21.

7.6K 763 44
                                    

Nyonya wang berdiri menggedong bayi mungil itu di belakang, sedangkan wang yibo sejak hampir 2 jam yang lalu hanya duduk memegangi tangan xiao zhan. Sesekali ia menyingkirkan poni yang menutupi dahi lelaki manisnya itu.
Bahkan sejak 2 jam yang lalu pun dia sama sekali belum menyentuh anaknya. Biasanya seorang ayah akan merasa senang dengan kedatangan sang buah hati dan akan buru-buru melihatnya, tetapi wang yibo berbeda, segala pikiran dan kekhawatirannya hanya pada xiao zhan. Bagaimana jika xiao zhan kenapa-napa? Dia senang bayinya bisa lahir dengan selamat, tetapi bagaimana dengan xiao zhan? Dia mungkin tidak sanggup lagi untuk hidup bila terjadi sesuatu pada lelaki manis itu. Ini berbeda, tidak seperti perempuan yang melahirkan, tetapi ini seorang laki-laki. Kasus seperti ini sangat jarang terjadi dan ini pertama kalinya untuk wang yibo.

Zhanzhan

Dia terus menatap sayu lelaki yang terbaring lemah di tempat tidur rumah sakit itu.

"Yibo, istirahatlah sebentar, setidaknya cari makan atau apapun untuk menguatkan dirimu" nyonya wang sedih melihat wang yibo yang seperti itu. Anak itu begitu terpuruk dan sedih, dia benar-benar menjadi sosok lelaki yang lemah saat ini. Tidak seperti wang yibo yang dulu. Wang yibo yang dingin dan keras kepala. Fakta bahwa cinta dapat merubah segalanya itu ada. Buktinya wang yibo mengalami hal itu sendiri.

Yibo menoleh, menatap ibunya sebentar, lalu tersenyum dan menggeleng. "Bagaimana jika zhanzhan bangun dan aku tidak disini" hanya mengatakan itu lalu ia kembali menatap wajah kekasihnya itu.

Kalau pun harus mati, orang yang seharusnya mati itu aku.

Yibo merasa sangat tidak tenang. Pikirannya bercampur aduk. Jika pikirannya benar-benar terjadi, bisa dipastikan bahwa dia akan menyusul xiao zhan bagaimana pun caranya. Hanya saja, dia menerawang dalam pikirannya terlalu jauh. Sedangkan lelaki yang tengah berbaring itu telah menggerakan tangannya secara perlahan.
Nyonya wang yang menyadari hal itu segera berjalan mendekat  dan berdiri di samping anaknya, sedangkan wang yibo sama sekali tidak menyadarinya.

Yibo menatap bingung ibunya.

"Mengapa ibu tersenyum?"

"Ah, lihatlah" nyonya wang tidak menjawab, tetapi menyuruh yibo untuk melihat kembali ke arah xiao zhan. Lelaki itu menurut. Ia mengikuti arah pandang ibunya dan saat matanya menatap wajah xiao zhan. Bibirnya tersenyum dan rasa bahagia terpancar jelas di wajahnya. Ia berdiri dari duduknya, mendekatkan wajahnya ke arah xiao zhan dengan sedikit menunduk dan berkata.

"Akhirnya sadar" Suaranya bergetar. Bertanda bahwa ia begitu khawatir.

Mata xiao zhan terbuka secara perlahan. Wajah pertama yang ia lihat adalah wajah bahagia bercampur cemas dari orang yang sangat ia benci itu. Tetapi entah mengapa, kali ini ia tidak membenci wajah itu.

Kedua netra hitamnya kemudian melihat ke sebelah wang yibo. Dimana wanita paruh baya yang tengah menggendong bayi kecil itu berdiri.

Ia tersenyum kecil. Tubuhnya di paksakan bergerak untuk bangun.

"Hati-hati" wang yibo berujar sambil membantu lelaki itu bangun dan membiarkannya bersandar di ranjang tempat tidur rumah sakit itu. Matanya masih berkaca-kaca, dia merasa sangat bahagia, tetapi dia tidak ingin menangis di depan xiao zhan.

"Anakku" xiao zhan berujar pelan sambil menyorongkan kedua tangannya untuk menggendong bayi itu. Nyonya wang seolah mengerti dengan masudnya, ia memberikan bayi itu pada xiao zhan.

Lelaki manis itu tersenyum. Senyum yang begitu tulus hingga membuat perasaan wang yibo begitu sakit dan menusuk. Semua hal yang ia lakukan selama ini hingga sampai ke tahap ini bukanlah hal yang muda. Merasa matanya panas. Dia berbicara pelan pada dua orang dewasa dihadapannya ini.

Cinta or Obsession? (YIZHAN/END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora