5.Sulit Dipercaya 🐣

2.4K 281 41
                                    

Oke, jangan lupa Voment^^

Happy Reading💙

Hari senin adalah hari yang membosankan untuk semua siswa. Bagaimana tidak? Dari pagi saja sudah harus datang awal dan melakukan upacara bendera. Apalagi jam pulangnya bisa dibilang cukup lama.

Raina memasuki pagar sekolahnya dengan diboncengi Kiran dengan motor Ninja Merahnya. Pemandangan baru bagi siswa siswi disekolah SMA garuda ini. Iya, Raina sekarang datang dengan seorang laki-laki. Awalnya Raina menolak, apalagi dia memakai rok, tapi Kiran tetap bersikukuh untuk pergi sekolah bersama. Kiran memberikan Jacketnya dan mengikatnya di pinggang Raina supaya menutupi pahanya.

Bisik-bisik mulai terdengar saat Raina dan Kiran memarkirkan motornya. Mereka pun jalan sambil bergandengan tangan. Bisa dirasakan oleh Kiran, tangan Raina dingin, sepertinya Raina gugup.

"Wahh! Itu Kiran? Dia ada hubungan apa sama Raina? "

"Mereka cocok banget, Kiran ganteng, Raina nya cantik, huaaa! Couple goals banget! "

"Tu cewe pake pelet apasih biar Kiran deket-deket sama dia."

"Kayanya mereka pacaran deh, liat tuh. Pegangan tangan segala."

"Kiran napa jalan sama Raina sih, cakepan juga gue kemana-mana."

Begitulah bisikan Siswi-siswi tentang Raina. Ada yang memuji tapi tak sedikit juga yang mencela sambil menatapnya sinis. Ah sudahlah! Raina tak mempedulikan hal itu. Dia sengaja menulikan pendengarannya. Dirasakan tangan Kiran menggenggamnya erat.

Mereka terus berjalan menyusuri koridor sekolah. Tiba-tiba Raina menangkap sosok yang seperti laki-laki itu. Ah Gara! Itu dia? Ah tidak mungkin, cuma sekilas. Mungkin Raina salah lihat. Kenapa Raina selalu memikirkan laki-laki itu. Ingat Raina! Kamu sudah pacaran dengan Kiran. Ingat itu! Lagipula mana mungkin dia disini. Satu sekolah pula. Hahaha! Raina gila!

"Rai, kamu masuk aja kekelas. Aku mau kekantor dulu, mau liat petugas upacara hari ini," kata Kiran saat mereka sudah sampai dikelas Raina.

"Oke byee! " balas Raina sambil memasuki kelasnya. Kelas sudah ramai, terlihat Anggi sedang membaca buku disamping mejanya. Ah sudah bisa ditebak itu Novel yang dibelinya kemaren.

"DORR! " teriak Raina.

"Eh kambing congek!!" latah Anggi seperti nenek-nenek saja.

"Hahahaha lo apaan dah, gitu doang kaget," balas Raina sambil tertawa.

Anggi memutar bolamatanya malas.
"Baru nyampe lo jam segini, tadi gue kerumah lo tapi Bi Ani bilang lo berangkat sama temen cowo lo, emang lo berangkat sama siapa? "

"Kiran," jawab Raina singkat.

"Ouhh gitu yee, bakal famous deh lo."

"Alahh udah ah, yuk ke lapangan! Upacaranya mau mulai." Raina memilih mengubah topik pembicaraan.

"Iya-iya ...."

Mereka berdua berjalan menuju lapangan. Dan ...

"Aduh! "  Raina mengaduh saat seseorang menabrak bahunya.

"Eh sorry, gue ga sengaja," balas Reni terlihat tidak ikhlas dan ... sinis."

"Iyaa gapapa kak."  Setelah itu mereka memilih melanjutkan jalannya menuju lapangan.

"Rai, gue rasa Reni tadi sengaja deh nabrak lo," tebak Anggi.

"Napa lo bilang gitu? "

"Iyalah ... secara dia tuu cabe-cabean disekolah ini, laki-laki ganteng aja direbutin sama dia, mana pake cara murahan lagi hihhh! Lo ga kenal dia emangnya? Kayanya dia tau lo pacaran sama Kiran deh makanya dia sengaja nabrak lo."

"Haha, gue emang ga kenal. Anak kelas berapa dia?"

"Dia itu Reni Agatha, anak kelas XI IPS 1, hobinya tu ngebully adik leting. Tapi lo tenang aja kayanya dia ga bakal apa-apain lo, dia sekarang lagi suka sama Zaidan anak kelas XI IPA 1."

"Emang Reni pernah suka sama Kiran? Dia kan anak kelas XI IPA 1 juga."

"Pernah sih, tapi karena Kiran terlalu dingin dia mulai berhenti ngejar-ngejar Kiran."

"Hmm masa bodolah, noh upacara dah dimulai," kata Raina setengah berlari kelapangan disusul Anggi juga.

Upacara berlangsung dengan lancar dibawah matahari yang terik itu.

🐣

Kringgggg!

Pelajaran dikelas X IPA 1 sudah berakhir. Semuanya berbondong-bondong keluar kelas.

"Nggi, gue ga kekantin ya, mau ke Perpustakaan dulu, banyak buku yang harus gue pinjem."

"Ohh yaudah. Gue kekantin bareng Aldo aja hihi," jawab Anggi terkekeh"

"Yaudah sih ...."

"Lo ke Perpustakaan bareng Kiran aja gih," perintah Anggi.

"Ga ah, dia lagi ada rapat osis," jawab Raina.

"Oo yaudah deh Rai, babay! "

Anggi sudah menghilang dibalik pintu kelas. Raina mulai bangkit hendak berjalan keluar kelas menuju Perpustakaan.

Perpustakaan sangat sepi. Yaa ... sudah dipastikan jika saat sedang jam istirahat. Karena semuanya lebih memilih kantin disaat jam seperti ini. Raina memasuki Perpustakaan dengan gontai. Dia mulai memilih beberapa buku yang sekiranya dia butuhkan.

" Satu ... dua ... tiga .... Duh, satu lagi nih. Mana yaa bukunya?" Raina mulai menghitung buku yang dia ambil, tapi satu buku yang belum didapatkannya. Raina mulai mencari.
"Nah itu diaa! " Raina mulai berjinjit saat mengambil buku yang dimaksud. Tapi buku itu terlalu tinggi untuk dicapai oleh tubuhnya yang sedikit pendek ini. Tiba-tiba ada tangan kekar yang mengambil buku itu.
"Nih bukunya, lain kali pake kursi, tinggi lo ga cukup," kata lelaki yang membantu Raina.

PRAAANGG!!

Seperti ada kaca pecah dihati Raina. Dan sambaran petir yang cukup hebat. Lidahnya kelu. Tidak bisa membalas perkataan lelaki yang mengambil buku itu. Oh tidakk! Apa Raina bermimpi?

"Ga-Gara? "

OH SEGA! [COMPLETED✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang