AUREL-STORY 04

139 87 9
                                    

Teman memang selalu datang saat dia butuh
Camkan itu!!

-Starla Aurelia

Tidak terasa, lima belas menit lagi sudah terlewatkan, hujan diluar sudah mereda, meninggalkan sisa air yang dibiarkan jatuh dari atap-atap rumah.

Orang-orang pengunjung kafe mulai bergegas melangkah keluar, mengingat hari semakin larut. Para pelayan kafe mulai membersihkan meja-meja yang baru ditinggalkan mengunjung, membawa piring dan gelas-gelas kaca kebelakang. kafe tutup jam sepuluh malam, dan ini hampir jam sembilan.

Aku tidak beranjak, aku akan menunggu teo menjemput ku, lagi pula dia sudah diperjalanan menuju kesini, dan jam segini mana ada taksi, mungkin yang ada cuma taksi online atau ojek online, mau memesannya, handphone ku mati kehabisan baterai, sudah lebih tiga hari tidak ku cas. Aku meneguk kofi ku yang terlanjur dingin, rasanya tidak berubah semenjak aku terakhir mengunjungi kafe ini, masih tetap sama, tapi tidak dengan hari-hariku setelahnya.

Aku kembali termenung, menikmati setiap kilasan yang muncul di kepalaku, bagai film yang sudah hilang, tapi dipaksa untuk dikembalikan.

***

" Wahai penghuni kelas, kita kedatangan temen baru." Teo sudah teriak sebelum pintu kelas terbuka sepenuhnya, membuat diam seluruh isi kelas yang tadinya dipenuhi oleh suara-suara berisik yang dibuat oleh calon teman-teman baru ku.

Mereka semua menatapku, aku sudah biasa jadi pusat perhatian, mengingat waktu aku dijalanan kota besar ini berpenampilan yang tidak pantas. Aku menghiraukan mereka, sampai akhirnya mereka kembali melanjutkan aktivitas mereka yang tertunda.

Tampaknya mereka tidak peduli, dan aku juga tidak peduli. Aku memutuskan untuk langsung duduk di bangku kosong yang sudah disiapkan teo tadi sebelum menyuruhku masuk.

Hari ini, hari pertama ku masuk sekolah baru, aku kira akan susah memindahkan ku dari sekolah lama kesekolah baru, tapi ini sungguh mengejutkan, aku bahkan langsung loncat kekelas enam? Entah bagaimana paman boubou bisa mengaturnya.

Teo duduk paling depan, mengobrol dengan teman sebangku nya, dia tidak bisa menjadi teman sebangku ku, karna dikelas ini ada peraturan tidak boleh pindah bangku selama satu semester, tidak terima alasan tidak nyaman, tidak cocok dengan teman sebangku dan sebagainya. Yang mereka tau, taati peraturan maka nilai akan aman.

Dan disinilah aku, dibangku paling belakang barisan kedua, sendirian pastinya tanpa teman. 

Bel jam pertama berbunyi, menandakan pelajaran akan segera dimulai, semua orang yang berada dikelas ku sekarang berlari menuju bangku masing-masing, dan tiba-tiba kelas jadi senyap, seperti tak ada tanda-tanda kehidupan, aku heran, begitu tertibnya mereka. Mungkin inilah yang membedakan sekolah lama dan sekolah baruku.

Tak lama seorang guru perempuan masuk, pelajaran pertama adalah bahasa Indonesia dan mataku membesar, lihat didepan, seorang guru memakai rok hitam selutut dengan baju batik berwarna putih dan sepatu mengkilat sedang tersenyum ramah menyapa kami yang ada dikelas, kalian tau siapa dia?, Ya dia mama elsa, mama teo sekaligus mama baruku.

Mungkin, inilah alasan kenapa aku bisa dengan mudah pindah dan loncat kelas. 

Mama, maksudku bu elsa menyuruhku untuk kedepan memperkenalkan diri, aku maju penuh percaya diri, dibawah tatapan orang-orang yang belum ku kenal. Bu elsa mempersilahkan.

" Namaku Starla Aurelia, biasa dipanggil Aurel, pindahan dari Bandung." ucapku dengan intonasi mantap dan tanpa keraguan ataupun gugup.

"Ada yang mau bertanya?" Tanya bu elsa pada mereka yang menatapku. Tidak ada yang menjawab pun tidak ada yang mengangkat tangan.
Akhirnya bu Elsa mempersilahkan ku untuk duduk kembali, dan kami melanjutkan pelajaran.
~
Bel pulang baru saja dibunyikan, semuanya memasukkan barang-barang mereka kedalam tas, bersiap untuk do'a menurut agama masing-masing dan pulang.

Hari ini lumayan menyenangkan, dihari pertama ku sekolah disekolah yang baru, aku sudah meninggalkan kesan yang baik.

Tadi dijam pelajaran kedua adalah matematika, dan jadwalnya adalah ulangan harian, aku menujukkan kepalan tinju pada Teo yang melirikku dan seolah berkata lewat mata' mengapa kamu tidak memberitahuku?' tapi Teo hanya membalas dengan tangan yang disatukan, memohon maaf. dia saja lupa, mau mengingat kan aku, begitu katanya lewat tatapan mata. Tapi diluar dugaan, heii.. aku sudah pernah mempelajari soal itu disekolah lama, dan aku masih ingat detail nya. Dan ya, aku mendapat nilai terbaik dikelas, senang sekali rasanya.

Setelah itulah teman-teman kelas mulai mendekatiku, memperkenalkan diri mereka, dan bertanya banyak hal, bahkan Teo berpura-pura memperkenalkan diri nya juga, seolah dia belum mengenalku, dan kami semua tertawa karna aku mengatakan bahwa Teo sudah mengenal ku lebih awal, tapi dia berpura-pura tidak kenal.

Sungguh hari yang menyenangkan.

Kami sudah keluar kelas, Teo menungguku digerbang depan, aku sedang membeli ice krim untukku dan Teo. Kami  memang disuruh pulang naik angkot, mama masih ada kerjaan yang harus diselesaikan.

Teo menyetop angkot dan langsung saja aku dan teo menaikinya, tapi tak sempat aku duduk, angkot sudah berjalan, aku terhuyung kesamping hingga menyebabkan ice krim vanilla ku mengenai baju seseorang, dia laki-laki dengan tinggi diatasku dan memakai baju biru putih, itu artinya dia anak SMP.

Untungnya dia tidak merasakannya, dan aku berpura-pura tidak tau, aku melanjutkan memakan es krim ku sebelum mencair dengan sesekali melirik bagian baju yang terkena es crem. Kurasa tak ada yang melihat, tapi teo melihatnya dan ketika aku menghadap ke Teo, dia menempelkan jari telunjuk nya kebibir, mengisyaratkan aku untuk diam. Aku mengangguk, menyetujui usulannya.

Sepuluh menit berada di angkot, kami sudah sampai dirumah, aku membuka pintu, melepas sepatu dan meletakkan nya di rak, berlari kekamar untuk mengganti baju, dan turun untuk makan siang.

Setelahnya aku bermain bersama Teo atau membereskan rumah. Seperti itu keseharianku ketika berada dirumah keluarga Teo, aku bahagia? Tentu. Sudah lama aku tidak merasakan memiliki keluarga, sebelum kakak laki-laki ku pergi, pergi untuk selama-lamanya.

______

Next?
Votenya ya:)

AUREL-STORY✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang