Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
angin malam menerpa wajah kedua insan yang duduk sembari menatap langit malam yang dipenuhi bintang."bintangnya banyak karena sekarang kamu lagi bahagia."
—eca mengernyit, "ck. belajar gombal dimana sih lo?"
ezra yang disebelahnya langsung menatap eca bingung, "gombal itu apa? makanan kah?"eca terlonjak kaget hampir melakukan gerak kayang. tidak, itu terlalu berlebihan, "SERIUS LO GAK TAU?!?!" ezra menggeleng polos seperti anak kucing. gemas.
"ehm, gombal tu kayak kata-kata rayuan romantis yang sering diucapin ke pacar or anyone gitu." ezra langsung mengangguk lalu menatap eca dengan tatapan bingung lagi, "k-kalau pacar itu siapa?"
demi tuhan, eca mungkin akan lompat dari bukit tersebut saking lelahnya dengan laki laki polos nan lugu di sebelahnya.
eca mengambil napas, lalu membuangnya. huft. "jadi gini ya tuan ezra bagaskara. Pacar itu semacam pasangan yang terjalin karena adanya rasa cinta atau suka antar satu sama lain." eca diam sebentar lalu melanjutkan perkataanya seraya menunjuk dua orang yang sedang asik berpelukan "kayak itu tuh. Mereka lagi pacaran sekarang."
"kok kamu bisa tahu kalau mereka pacaran?"
"soalnya mereka kayak romantis gitu. Gandengan tangan, pelukan, EH MALAH CIUMAN."Eca menutup matanya lalu refleks menutup mata ezra juga. "jangan diliat woy. adegan tujuh belas tahun keatas."
ezra terkekeh geli melihat tingkah lucu eca. "kamu yang sering main ke club terus liat orang kayak tadi masih bisa kaget ya." eca langsung bersikap normal dan menegakkan punggungnya, "iyalah. gini-gini gue gak pernah pacaran ya sorry."
ezra terlihat berpikir sebentar lalu menatap eca. keduanya saling beradu tatap sepersekian detik. "kalau pacaran sekarang kamu mau gak?"
