya" gumam Hyunjae.

"Gue mau nonton nih, yang mau ikutan siapa?" Tanya Kevin.

"Semuanya lah! Ngapain pula ditanya" Kevin hanya nyengir mendengar jawaban Chanhee.

"Wuih mantap ni! Kuy lah nonton. Pas suasananya lagi malam-malam gini" ajak Sunwoo yang baru keluar dari kamar mandi. Rambutnya masih basah karena barusan habis mandi.

"Tunggu nge-grabbed dulu, biar lebih mantap" kata Sangyeon tapi dia ambil HP milik Juyeon dan membuka aplikasi grabbed.

"Pake duit siapa beli makanannya?" Tanya Sangyeon.

"Dah lah bang, gua masak mie aja. Putar Vin filmnya" titah Jacob sekarang sudah beranjak dan pergi ke dapur.

Kevin memutar film Friday the 13th yang sudah kuno itu. Walaupun kuno kualitasnya asli keren. Itu seperti membandingkan Red Hot Chilli Pepper dengan 5 Second of Summer. Atau Backstreets Boys dengan BTS. Walaupun yang baru populer, don't fuck with the original.

Film telah mulai, logo pembuat film itu sudah tampil di layar. Jacob yang sedang membuat mie aja noleh ke arah TV (untungnya dapur nyatu dengan ruang televisi/bersantai).

"Ah kuno amat nih film" bantah Sangyeon.

"Diantara kita semua, lu yang paling kuno bang" jawab Eric yang hanya kena tampol oleh Sangyeon. "Lagian lu jangan ngejudge dulu deh. Film sekarang kebanyakan remake film-film lama"

Eric adalab mahasiswa yang mempelajari studi perfilman. Dia ingin menjadi cinematografi dan bekerja sama dengan Quentin Tarantino. Tapi sebelum bekerja bersama Tuan Tarantino, Eric melamar kerja dengan Bong JonHo dulu lah. Jadi kalau masalah tentang film-film gini, apalagi kalau udah menyangkut yang klasik, Eric gak terima jawaban abal-abal.

"Hah? Jadi The Kissing Booth dari film lama gitu?" Tanya Sangyeon. Eric cuma menghela mafas nyerah aja dengar pertanyaan Sangyeon.

"Lu nonton film kaya begituan bang? Gak laki banget" celetuk Hyunjae yang diangguki oleh orang-orang sekitar.

"The Kissing Booth mah original memang, tapi kalau dibandingin sama Pretty in Pink, gak level lah" jawab Eric.

"Kalian mau debat atau mau nonton? Be quiet bitch!" Ujar Chanhee, dia duduk di samping Kevin alias oranb yang paling antusias menonton film Friday the 13th.

Sunwoo, Juyeon, Younghoon, Juhaknyeon, Chanhee, Kevin, Changmin (Q), bahkan Jacob yang sedang buat mie saja fokus ke film. Tiba-tiba petir mulai terdengar dan hujan deras mulai turun tanpa terduga.

Film kuno yang dirilis pada tahun 1980 mulai glitching akibat petir. Lampu kostan pak Derok juga mulai redup. Dan lama-kelamaan lampu kostan pak Derok mati.

"Ada yang punya senter?" Tanya Changmin, anak pendiam di kostan pak Derok.

"Tunggu dulu gua lagi nyari HP"  Kata Younghoon sambil meraba-raba tempat disekitarnya.

Jacob yang tadi di dapur langsung berlari menuju ruang televisi/keluarga karena dia ketakutan kalau sendirian. Biarlah mie yang baru setengah jadi, untung harganya cuma 3,000 kan, but telur 2,500 minyak, air, dedaunan penambah rasa beserta jasa Jacob. Semuanya ditotallan 10,000. Memang anak akuntansi mau gimana lagi men.

Tapi ketika Jacob mau matikan kompor, kompornya tidak ditemukan sama sekali.

"Mampuslah! Kompornya hillang!" Ujar Jacob. Jacob tidak biasa ngegas kalau sedang menginfokan sesuatu. Semuanya harus dibawa santai.

"Saklarnya mana nih?" Tanya entah siapa, mukanya ga kelihatan soalnya hitam semua.

"Di ujung kali!"

"Duh hujan, pengen tiduran aja dah"

"Mie lu kaga jadi bang?"

"Wuih anjing, Juyeon udah nyenyak"

Kemudian lampu dihidupkan oleh Changmin si anak netral kostan pak Derok. Seluruh ruangan sudah dipenuhi oleh cahaya lampu, akan tetapi anak kostan pak Derok terkejut. Bahkan Juyeon langsung bangun waktu lampu hidup.

"Wa.. hah.. kita dimana?" Tanya Eric.

Jacob melihat ke arah di mana dia tadi masak mie. Bahkan tempat itu bukanlah sebuah dapur lagi. Kemudian mereka semua menatap ke arah TV, TV itu sangat jadul karena tampak dari modelnya yang masih balok di mana pada bagian belakangnya masih gede.

Kevin menatap seluruh ruangan inci demi inci. Kalau yang lain masih kebingungan gimana mereka bisa teleportasi ke ruangan kuno yang cozy. Apakah ada Supermen lewat namun salah misi. Mereka semua pada mikir alasan kenapa mereka bisa di sini selain Juhaknyeon yang hanya menunggu mie Jacob.

"Guys" panggil Kevin. Semuanya langsung menatap Kevin dengan muka bingung masing-masing "gua rasa kita masuk ke dalam filmnya"

Thriller Nights | The Boyz 🔚Where stories live. Discover now