13.Change

391 69 25
                                    

Happy readings..
.
.
tandai typo^

🍁🍁🍁🍁🍁

(Yeonjun pov)

Hari ini keadaan Soobin masih sama seperti hari kemarin, dia masih sering berteriak dengan histeris tanpa sebab.

bahkan dalam tidurnya pun dia selalu menangis pilu.

Sungguh jika aku bisa menggantikan posisinya, akan lebih baik jika aku saja yang mengalami syndrom panic attack tersebut.

"Bunny-ah.." sapaku pada Soobin yang saat ini tengah mengurung diri didalam kamar.

Tentu saja bukan kamar utama yang sempat kami tempati, tetapi kamar sebelah yang pernah digunakan oleh Soobin waktu dulu.

"ini Hyung..Yeonjun Hyung" jelasku.

Semenjak kejadian kemarin Soobin jadi seorang yang lebih suka mengurung diri sendirian didalam kamar.

Dia hanya akan membuka pintu saat aku membawakan kebutuhannya atau ketika dia benar-benar sedang ingin bersama denganku.

jika kalian bertanya, apa sebegitu berdampaknya kejadian kemarin dalam pikiran Soobin hingga membuat panic attacknya kambuh?

maka aku bisa menjelaskan bahwa selama ini Soobin tidak benar-benar sembuh dari syndrom panic attacknya itu.

Pengobatan yang sempat dijalani oleh Soobin hanya bisa membantu Soobin untuk melupakan atau mengalihkan rasa khawatir dan rasa ketakutan yang berlebihannya.

Selebihnya. Dokter yang menangani Soobin tidak bisa mengatakan bahwa Soobin sudah sembuh total dari traumanya.

"cklek"

Terlihat kepala Soobin mengembul dari balik pintu kamar itu.

"Hyungie.." ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca.

Entahlah apa yang dia rasakan saat ini, namun ketika dia melihatku maka Soobin akan bereaksi dengan mata yang berkaca-kaca atau pun menangis lirih.

Hal itu pula yang membuatku sedikit memberi jarak diantara kami, bukan karena aku tidak menyayangi Soobin, tetapi aku melakukan ini untuk ketenangan Soobin.

"Hyung masuk..nee" pintaku padanya.

"masuklah" nada suaranya terkesan kosong, kini tidak ada lagi rengekan manja yang keluar dari bibir Soobinku.

Kini tidak ada lagi tatapan memuja yang selalu diperlihatkan oleh Soobin untukku.

Kini hanya ada kekosongan dan kehampaan yang terpancar darinya.

ini semua jelas karena kesalahanku, ini semua terjadi karena kelalaianku, jika saja aku bisa lebih hati-hati lagi dalam menjaga Soobinku, mungkin hal ini tidak akan pernah terjadi.

"Bunny-ah..apa yang kau inginkan saat ini..hm?" tingkah Soobin terlihat sangat aneh.

Seperti orang yang sedang kebingungan dan juga seperti ada hal yang ingin disampaikan, namun tidak bisa.

"Hyungie..apa Hyungie mau mengantarkanku menemui Appa juga Eommaku?"

Aku menautkan kedua alisku dengan tatapan bingung.

Tidak biasanya Soobin meminta untuk bertemu dengan orangtuanya dalam keadaan seperti ini.

memang biasanya Kami rajin menemui Orangtua kami Kerumah Abu, namun tidak dalam keadaan Soobin yang seperti sekarang ini.

"tapi Bunny..keadaanmu masih belum sehat sepenuhnya" ucapku seraya mengelus rambutnya.

"Hyungie..mau mengantarkanku atau tidak?" tanyanya dengan ucapan yang sangat tegas, dia bahkan menepis tanganku dari kepalanya.

Amnesia~YeonBinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang