4.

10.8K 968 88
                                    

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan dan bulan berganti tahun. Kini sudah 6 tahun berlalu sejak kejadian yang menimpa xiao zhan dan wang yibo.
Kini xiao zhan bekerja di sebuah perusahaan surat kabar. Mencari berita sebagai seorang reporter itu cukup sulit bagi xiao zhan. Tapi dia harus bekerja. Sebenarnya 2 tahun yang lalu dia tidak sengaja bertemu dengan wang yibo di hari pemakanam kekasihnya yang meninggal karena kecelakaan. Ya setelah xiao zhan memutuskan untuk meninggalkan wang yibo, dia memulai dengan kehidupan barunya. Namun hal-hal yang tak terduga selalu terjadi padanya. 4 tahun yang lalu xiao zhan mulai berhubungan dengan seorang pria yang merupakan rekan kerjanya yang bernama cao yuchen. Tapi 6 bulan setelah hubungan mereka berlangsung, chao yuchen tiba-tiba mengalami kecelakaan dan meninggal di tempat. Lalu 2 tahun kemudia xiao zhan mulai berhubungan lagi dengan seorang dokter yang bernama He Peng. Tapi beberapa bulan kemudian He Peng juga meninggal dalam sebuah kecelakaan. Dan disana, di acara penguburannya, xiao zhan kembali bertemu dengan wang yibo. Wang yibo datang sebagai rekan bisnis He peng.

Flashback.

Xiao zhan tenga terisak akan semua kejadian yang menimpa kekasihnya. Dia sendiri tak mengerti kenapa orang-orang yang dia cintai tiba-tiba meninggalkannya begitu saja. Dia berpikir bahwa mengapa takdir begitu kejam padanya? Kali ini adalah kekasih keduanya yang meninggal dengan cara kecelakaan yang dia sendiri tak tahu pasti apakah itu benar atau tidak. Dan hal seperti ini membuat xiao zhan mempersalahkan dirinya sendiri dan tertekan. Bahkan dia juga mulai takut jika memulai kembali hubungan dengan orang lain.

"Xiao zhan?". Masih serius dalam isakkannya, xiao zhan terkejut saat mendengar seseorang memanggilnya. Suara yang terdengar tak asing itu membuatnya seketika menoleh kebelakang. Betapa terkejutnya dia melihat seseorang di belakangnya itu.

"Kau--" Xiao zhan tak meneruskan kalimatnya saat pria itu tiba-tiba datang dan mendekapnya erat.

"Aku merindukanmu. Sangat merindukanmu zhanzhan. Akhirnya aku menemukanmu".

"Wang yibo lepaskan!!". Pekik xiao zhan dengan suara cukup lantang. Terkejut dan marah bercampur bersamaan dalam benaknya.

Ya pria yang di panggil wang yibo yang merupakan luka di masa lalunya kini muncul di hadapannya lagi dan memeluknya begitu saja tanpa tahu dimana dia berada sekarang.

"Xiao zhan. Kembalilah padaku. Aku mohon". Wang yibo melepaskan pelukannya pada xiao zhan dan menatap nanar wajah pria manis yang sangat dia rindukan itu.

"Wang yibo kau tidak sadar? Disini, di tempat ini, disini adalah makam kekasihku wang yibo!!". Xiao zhan berbicara dengan nada yang masih meninggi. Bagaimana bisa wang yibo mengungkapkan kata-kata itu di depan makam kekasihnya.
Sementara xiao zhan mengatakan itu, kini wang yibo malah terkekeh di hadapannya.

"Kekasih? Kekasih katamu? Lalu aku ini apa? Kita belum putus xiao zhan. Apa kau lupa? Bahkan sampai sekarang kita masih sepasang kekasih".

Xiao zhan mengeretakkan giginya. Dia merasa geram dengan tingkah wang yibo saat ini.

"Karena waktu itu aku belum sempat mengatakannya. Jadi biarkan aku mengatakannya sekarang. Mulai hari ini kita putus wang yibo. Tidak ada apa-apa lagi yang terjadi di antara kita. Urus saja jalang mu di luar sana. Jangan mendekatiku lagi hanya karena kau menginginkan tubuhku".

Wang yibo mengepalkan tangannya erat ketika mendengar ucapan yang di lontarkan oleh xiao zhan.

"Aku bilang aku sungguh mencintaimu xiao zhan!! Kau tahu betapa hancurnya aku ketika kau meninggalkanku? Aku mohon. Aku memang bodoh saat itu, tapi tolong zhanzhan, tolong beri aku satu kesempatan lagi".

Xiao zhan menggeleng. "Kau menghianati kepercayaanku wang yibo. Bukankah aku sudah pernah mengatakannya padamu? Tidak ada kesempatan kedua dalam hidupku".

"Bukankah setiap makhluk hidup pernah melakukan kesalahan? Aku janji kesalahan itu tidak akan muncul lagi selanjutnya. Jadi tolong maafkan aku dan kembalilah zhanzhan".

Kini tanpa sadar wang yibo menitikan air matanya. Namun xiao zhan tidak peduli. Rasa bencinya pada pria di hadapannya ini tidak berkurang sedikit pun walau melihat pria itu menangis.

Flashback end
-------
*
------

Kini xiao zhan memasuki lobi kantor dan langsung mendapat tepukan keras dari zhou cheng.

"Ahh A-cheng!! Ini sakit tau". Pekik xiao zhan saat acheng menepuk kuat bahunya. Sedangkan sang pelaku hanya terkekeh pelan.

"Hehe, jangan lemah xiao zhan".

Xiao zhan mempoutkan bibirnya dengan mode manjanya. Zhou cheng adalah teman pertamanya saat dia memasuki perusahaan ini sekitar 3 tahun yang lalu. Walaupun baru kenal, tapi mereka berdua dengan cepat saling mengakrapkan diri satu sama lain.

"Bagaimana dengan majalah yang kau ajukan kemarin?".

Xiao zhan menggeleng. "Tidak di setujui oleh bos" jawab xiao zhan malas.

"Hnn…jangan khawatir. Katanya besok kita akan kedatangan pengusaha terkenal. Bos akan menyuruh kita untuk mewancarai dia secara langsung. Jadi xiao zhan, aku harap kau tak gugup untuk besok.".

Xiao zhan hanya mendecih dan tertawa kecil sambil berseru. "Memangnya siapa yang gugup hah?".

                              *
                              *

Disisi lain di sebuah perusahaan besar yang bermana Wuji Group. Kini duduklah seorang pria tampan dengan aura kegelapan yang mengelilinginya. Dia duduk bersantai pada kursi kebesarannya sambil tangannya mengetuk-ngetuk meja kaca di sampingnya. Sedangkan tangan sebelahnya kini memegang sebuah lembaran kertas yang tak lain adalah data seseorang. Dia menatap lekat nama dalam data itu yang tertera jelas 'XIAO ZHAN'. Seulas senyum tulus terpancar di bibirnya. Tangannya meraba raba nama itu dan mata penuh rindu dia curhakan di dalam sana. Setelah membaca semua data itu, kini tatapannya berhenti saat melihat ada nama lain disana.

"Yang zi? Tunangan?".
Kilatam amarah mucul memenuhi netra hitamnya. Bibirnya yang tadinya tersenyum kini berubah menjadi pucat. Dengan wajah geram dan aura membunuh yang meliputinya dia berguman dengan suara lirih. "Kau menghianatiku lagi xiao zhan".
Dia meramas kuat selembar kertas yang dia pengang itu.

"Xiao zhan, kau itu milikku!! Hanya milikku!! Kau harusnya ingat itu xiao zhan". Pria itu berteriak frustasi dalam ruangannya.

Di tengah amukannya terdengar pintu ruangannya di ketuk.

"Presdir wang". Panggil seseorang dari luar.

Yang di panggil presdir wang itu kini terdiam bebarapa saat sebelum dia membuka suara. "Silahkan masuk".

Wanita sexi yang merupakan sekretarisnya itu kini masuk ke dalam ruanga tersebut. Dia terkejut melihat isi ruangan prisdirnya yang tampak berantakan. Tapi dia tak berani bertanya.

"Ada apa?". Tanya pria itu saat melihat sekretarisnya yang masih berdiri kebingungan.

"Itu---presdir tidak lupa kan dengan jadwal wawancara besok bersama perusahaan surat kabar itu?".

Presdir wang yang tak lain adalah Wang yibo itu sebenarnya tidak tertarik dengan hal itu. Dengan malas dia bertanya. "Siapa penangganggung jawabnya?".

Sang sekretaris melihat sebentar data-data yang dia bawa dan kembali membuka suara. "Manejernya bernama xue yang presdir, lalu kedua bawahannya yang ikut bertanggung jawab bernama Zhou Cheng dan Xiao Zhan".

Mendengar nama di kalimat akhir sekretarisnya membuat wang yibo menyeringai lebar.

"Xiao zhan?". Dia bertanya ulang untuk memastikan bahwa dia tidak salah dengar.

"Emn, dia presdir, xiao zhan dan zhou cheng yang akan-----"

"Aku hanya menginginkam xiao zhan". Ujar wang yibo cepat memotong pembicaraan sang sekretaris. Dan sekretarisnya hanya mengerutkan keningnya bingung.

Sedangkan wang yibo kini tampak menyeringai puas.

Kita akan segera bertemu bunny.

"Katakan pada manejer perusahaan itu bahwa, jika ingin aku datang maka surulah xiao zhan untuk menemuiku terlebih dahulu".

Sang sekretaris semakin bingung namun dia hanya mampu menuruti perkataan sang atasannya.

Cinta or Obsession? (YIZHAN/END)Where stories live. Discover now