Act 05

1.9K 243 222
                                    

⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️

Min Yoongi mempunyai prinsip tersendiri untuk pekerjaanya, bahwa ia tidak akan istirahat sebelum tugasnya selesai. Itulah sebabnya, Hong Namjoon mempercayakan pria itu untuk langsung melaporkan kasus mereka pada kejaksaan, sampai meninjau ulang M.O untuk membantu si Profiler tersebut dalam mengupas kasus pelik, yang sampai membentuk departemen investigasi khusus yang melibatkan beberapa unit divisi lainnya.

Semalam tadi, setelah menyeret paksa Seokjin yang babak belur juga mabuk ke apartemen miliknya (pria itu hanya ingin memastikan bahwa sahabatnya itu tak melakukan hal bodoh lagi yang membuat Yoongi cemas tak menentu seperti saat ini), Yoongi yang sebelumnya sedang duduk nyaman di balik meja kerja, juga sibuk menukikkan spidol miliknya untuk menarik garis dan membuat note kecil di dalam crime board miliknya, harus mendadak menghentikan semua itu lantaran Sora menghubunginya bahwa Seokjin bersamanya dengan keadaan yang kacau.

Jika dalam situasi normal lainnya, Yoongi jelas akan mengabaikan hal bodoh seperti itu yang hanya merepotkan dirinya saja, terlebih saat ia tengah bekerja. Namun ini Seokjin, terlebih Sora yang bersamanya. Sehingga saat itu tak sampai lima detik Yoongi berpikir, si Han tersebut langsung saja menyambar kunci mobilnya dan pergi menemui keduanya.

Ah, Yoongi pasti gila. Pria itu bahkan diam selama hampir tujuh menit di depan kedai hanya untuk memperhatikan Sora dan Seokjin, yang hanya dengan netra miliknya lihat saja, ia bisa menyimpulkan bahwa wanita incarannya tersebut tengah menaruh perasaan lebih pada sahabatnya. Mulai dari bibir Sora yang tak henti berceloteh, senyum teduhnya, sampai jemari yang mendarat lembut di wajah Seokjin: Yoongi bisa menjamin bahwa ia seperti melihat dirinya sendiri pada diri Sora saat itu.

Jika Yoongi bisa jatuh hati dalam satu kali tatap pada Sora, ia juga berpikir bahwa wanita itu mungkin merasakan hal yang sama pada Seokjin. Well, harus Yoongi akui jika sahabatnya itu memang sinting tampannya. Siapa yang tak akan menyukai wajahnya yang dipahat begitu sempurna. Kalau saja Seokjin terlahir dengan keadaan normal, Yoongi bisa jamin bahwa yang mengaku kekasihnya pasti sudah tersebar di berbagai sudut Korea. Sebab lihat, dengan keadaannya yang terbatas saja Seokjin selalu mempunyai nilai plus dalam dirinya.

Well, Yoongi jadi sedikit iri karena ia juga bukan tipikal pria yang suka memaksa, apalagi untuk urusan wanita. Pasrah? Apa yang harus ia lakukan saat ini untuk perasaannya?

Oke. Yoongi akan menghentikan sesi membicarakan perasaan miliknya sampai di sana. Sebab ada hal yang lebih genting saat ini dari pada masalah hati.

Kembali pada crime board yang sejak semalam suntuk ia kerjakan untuk meninjau ulang M.O, juga laptop miliknya yang masih mengerjakan laporan dari peninjauan ulang, pun dengan dokumen hasil autopsi yang kini mulai pria itu buka, Yoongi kini tengah kembali membandingkan dua crime scene yang melibatkan Taehyung di dalamnya.

Milik Jo Arin dan juga Han Ryu.

Setelah melekatkan beberapa foto dari crime scene milik Arin dan juga Ryu di permukaan dinding, yang kini sudah Yoongi jadikan sebagai crime board pribadi miliknya, si Han tersebut lantas membawa sticky note miliknya untuk kemudian ia menuliskan sesuatu di sana sembari bergumam, "Sisi danau, gaun putih, kursi kayu, kain penutup mata, rantai kecil penutup bathtub yang mengikat kedua tangan, memar, petechiae*)?" sempat bungkam beberapa saat dan kembali pada meja kerja miliknya dan melihat hasil autosi milik Arin, ia kemudian menuliskan kembali di sana. "Tanda kuning, belum pasti. Posisi terikat dan duduk."

[M] OUT OF BREATH | ON HOLD Where stories live. Discover now