Bagian 25. Iya, itu Metafora

1.6K 220 0
                                    

"Kita tunda atau selesai tanpa solusi,"- Sean
______________________________________

Seminggu telah berlalu sejak pertemuan Vega dan Suha. Hari ini baik BEM maupun Senat tampak sibuk di gedung auditorium untuk mengadakan acara Forum Komunikasi KBM Unisnu. Panitia yang bertugas adalah staf ahli Senat, jadi Vega beserta anggotanya dan jajaran BEM bisa fokus dengan materi yang diforumkan.

"Sudah siap?" tanya Vega pada Suha yang baru saja menghampirinya.

Suha mengangguk mantap, "Berapa orang yang hadir?"

"Sekitar 250," jawab Vega.

"Lumayan. Mahasiswa umumnya banyak?"

"75 persennya mahasiswa umum," ujar Vega.

Suha tertawa bangga, "Keren. Baru kali ini mahasiswa umum banyak yang dateng ke acara kaya gini."

"Itu karena pesona Suha Rigel Seragi," celetuk Amin yang sudah berdiri di samping Suha.

Suha terkekeh, "Nggak lah. Mana ada."

"Lo liat dah banyak cewek," ujar Amin menunjuk ke arah audiens. "Kenapa lagi kalau bukan karena pengin lihat lo."

"Tapi masih banyakan cowok," celetuk Suha.

"Waduh saingan gue banyak nih," celetuk Vega.

"Lo mau saingan sama cowok, Ve? tanya Amin lalu ketiganya tertawa.

Forum komunikasi dimulai. Suha, Amin, dan Vega duduk di atas mimbar menghadap ke audiens.

Suha mempresentasikan laporan pertanggungjawabannya dengan tenang, tertata, dan teratur. Sesekali ia berceloteh ria untuk sekadar memecah ketegangan. Suha diberi waktu 15 menit untuk memaparkan rencana strategis yang telah ia dan Amin susun di awal masa kepengurusan.

Setelah selesai, presentasi diserahkan kepada Amin untuk menjelaskan tentang pencapaian mereka selama setengah periode kepengurusan.

Baik Suha dan Amin memiliki aura kepemimpinan yang kuat. Tidak dimiliki sembarang orang. Bukan hanya parasnya yang rupawan, bahkan sisi galaknya bisa terenyahkan dengan karisma mereka yang mencolok. Sebenarnya Nuha juga demikian. Bedanya Suha Amin memiliki kepribadian yang keras dan tegas, membuat setiap cewek tertantang untuk memilikinya. Sedangkan Nuha memang perangainya lembut dan halus, cukup bicara sedikit saja cewek-cewek meleleh tak terkecuali anggota senatnya yang sering diajak Video Call oleh Nuha ketika cowok itu sudah di Jepang. Kantor langsung riuh kalau seperti itu.

Dan lagi, Suha selalu meledak ledak, lalu Amin menenangkan dengan pembawaanya yang tenang dan sesekali tengil. Nuha selalu bisa menarik hati lawan bicaranya meski sedang marah sekalipun. Benar-benar paket komplit kabinet tahun ini. Vega sendiri merasa bangga berada sangat dekat dengan mereka.

Tiga puluh menit sudah Suha Amin presentasi, kini dilanjut dengan tanya jawab. Beberapa orang tampak mengajukan pertanyaan dan bisa dijawab dengan cepat, tepat, dan mantap oleh Suha Amin.

Sesi laporan pertanggungjawaban berlangsung lancar, ramai, dan tanpa kendala. Berikutnya adalah sesi evaluasi pemira.

Sesi ini diawali dengan pemaparan laporan pertanggungjawaban dari KPR yang kemarin menyelenggarakan pemilihan Suha Amin, beserta Vega dan jajarannya. Adisti selaku ketua KPR dengan tenang mempresentasikan hasil kerja bersama anggotanya.

"Silakan bagi yang ingin mengajukan pertanyaan," ujar Vega yang berlaku sebagai moderator acara setelah Adisti selesai presentasi.

Seorang cowok dari sisi kanan mengangkat tangan kananya.

"Silakan," ujar Vega.

"Saya mau tanya. Apa langkah yang akan Bang Suha beserta jajaran kabinetnya lakukan kalau pemira berikutnya hanya ada satu pasang lagi? Apakah akan aklamasi seperti dua tahun lalu? Atau melawan kotak kosong?" ucap cowok itu.

Kabinet VENUSHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin