08. Ragu (02)

247 27 0
                                    

Happy Reading guys 💜
.
.
"Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda"
.
.

Jam menunjukan pukul 6.15 masih terlalu pagi bagi siswa SMA Cakrawala untuk berangkat sekolah tapi tidak bagi Vhiraa, dia sengaja datang pagi entah untuk apa tapi dia merasa ingin merenung sendiri hari ini karna hari ini setelah pulang sekolah latihan ekskul voli akan dimulai.

Vhiraa masuk ke kelas yang bertuliskan X IPA 3 di atas pintu nya, menuju tempat duduk nya yang baru dia tempati beberapa bulan, Vhiraa merenung memikirkan apakah keputusan nya mengikuti ekskul voli kembali akan membuahkan sebuah keberhasilan, mengingat kejadian setahun lalu saat dia gagal, Vhiraa sampai mengurung diri selama seminggu, tidak mau makan, dan berat badannya turun drastis, dia tidak mau kejadian itu terulang dan membuat seluruh keluarganya khawatir tapi di satu sisi Vhiraa juga tidak boleh menyerah untuk meraih mimpi nya.

Bel masuk berbunyi, menandakan pelajaran pertama akan segera dimulai. Kayla datang dengan tergesa-gesa langsung menyambar tempat duduk nya dan segera menetralisirkan nafas serta jantung nya yg berdegub kencang akibat lari-larian.

"Darimana aja lo jam segini baru datang?" Tanya Vhiraa.

"Telat bangun gue." Jawab Kayla dengan nafas yang masih tidak beraturan.

"Gue tau pasti karna lo nonton drakor kan semalam, makannya lo telat bangun."

"Ihh kok lo tau sih?"

"Tau lah, emang apaan lagi coba yang bisa buat lo begadang sampe telat bangun kalau bukan drakor, udah hapal sama kebiasaan lo kay."

"Sayang tau vhir kalau nonton nya di tunda-tunda yaa jadi gue nonton aja sekalian tadi malam." Ucap Kayla sambil cengengesan.

Percakapan mereka pun terhenti, karna Pak Adam sudah masuk ke kelas untuk memulai pelajaran membosankan nya.

****

"Vhir kantik yuk." Ajak Kayla.

"Bentar, gue masih nyalin catatan Pak Adam nih."

"Yaelah vhir buruan gue udah lapar nih."

"Yaudah ayok."

Kayla menarik tangan Vhiraa, lebih tepat nya menyeret Vhiraa ke kantin.

"Pelan-pelan kay, sakit tangan gue."

"Satu fakta yang perlu lo tau saat ini vhir, cacing di perut gue lebih penting dari tangan lo."

Mereka sampai di kantin yang sudah dipenuhi para siswa-siswi yang kelaparan.

"Kay lo yang pesen yaa, gue cari tempat duduk, sekalian hitung-hitung lo tanggung jawab udah buat tangan gue sakit nih." Ucap Vhiraa sambil memegang pergelangan nya yang merah akibat di seret oleh Kayla.

"Yaudah iya deh, lo kaya biasanya kan?" Vhiraa mengangguk.

Vhiraa mencari tempat duduk di pojok kantin, tidak lama kemudian Kayla datang dengan dua mangkok bakso dan dua es jeruk.

"Nih makanan lo."

"Thank you kay."

"Yaudah buruan makan, sebelum bel masuk."

Kayla dan Vhiraa menikmati bakso mereka dengan tenang.

"Kay." Panggil Vhiraa setelah bakso nya habis.

"Hmm." Sementara Kayla masih fokus terhadap bakso nya.

"Gue masih takut buat ikut ekskul voli lagi."

"Kok gitu sih?" Tanya Kayla setelah selesai menelan bakso nya yang terakhir.

"Gue nggak yakin kalau gue bisa, gue benar-benar takut kalau kejadian setahun ke ulang."

"Vhir..lo sendiri kan yang bilang kalau salah satu impian lo itu pengen jadi atlet voli nasional, trus kenapa lo jadi nggak yakin gini sih?"

"Yaa gue trauma aja sama yang nama nya kegagalan, lo liat sendiri kan gimana terpuruk nya gue setahun lalu saat gagal, padahal gue yakin banget gue bisa lolos saat itu."

"Vhiraa.. Gue yakin lo bisa, lo nggak boleh nyerah selagi ada kesempatan lo harus terus coba, jadiin kegagalan itu sebagai pelajaran untuk jadi lebih baik." Ucap Kayla meyakinkan.

"Aaaa... Makin sayang deh sama Kayla."

"Itu guna nya sahabat vhir."

"Thaks yaa kay, lo udah semangatin gue." Ucap Vhiraa kemudian memeluk Kayla.

"Iya sama-sama vhir." ucap Kayla kemudian membalas pelukan Vhiraa.











Yuhuu update lagi nih....
I'm sorry to typo and don't forget to vote my story guys💖💖
See you in the next part..

For My Devan Where stories live. Discover now