CP.11

23.9K 1.5K 107
                                    

"Ungh.." Taehyung melenguh pelan sambil mengucek matanya yang sayu karena bangun tidur.

"Daddy~~" Taehyung melihat kesekitar kamar untuk mencari Jungkook, tapi kemudian teringat bahwa Jungkook sudah berangkat tadi pagi pagi sekali.

"uhh..Tae haus" Taehyung melangkahkan kedua kakinya ke kamar mandi untuk menggosok gigi dan mencuci mukanya.

Setelah Taehyung selesai dengan kegiatannya di kamar mandi, Taehyung berjalan keluar dari kamar menuju lantai bawah.

"Seokjinie hyung..."

"Eoh? Taetae sudah bangun?"Seokjin dan Irene langsung menoleh ke arah Taehyung yang kini sedang mengerucutkan bibirnya lucu.

"Hyung..Tae haus"Kata Taehyung pelan masih dengan bibir yang mengerucut lucu.

"Taetae haus? Tunggu sebentar ya sayang" Seokjin yang tadinya ingin beranjak dari sofa ke dapur untuk mengambil minum, mengurungkan niatnya saat Irene langsung berlari ke arah dapur untuk mengambil minum untuk makhluk manis yang kini sudah duduk di sebelah Seokjin.

"Ini manis" Taehyung menatap Irene yang sedang memegang segelas air di satu tangannya dan pancake di tangan yang satunya lagi dengan tatapan takut.

Srokjin yang melihat itu mengelus rambut Taehyung pelan, Seokjin tau Taehyung takut pada orang asing.

"Hei Taetae, tidak apa jangan takut ne? Perkenalkan aku Bae Irene sepupu perempuan Jin Hyung dan Daddymu" Taehyung hanya mengangguk saja kemudian melirik gelas yang berisi air di tangan Irene.

"Noona, Tae boleh minta airnya?"

"Kyaaa!! Tentu saja manis. ini Noona juga membawa sarapanmu" Irene memekik heboh kemudian menyerahkan segelas air itu ke tangan mungil Taehyung.

Sambil Juga meletakkan piring pancakenya di atas meja kaca.

Posisi mereka sekarang sedang berada di ruang nonton, yang berjarak tidak terlalu jauh dari dapur.

"Tae, ini makan Pancakenya" Seokjin nenyodorkan piring pancakenya di depan Taehyung yang sudah selesai minum.

"Terima Kasih Jin hyung, Irene Noona"

Irene memekik lagi lalu mencubit pipi gembil Taehyung gemas.

"Yak!! Irene hentikan itu!! Taehyung kesakitan!!" Irene yang mendengar kata kata Seokjin langsung melepaskan cubitan tangannya di pipi gembil Taehyung yang kini sudah memerah .

"Uhhh...mianhe Taetae pipimu membuatku semakin gemas" Irene nyengir kemudian mendudukkan tubuhnya di sebelah Taehyung yang kini sudah sibuk memakan Pancakenya.
.
.
.
.
.
"Awasi gerak geriknya dan pastikan Taehyung tetap aman"

"Baik Tuan"

Jungkook memijat pelipisnya yang mendenyut, kepalanya sakit.

Tadi dia baru saja di telfone oleh mantannya Joy, dan berkata akan merebut dirinya kembali dengan cara apapun.

Karena itu Jungkook was was dan takut Wanita ular itu melukai baby Taenya.

Memikirkannya saja dia sudah tidak sanggup jika Taehyung orang yang sangat amat di cintainya terluka.

Ahhh...Jungkook jadi merindukan babynya.

Jungkook meraba kantung celananya kemudian mengambil benda pipih persegi panjang.

Tut...tut..

Jungkook menatap ponselnya menunggu hyungnya mencawab Video Callnya.

"Hyung"

Who (KookTae) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang