CHERYL langsung menunduk sambil menggeram pelan. Ia benar-benar bodoh malah memperhatikan Fajar. Tapi, apa Fajar melihatnya sedang memperhatikan?
Senggolan dari Karin langsung menyadarkannya kembali ke dunianya. "Lo kenapa?" Tanyanya yang bingung melihat Cheryl malah makan dengan kepala tertunduk.
Cheryl langsung menggeleng tanpa mengangkat kepalanya. "Gak papa."
Karin langsung mengernyit. "Lo kesambet setan apaan? Setan mie ayam?"
"Apaan, sih, pake bawa-bawa sodara lo?" Cheryl langsung menatap tajam ke arah Karin.
"Ya ampun! Itu mulut lo emang gak bisa di jaga!" Omel Karin.
"Mulut apaan?" Tanya Cheryl tanpa dosa sedikitpun.
"Bacot lu!" Karin benar-benar sebal dengan sikap Cheryl yang saat ini. Omelannya langsung terhenti ketika dua orang laki-laki duduk di depan mereka.
"Hei," sapa seorang laki-laki bertumbuh tinggi dengan rambut berjambul yang memiliki name-tag Raffa Maulana.
"Hei," balas sapa Karin yang langsung berubah senyum manis.
Cheryl langsung mendesis melihat perilaku Karin yang langsung berubah seratus delapan puluh derajat. "Muk nyamuk nyamuk," sindirnya.
"Apaan, sih, lo, Ryl. Nyirik mulu," balas Karin.
"Tenang, Ryl. Gue ajak si Fatir, jadi lo gak akan jadi nyamuk," seru Raffa sambil nyengir.
Cheryl memutar bola matanya.
"Oh, jadi gue diajak ke sini cuma liatin kalian pacaran?" Ujar laki-laki yang datang bersama Raffa-Fatir.
"Tau, nih," timpal Cheryl sambil menopang dagunya.
"Raf, ada yang nanyain temen kamu, tuh," adu Karin sambil menatap Raffa, namun matanya melirik-lirik Cheryl.
Raffa mengerutkan keningnya. "Siapa?"
Karin menyeringai tanpa menjawab pertanyaan Raffa.
Cheryl sebenarnya tersindir dengan perkataan Karin, namun ia mencoba sebiasa mungkin biasa saja agar tak terlihat seperti dialah orangnya.
Raffa sepertinya mengerti dengan kode yang diberikan Karin. "Oh, temen yang mana, nih?"
"Your best friend," jawab Karin.
"Fajar?" Tebak Raffa.
"Kamu emang cowok yang paling peka, deh," puji Karin dengan gemas.
Cheryl langsung memberenggut.
"Lo suka sama Fajar, Ryl?" Tanya Fatir.
"Eh?" Cheryl langsung menatap Fatir dengan kening berkerut. "Apaan? Enggak, ya!" Bantahnya.
"Alah, ngaku aja, kali, Ryl. Tadi lo nanyain Fajar itu orangnya yang mana," seringai Karin sambil menaik-turunkan alisnya.
"Mulai lagi, deh lo!" Gerutu Cheryl.
Karin dan Raffa tertawa. Sedangkan Fatir malah menatap sembarang arah dengan wajah tak suka.
Seperti tau sedang dibicarakan, seorang laki-laki berjambul dengan bandana berwarna merah di telapak tangannya dengan name-tag R. Fajar Satya menghampiri mereka.
"Raf," panggilnya.
Raffa menoleh, begitupun tiga orang lainnya yang ada di sana.
"Gue cuma panggil Raffa," ujar Fajar dengan nada dingin.
Cheryl dan Karin langsung membuang pandangan mereka ke lain arah dengan rasa malu. Anjir emang!, batin Cheryl.
"Kenapa, Jar?" Tanya Raffa.
YOU ARE READING
FAJAR √ [REVISI]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA BIAR NYAMAN DAN JANGAN LUPA VOTE-NYA] Fajar itu, cowok ganteng dan kalem. Saking kalemnya, dia cuma senyum buat nanggapi omongan orang alias jarang ngomong. Salah satu anggota pramuka yang hobi futsal sama muncak. Berbeda dengan...
![FAJAR √ [REVISI]](https://img.wattpad.com/cover/232185224-64-k508692.jpg)