☘ Reason

102 12 23
                                    

Authorrendeline

Genre: Romance

Cast:
Suho (EXO)
Irene (Red Velvet)
Joy (Red Velvet)

Sedari tadi aku masih berkutat pada laptop, menyelesaikan laporan yang diberikan oleh atasanku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sedari tadi aku masih berkutat pada laptop, menyelesaikan laporan yang diberikan oleh atasanku. Ya, bekerja di sebuah perusahaan besar membuatku selalu terbebani oleh tugas yang banyaknya tidak masuk di akal. Tapi, selama gaji yang dibayarkan sesuai, aku akan mencoba memaklumi.

Oke, aku mengaku. Terkadang aku memang merasa ingin pindah kerjaan saja. Namun jika benar-benar pindah, rasanya aku terlalu menyia-nyiakan tenaga dan pikiranku selama kurang lebih enam tahun di sini. Lagipula, posisiku yang sekarang juga tidak terlalu buruk. Aku memiliki atasan, tapi juga memiliki bawahan. Sepertinya aku terlalu banyak mengoceh tentang pekerjaanku. Tenang saja, aku akan mengakhirinya disini.

Well, yang menjadi poin utamanya adalah ... hari ini, hari libur. Seharusnya aku sudah keluar sekarang. Maksudku menghabiskan akhir pekanku dengan berbelanja di mall atau mungkin ngopi cantik di starbucks untuk me–refresh otakku sebelum akhirnya menghabiskan semalam suntuk dengan laporan-laporan yang— ah, aku sudah muak melihatnya. Tapi agaknya nasib baik tidak berpihak padaku. Di luar sana udara sangat dingin, ditambah lagi hujan turun. Jadi, sekarang aku disini, berbalut selimut tebal sambil memandangi angka-angka yang tidak menarik sama sekali. Aduh, maaf ya, aku membahas pekerjaanku lagi. Tapi sepertiya aku tidak bisa jika tidak membahasnya sampai akhir nanti, karena ini sedikit banyak akan menyangkut tentang pekerjaanku.

Aku benci hujan. Tidak sebenci itu sih sebenarnya, hanya saja aku tidak suka dengan jalanan yang becek ataupun tubuh yang basah karena hujan. Yang kusuka hanya satu, udara yang sebelumnya terkena polusi akan terasa lebih bersih.

Dari jendela apartemen, aku melihat dua orang anak kecil tengah bermain hujan, berlari-larian sambil tertawa. Hal itu membuatku ingat dengan seseorang yang sangat senang akan hujan. Jika hujan turun, ia akan segera keluar rumah. Sedangkan aku malah akan masuk ke dalam kamar, naik ke ranjang dan mengerubungi tubuhku dengan selimut tebal kemudian perlahan memejamkan mata hingga akhirnya aku tertidur. Syukur-syukur aku bisa bangun tepat setelah hujan berhenti dan bisa menikmati indahnya pelangi.

Pernah sekali aku dipaksa untuk menerobos hujan ketika pulang sekolah. Aku sudah menolak, sungguh. Tapi dia mengabaikan dan malah menarik tanganku. Padahal, dia tahu persis kalau aku tidak suka hujan.

"Irene, ayo kita pulang!"

"Kau gila, ya? Hujan masih lebat. Lagipula kau sendiri kan tahu, aku tidak suka kalau baju dan tubuhku basah karena hujan!"

"Aku mohon, sekali ini saja. Kau akan merasa ketagihan."

Coba tebak, apakah setelahnya aku akan suka hujan? Tidak. Sama sekali tidak, bahkan setelah sampai rumah aku malah marah-marah padanya. Terlebih lagi, aku langsung flu sesudahnya. Selain karena alasan yang kusebutkan diatas tadi, penyebab lainnya adalah karena aku tidak tahan dengan cuaca dingin, sampai-sampai hampir seharian dia menemaniku. Aku senang. Senang karena selama itu pula dia menuruti semua permintaanku. Tapi sayangnya dia tidak mengizinkanku makan es krim, padahal kan aku sedang menginginkannya. Dia malah balik memarahiku.

Into The New World [1]Where stories live. Discover now