48. Tentang Ananta

4.7K 263 8
                                    

Akhirnya update wkwk! Monmaap kalo ngaret ya wkwk!

Happy Reading:*

"PELANGI-PELANGI ALANGKAH INDAHMU, AKU CINTA KAMU, TAPI ADA BINTANG! PELANGI-PELANGI, SABARLAH SAYANG!" Gegha menyanyi dengan tampang watadosnya ketika Pelangi mendatangi Bintang dan teman-temannya di kantin, di meja Golden.

Pelangi terkekeh pelan karena ulah Gegha. Sedangkan Bintang masih menatap tajam Gegha dengan rasa ingin menerkam.

"Apaan sih, bos? Cuma nyanyi doang!" cibir Gegha ketika ia sadar kalau Bintang menatap nya seram.

"Halah bo'ong dia, Tang! Emang gitu si Gegha mau nikung lo dari belakang! Kemarin dia cerita ke gue," ujar Zitto memanas-manasi.

"Jangan ngadi-ngadi ya, lo!" sahut Gegha dengan kesal.

Bintang menaikkan bahunya acuh. Tak peduli dengan kedua temannya yang sudah gila. "Minggir lo, To! Nih pacar gue mau duduk!" ucap Bintang Pelangi sudah berada di depannya.

Zitto pun mencibir dan langsung berdiri lalu pindah duduk di samping Elang. Sementara Pelangi dengan canggung duduk di samping Bintang. Bukannya apa apa, dia hanya sedikit merasa tidak enak pada teman teman Bintang.

"Santai, Ngi! Gak usah canggung gitu," ucap Elang dengan melihat gerak gerik Pelangi.

"Apa lo liat-liat kek gitu?" sahut Bintang nyolot.

"Santai kali, njir!" cibir Gegha.

"Tau dah yang punya pacar!" cibir Reno.

"Bacot! Makanya cari pacar sana!" sahut Bintang.

"Gue buka hati juga banyak kali yang antri!" ujar Reno.

"Muka masih cakepan gue aja belagu!" sahut Zitto dengan percaya diri.

"Ribut mulu lo berdua! Masih cakepan gue lah! Gue kan cowok paling ganteng se Brawijaya!" tukas Gegha.

"Iya in aja bro! Biar seneng!" cetus Bintang yang membuat kelimanya tertawa.

"Eh ada Ananta tuh, Tang!" ucap Reno ketika melihat Ananta berjalan didepannya. Ananta hanya melewati  meja golden, tidak menoleh sedikit pun.

"Tumben gak duduk disini, gak nyapa, udah gitu gak ngelirik lagi," ucap Gegha heran dengan perilaku Ananta hari ini.

"Udah punya temen kali," tukas Elang dengan acuh.

"Maksudnya?" tanya Zitto bingung dengan arah pembicaraan mereka.

Pelangi hanya diam, tidak mau membicarakan gadis itu. Hanya menyimak saja obrolan mereka.

"Dulu kan Ananta masih anak baru. Dia belum banyak temen. Sekarang kan udah ada temen-temennya!" jelas Elang.

"Goblok banget sih lo! Jelas jelas dia duduk sendirian tuh!" sahut Reno dengan melirik Ananta yang duduk sendirian dengan seporsi makanan di mejanya.

"Yeee ngegas lo!" cibir Elang.

"Udah lah bodo amat juga, ngapain ngurusin hidup orang lain coba?" tandas Bintang.

Pelangi masih saja diam. Seperti ada keributan yang disembunyikan, tetapi ia langsung menepis jauh-jauh pikirannya itu. Mana mungkin Bintang dan Ananta bisa ribut?

••••••

"Eh tuh Ananta! Tumben amat dia jutek gitu," ujar Rara ketika melihat Ananta berjalan sendirian segera melewati kelas Pelangi.

"Udah bawaan kali. Coba deh sapa, siapa tau ramah," jawab Luna.

"Tenang aja! Gue yang sapa, gue kan orangnya ramah!" ujar Fifi dengan percaya diri. Padahal dia mah tiap hari jutek banget. Kayak gak ada semangat hidup. Diantara mereka berempat yang paling jutek adalah Fifi. Mungkin hari ini moodnya sedang membaik.

"Ramah ndasmu!" cibir Rara.

"Semua orang juga tau kali kalo lo jutek. Keliatan dari wajah lo yang songong kek ngajak orang berantem mulu," tukas Pelangi yang membuat Fifi terkekeh.

"Mood gue baik hari ini!" ucap Fifi.

"Eh tuh tuh orangnya lewat!" ujar Luna memberi tahu ketika Ananta lewat didepan kelasnya.

"Hai Ananta! Sendirian aja nih!" ucap Fifi dengan ramah pada Ananta. Tumben.

Ananta hanya menyelonong dengan songongnya. Udah di sapa kok malah diem? Kurang ajar.

"Eh tuh anak kenapa lagi coba? Di sapa doang gak noleh! Sombong amat!" ujar Rara.

"Tau tuh? Kenapa coba?" sahut Luna menaikkan bahunya.

"Tau gitu gue gak nyapa tadi! Malu woi! Gila bener tuh anak! Sombong! Merasa udah paling berkuasa aja!" cibir Fifi.

"Eh, eh! Gue juga gitu kemarin, dia gue sapa tapi diem aja, kenapa ya?" ucap Pelangi mengingat kejadian kemarin waktu Pelangi menyapa Ananta tapi malah diacuhkan.

"Sariawan kali!" ucap Fifi asal.

"Sariawan apanya? Kalo sariawan mah bisa noleh terus senyum dikit. Lah ini? Noleh dikit aja enggak sama sekali!" sahut Rara dengan memukul lengan Fifi pelan.

"Tadi juga waktu di kantin dia aneh banget, pas gue di meja Golden sama Bintang, si Ananta lewat tapi dia juga gak noleh sama sekali. Bintang juga acuh pada Ananta, kek ada masalah gitu," curhat Pelangi.

"Emangnya lo ada masalah sama di Ananta, Ngi? Kata lo kan yang Bintang sama Ananta dulu cuma prank?" sahut Luna.

"Gak tau. Perasaan gue gak bikin masalah sama dia," jawab Pelangi dengan acuh.

"Coba lo tanya Bintang deh, kali aja dia tau masalah Ananta," ujar Rara.

"Iya deh nanti coba gue tanyain," balas Pelangi.

"Kepo an lo, Ra!" cibir Fifi pada Rara.

"Bodo! Lo juga pada kepo kan? Ngaku aja!" jawab Rara tak mau kalah.

••••••

Sore ini setelah pulang sekolah. Bintang dan Pelangi sedang berada di cafe dekat sekolah. Mereka berdua kesini ya karena ajakan Pelangi. Ia mau bertanya pada Bintang atas perlakuan Ananta. Seperti ada yang disembunyikan. Bukan Bermaksud apapun. Dia hanya ingin tau masalah Bintang dan Ananta, siapa tau Pelangi bisa membantu kan?

"Tumben ngajakin kesini," ujar Bintang karena biasanya yang sering mengajak jalan duluan adalah Bintang.

"Pengen aja, ada yang mau ditanyain juga," ucap Pelangi.

"Tanya apa?" ujar Bintang.

"Ada masalah apa sama Ananta? Kayaknya dia berubah, jadi lebih jutek gitu, perasaan kemarin-kemarin dia humble tuh orangnya," jawab Pelangi.

"Dia udah nunjukin sifat aslinya, makanya dia kayak gitu, hati-hati aja," ucap Bintang yang membuat Pelangi semakin bingung.

"Hati-hati kenapa?" tanya Pelangi.

"Udah pokoknya jaga diri aja, dia itu bahaya. Cukup menghindar, dan jangan pernah keluar rumah atau keluar kelas sendirian, hati-hati," balas Bintang.

Pelangi semakin bingung dengan ucapan Bintang. Tetapi ia menganggukkan kepalanya mengerti. Ia hanya tau Bintang tidak akan memberi tahunya lebih jauh tentang masalah nya dengan Ananta. Makanya ia mengalah. Bisa bisa Bintang langsung tersulut emosi. Berpacaran dengan Bintang akhir akhir ini membuat nya mengenal lebih jauh seorang Bintang.

"Hindari Ananta. Gue takut lo kenapa-napa, mohon turuti ucapan gue, Pelangi," ujar Bintang dengan nada yang pelan.

"Semoga aja semua baik-baik aja," lanjutnya.

"Please stay with me," ujarnya lagi.

"Yes, always," jawab Pelangi.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

-Gimana gimana?

*Akhirnya update juga:)
"Monmaap sering ngaret.
*kalo mau cepet update spam komen yang banyakkk🖤
#FOLLOW+ COMENT+ VOTE
#jangan jadi sider!🥺

*TBC🖤

BINTANG (GOLDEN) [END]Where stories live. Discover now