Chapter 40

478 23 1
                                    

Bel istirahat sudah berbunyi menandakan waktunya bagi seluruh siswa-siswi Darma Bangsa langsung keluar dari kandang singa mereka semua lalu berhamburan dikoridor apalagi kantin sekolah. Sedangkan Diviana dan Gibran mereka berdua memilih untuk pergi ke rooftop sekolah untuk memakan bekal yang dibuatkan oleh Erisa mamanya Diviana.


Kedua manusia itu memilih untuk bercandaan agar tidak garing, Diviana lalu membuka tutupTuppurware— nya sumpah demi apapun Diviana terkejut sekali ketika melihat isi makanannya, hal itu pun lantas membuat Gibran terdiam bingung ada apa dengan pacarnya yang uwuu ini.

"Lo kenapa, makanannya gak enak tah?" tanya Gibran lalu menatap Diviana sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Bukan."

"Terus kalo bukan gak enak apa dong lo gak suka gitu sama makanannya?" tanya Gibran kembali menatap lekat ke arah Diviana.

"Bukan loh."

"Ya terus apa dong jawabannya kalo bukan ini itu mah bikin paleng aja pengen rasanya gua tabok tuh bibir!"

"Jangan ditabok dong, sakit tau."

"Ya enggak sakitlah kan ditaboknya pake sejuta kerinduan awokwok!"

"Dasar fakboi!"

"Astagfirullah gitu aja dikatain fakboi terus salah gua apa ngegombalin pacar sendiri."

"Ya enggak salah apa-apa sih, yaudahlah daripada ribut mending kita makan aja bekalnya takut dingin kan gak enak."

"Eh— sumpah sih ini makanan enak banget jadi suka ih!" celetuk Gibran heboh bukan main membuat Diviana terkekeh kecil.

"Dan untuk pertama kalinya gua ngerasain masakan mama lagi setelah sebelas tahun gak pernah ngerasain betapa enaknya."

"Tapi sekarang lo bisa ngerasain masakan mama lo lagi kan makanya itu Zetta jangan pernah lo sia-siain pertemuan kalian."

"Iya gua juga tau kok Deo, tapi untuk lupain semuanya yang telah terjadi rasanya dihati gua masih ngeganjel aja gitu."

"Gimana maksudnya."

"Gua belum bisa ngelupain permasalahan yang dulu-dulu tentang mereka ninggalin gua waktu kecil hehehe."

"Nanti juga lama-kelamaan lo bakalan bisa kok ngelupain semua itu, kuncinya cuma satu yaitu lo harus sabar dan nikmatin aja prosesnya."

"Iya bismillah aja Deo, yaudah yuk lanjutin lagi makannya nanti mah makanan kita di habisin sama setan loh hiksss."

"Apaan sih goblok bisa gitu."

"Lah memang iya kok Deo, sumpah gua gak bohong sama sekali."

"Dah diem mending makan dulu!"

Akhirnya kedua manusia itu langsung saja melanjutkan makannya lagi, setelah selesai Diviana lalu membereskan bekas makanan mereka tadi. Habis itu mereka berdua lalu memilih untuk berdiam diri dulu dirooftop sambil menikmati pemandangan dan juga semilir angin berhembus menerpa kulit dan juga wajah mereka berdua perlahan Gibran menoleh kearah Diviana.

Crazy Couple✔Where stories live. Discover now