Ini adalah kisah lalu antara aku dan dia yang masih selalu menarik untuk diceritakan.
Tantangan 28 hari, 28 tulisan.
Berisi cerita mini, puisi, sajak, atau apa pun dengan tema random setiap harinya.
Tema: buat tulisan yang diakhiri dengan kata-kata "bukan boneka".
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Cokelat," kata seorang kenalan sambil mengedarkan pandang ke seluruh sudut ruang tamu rumahku. "Kamu pasti orang yang sederhana dan hangat, tapi juga terlalu kaku dan serius," tambahnya.
Aku melongo mendengar ucapannya, lantas memaksakan senyum. Dalam hati gondok luar biasa, sebab dia dengan seenaknya menilaiku padahal kami baru beberapa kali bertemu.
"Masa, sih? Kamu tau dari mana?"
"Lha ini perabotmu semua warnanya cokelat. Kusen, pintu, lemari, kursi, meja, figura, jam dinding, bahkan cangkir tehnya juga cokelat. Pasti kamu penyuka warna cokelat. Nah, menurut buku psikologi warna yang pernah kubaca, begitulah sifat orang yang suka warna cokelat," paparnya dengan pongah.
Aku tersenyum, berusaha menahan tawa. Sok tahu sekali Nona penilai ini.
"Sebenarnya aku penyuka warna ungu. Sedangkan suamiku suka warna biru. Kebanyakan perabot di rumah ini hadiah dari orang tua kami, jadi ya kami tinggal pakai saja."
Penjelasanku ternyata cukup menohoknya, tak lama kemudian ia berpamitan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Percayakah kamu dengan psikologi warna? Psikologi warna adalah bidang kajian tentang peran warna terhadap kepribadian dan kebiasaan. Konon hal ini termasuk pseudosains, meskipun ada penelitian mengenai hubungan warna dengan psikologis seseorang.
Menurutku, warna memang bisa memengaruhi mood seseorang. Warna juga bisa memengaruhi penampilan dan kepercayaan diri seseorang. Namun, bukan berarti serta merta kita bisa menarik kesimpulan yang tepat mengenai kepribadian orang hanya berdasarkan warna kesukaannya.
Warna hijau yang identik dengan nuansa alam, kesuburan, dan harmoni mampu membangkitkan efek tenang dan menurunkan stress. Warna biru yang banyak digunakan dalam logo perusahaan melambangkan kestabilan dan profesionalisme.
Jadi bukan berarti juga orang yang suka warna hijau itu mata duitan. Meski warna tersebut mempunyai konotasi negatif demikian.
Warna hitam tak selalu berarti duka cita, warna hitam juga berarti misterius dan elegan.
Kesimpulannya, kita tak bisa mencocokkan sifat seseorang hanya berdasarkan warna kesukaannya. Meski Teddy Bear identik dengan cokelat tapi, tidak semua boneka beruang tersebut berwarna cokelat. Apalagi kita manusia yang lebih beragam dan senantiasa berkembang. Ya, kita memang bukan boneka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
050720
Entah aku nulis apa. Berasa tulisanku makin kurang gizi. Kayanya karena asupan bacaanku udah jauh berkurang sekarang.
Emang mesti bikin target baca buku per bulan lagi ini mah
