27 - reunite

2.4K 239 4
                                    

(Namakamu) melihat Iqbaal yang sedang duduk santai di sofa sambil menonton televisi. Ia pun langsung menghampiri Iqbaal.

"Kamu gak ke kampus?" tanya (Namakamu).

Iqbaal menoleh, ia tersenyum tipis. "Enggak, lagi libur. Kamu mau ke kampus sekarang?" Iqbaal bertanya kembali.

"Iya" sahut (Namakamu).

Iqbaal pun berdiri lalu memegang tangan (Namakamu). "Gak usah ke kampus ya, disini aja sama aku" ia memeluk (Namakamu) sambil memejamkan mata. "Kita habiskan waktu berdua di rumah atau pun jalan-jalan" lanjut Iqbaal.

(Namakamu) tersenyum senang karena akhir-akhir ini Iqbaal selalu manja kepadanya. Apakah ini adalah sifat asli Iqbaal? Manja dan perhatian kepadanya. Ini membuat (Namakamu) senang, (Namakamu) harap Iqbaal akan selalu seperti ini kepadanya selamanya.

"Ibay aku harus kuliah"

"Udah disini aja"

"Ibay, aku udah beberapa kali absen jadi mulai sekarang aku harus masuk terus''

"Ya udah iya"

"Ya udah lepasin dong pelukannya"

"Aku gak peluk, aku lagi peluk guling"

"Ih, Iqbaal. Lepasin ah"

"Iya-iya, aku lepasin"

"Ya udah lepasin dong"

"Tapi bilang sayang dulu ke aku nanti aku lepasin"

(Namakamu) terdiam, ia paling malu kalo manggil sayang ke Iqbaal.

"Kalo gak mau ya udah gapapa, berarti kamu pilih disini sama aku"

"Iqbaal sayang, lepasin pelukannya ya. Aku mau kuliah dulu"

"Iya aku lepasin"

Tapi Iqbaal masih tetap begitu, tidak melepaskan pelukannya. Mungkin Iqbaal nyaman meluk (Namakamu).

"Iqbaal, kan aku udah panggil kamu sayang. Kenapa belum di lepasin? Aku bisa telat ini" kata (Namakamu).

"Iya bentar lagi, kalo aku udah ngantuk. Aku lepasin"

"Iqbaal, aku marah nih"

"Eh jangan dong" Iqbaal langsung melepaskan pelukannya.

(Namakamu) tersenyum, "ya udah aku ke kampus dulu. Aku janji kok bakal langsung pulang"

"Pulangnya aku jemput ya"

"Eum jangan deh, kamu..."

(Namakamu) menatap Iqbaal, ia jadi takut dengan tatapan Iqbaal yang berubah menjadi sinis.

"Iya nanti di jemput kamu"

Iqbaal langsung tersenyum kembali, "nah gitu"

"Ya udah aku berangkat ke kampus dulu ya"

"Iya"

(Namakamu) menyalimi tangan Iqbaal. "Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Eh bentar" ucap Iqbaal menahan (Namakamu) pergi.

"Apa lagi, baal?" tanya (Namakamu).

Iqbaal menunjuk ke pipi.

"Apa?" Iqbaal mendengus kesal karena (Namakamu) tidak peka.

"Cium pipi"

(Namakamu) mengulum senyum, ia pun menghampiri Iqbaal lalu dengan cepat mencium pipi Iqbaal.

"Udah ya"

"Bentar"

"Apa lagi?"

Iqbaal pun langsung mencium kening (Namakamu) yang membuat (Namakamu) semakin senang.

nyonya dhiafakhri || IDRحيث تعيش القصص. اكتشف الآن