Kebahagiaan mereka

25.2K 1.1K 47
                                    

Sejak mengetahui tentang kehamilan istrinya, Bian menikmati setiap hari dengan perasaan yang penuh suka cita. Baik itu ketika menghadapi emosi dan perasaan istrinya yang berubah-ubah selama kehamilan, terutama yang berkaitan dengan peningkatan berat badan di saat hamil dan juga memenuhi permintaan istrinya yang tak jarang sedikit aneh.

Bian ingat bagaimana istrinya merengek ketika meminta Bian untuk membeli kucing yang harus memiliki kemiripan dengan Rossy, tetapi yang berwarna biru. Istrinya itu ingin sekali Rossy memiliki pasangan. Tentu saja hal itu membuat keluarganya jadi bingung untuk mencari Rossy versi jantan berwarna biru sehingga semuanya selalu mencari cara bagaimana untuk mengalihkan permintaan Nanda.

Pada akhirnya setelah Nanda sering kali di ajak untuk melihat tanaman anggrek oleh Laras di kebun belakang rumah keluarga Bian, mampu mengalihkan pikiran Nanda dari Rossy versi jantan berwarna biru itu sehingga Nanda tak pernah lagi membahasnya.

Saat hamil, tubuh Nanda menjadi semakin gemuk. Membuat Dokter meminta Bian untuk menjaga pola makan Nanda dengan baik. Sebab menurut Dokter, tubuh Nanda yang semakin lama semakin besar itu nantinya akan menyulitkan kehamilan dan terutama proses lahiran nanti.

Dan Bian harus menyisihkan waktunya setiap pagi sebelum berangkat kerja untuk menemani Nanda jalan-jalan di sekitar rumah sebagai olahraga untuknya. Bahkan Bian harus menahan malu ketika dirinya harus ikut senam hamil bersama istrinya itu agar Nanda mau melakukannya dengan ikhlas.

Walau hal yang tidak disukainya sekalipun, Bian tetap melakukannya demi Nanda dan calon anak mereka.

"Selamat, Bapak dan Ibu. Bayinya laki-laki."

Bian mengusap mata nya yang semakin mengeluarkan airnya ketika mendengar perkataan Dokter. Melihat istrinya yang berteriak kesakitan dan berjuang melahirkan anak mereka membuat Bian tidak bisa menahan diri. Bahkan setelah mendengar suara tangisan anaknya, membuat Bian di serang perasaan haru.

Mata Bian menatap lekat istrinya yang saat ini tersenyum dibalik raut lelah dan kesakitan miliknya. Bian mengecup lama kening dan mencuri satu ciuman di bibir istrinya. "Makasih sayang karena sudah berjuang untuk Putra kita."

"Kamu cengeng sekali, Mas," gumam Nanda. Sangat sulit baginya untuk fokus melahirkan putranya tadi karena suara lirih yang terdengar dari mulut suaminya. Bian menyemangatinya, tapi seakan laki-laki itulah yang butuh di beri semangat.

"Yang terpenting kamu cinta, tidak apa-apa," ucap Bian yang membuat Nanda terkekeh lemah.

Bian benar! Seperti apapun sifat dan tingkah laku suaminya itu, yang terpenting Nanda mencintainya.

Interaksi kedua pasangan itu terhenti. "Ibu dan si kecil akan dibersihkan dulu, Pak. Bapak bisa menunggu diluar dulu," gumam salah satu perawat yang mengintrupsi.

Nanda melirik putranya yang saat ini sedang dibersihkan oleh seorang perawat perempuan dengan senyum haru. Dia berhasil melahirkan putranya dengan baik, syukurlah.

"Mas keluar dulu," gumam Bian sebelum mencuri satu ciuman lagi di bibir istrinya.

Dokter kandungan dan beberapa orang perawat yang ada di sana tersenyum geli melihatnya. Pasangan suami istri ini, sejak pertama kali datang ke rumah sakit dan melakukan pengecekan kehamilan hingga kontrol rutin memang menjadi sorotan dan bahan gosip di kalangan perawat. Keromantisan keduanya memang membuat iri.

Still The Same Love [Tamat]Where stories live. Discover now