S3 Chapter 9 : eksekusi target

1.7K 117 13
                                    

Kediaman Hyuga

Setelah Hinata pergi meninggalkan Klan Hyuga, otomatis adiknya—Hanabi Hyuga diangkat menjadi Heir Hyuga. Pelatihan bagi Hanabi juga semakin intens digalakkan oleh Hiashi. Hanabi yang menjalani pelatihan tanpa ampun itu hanya bisa mengenal napas saja. Dia masih kecil dan sudah dikasih porsi latihan ekstrim, suatu saat mungkin dia tidak akan bertahan dari pelatihan ekstrem itu.

Di tempat perlatihan Hanabi masih berlatih dengan Hiashi, ia menyerang Hiashi dengan tidak terlalu kuat. Hanabi lelah dari kemarin di suruh latihan terus tanpa memperdulikan kondisinya, alhasil ia terjatuh saat latihan.

Hosh ... hosh ... hosh

Deru nafas Hanabi sangat berat, ia terlalu lelah dengan porsi latihan yang didapatkannya. Ia ingin istirahat, tapi tak diperbolehkan oleh ayahnya. Hanabi ingin protes dan ditanggapi dengan tatapan sinis. Ia tak tau apa yang harus dilakukannya tanpa kakaknya ini. Ia ingin segera keluar dari rumah neraka ini, tapi tak tau mau kemana. Kalau saja dulu ia ikut dengan kakaknya, pasti tak akan diperlakukan buruk seperti ini. Sudahlah, ia tak harusnya menyesal dengan sesuatu yang sudah terjadi. Ia harus tetap tegar dengan keadaan ini.

Hiashi hanya mendengus kesal dengan kondisi Hanabi yang mulai tidak fokus latihan semenjak kepergian Hinata. Ia yang kesal dengan Hinata meluapkan emosinya dengan membuat Hanabi menjadi ninja sekelasnya dengan cepat, tanpa memedulikan Hanabi siap untuk mendapatkan pelatihan ekstrem atau tidak. Alhasil Hanabi yang tidak kuat lama-kelamaan tidak bisa menerima sepenuhnya pelatihan ekstrem itu.

"Hanabi, kau kenapa menjadi lemah seperti, Kakakmu. Kau itu heir Hyuga, tak seharusnya kau lemah seperti ini," cibir Hiashi saat melihat keadaan Hanabi tidak seperti yang diinginkan.

"Aku tidak lemah, Ayah. Ayah saja yang terlalu memaksaku untuk terus berlatih tanpa memedulikan keadaanku. Ayah yang salah atas semua ini," jawab Hanabi yang menyalahkan Ayahnya sendiri.

"Apa kau bilang? Dasar anak tak berguna. Apa kau ingin seperti Kakakmu? Membangkang Ayah dan klan kita," tanya Hiashi.

"Bukan aku yang berguna, Ayah saja yang kelewat batas. Pantes Kakak muak dengan Ayah, ternyata kelakuan kayak iblis. Mungkin itu juga yang menyebabkan Ibu meninggal, selalu ditekan oleh Ayah."

"Apa? Kau malah menuduh Ayah. Dasar anak tak berguna, kuhukum kau," ucap Hiashi dengan emosi yang tak bisa dibendung lagi.

Hiashi mulai mendekati Hanabi dan ingin menyertnya ke suatu tempat, tapi ada seseorang yang tiba-tiba menyelonong masuk mengehentikan Hiashi.

"Hiashi-sama, ada situasi darurat. Sebaiknya Hiashi-sama cepat bergabung bersama Hokage-sama," ucap pengawal kediaman Hyuga.

"Situasi darurat seperti apa yang terjadi sekarang?" tanya Hiashi sambil melepaskan genggamannya pada Hanabi.

Hanabi terjatuh karena sudah tidak ada kekuatan untuk berdiri lagi.

"Pasukan misterius yang menyerang tiga desa itu menyerang desa dengan kekuatan penuh. Mereka sulit dilawan, tapi ada keanehan yang terjadi pada mereka. Setelah membabi-buta selama beberapa menit, mereka diam tanpa menyerang, kecuali ninja kita yang menyerang duluan. Kita disuruh menghimpun kekuatan untuk mengancurkan pasukan misterius itu."

"Tunggu apalagi? Kita kerahkan pasukan kita!" perintah Hiashi.

"Dua tetua yang sudah mengetahui itu langsung mengerahkan anggota Klan Hyuga. Aku memberitahukan ini kepadamu karena anda juga disuruh untuk ikut serta."

"Bagus, tapi ada keanehan dengan pasukan misterius itu. Mereka tampaknya hanya ingin mengecoh kita saja. Ada target sesungguhnya yang ingin mereka incar, tapi harus ada pengalih perhatian agar target mereka sukses dieksekusi. Tampaknya kita sedang dipermainkan mereka," pikir Hiashi.

The Adventure of Jinchuriki KyubiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang