Part 8

5.2K 480 20
                                    

Hubungan Clift dan Laura semakin berkembang, bahkan Clift memasang kunci pengaman tambahan di apartement Laura dengan alasan supaya lebih aman karena dikuatirkan lawan mereka datang dan mencuri berkas dan bukti yang mereka miliki. Laura menolaknya tetapi julukan Clift sebagai pengacara tidak terkalahkan juga berlaku pada perdebatannya dengan Laura. Clift lebih sering ketempat Laura daripada memanggil Laura ketempatnya, apalagi saat persidangan sudah akan dimulai, kesibukan Laura membuatnya bekerja hampir lupa waktu jika saja tidak ada Clift yang menegur dan mengingatkannya.

Laura bersyukur karena saat dia sibuk dan seringnya Clift berada ditempatnya Susan sedang pergi keluar kota menemani orangtuanya mengunjungi grandmanya yang sedang sakit parah, karena dia yakin jika sahabatnya itu tahu jika Clift sering ketempatnya, dia pasti akan sering datang dan memberi komentar yang akan mengganggunya.

Sidang pertama kasus Olga selesai digelar, Laura bersyukur Clift telah mengajarinya banyak hal setidaknya dia berhasil memojokkan lawannya tetapi dia ingat pesan Clift, jika dia tidak boleh bahagia dan merasa menang terlebih dahulu karena mereka tidak tahu apa yang akan terjadi pada sidang selanjutnya.

Clift memang tidak menemani Laura tetapi dia mengutus salah satu penyidiknya untuk mengambil video jalannya persidangan dan dia menyaksikan secara langsung bagaimana penampilan Laura saat persidangan itu.

Clift tersenyum ketika melihat keberhasilan Laura, dia yakin wanita itu pasti akan menghubunginya sebentar lagi untuk mengabarkan hasil persidangan, Clift senang dengan perkembangan hubungannya dengan Laura, mereka bisa berdebat dan bercanda lupa dnegan awal hubungan mereka yang penuh emosi.

Laura sangan pandai dan cepat belajar, dua minggu mereka mempersiapakn persidangan awal ini Clift bisa melihat jika Laura sudah bisa mengontrol emosinya tetapi satu hal yang mengganggunya adalah ketika dia berada di apartement Laura dan melihat Laura kelelahan, dia menyuruh Laura untuk tidur tetapi kelihatannya Laura bermimpi buruk dan terbangun dengan berkeringat dingin, dan waktu Clift bertanya, Laura hanya mengatakan jika dia bermimpi buruk seakan-akan dia sudah terbiasa dengan mimpinya itu.

Bee Calling

Sesuai dugaan Clift, Laura menghubunginya.

"Bagaimana persidangannya?"

"Kita menang tetapi aku yakin seperti katamu ini belum waktunya kita senang karena melihat hasil hari ini pengacara lawan pasti akan semakin berhati-hati."

"Aku sudah bilang kamu pasti bisa, berapa lama waktumu sampai sidang berikutnya?"

"3 hari."

"Nanti malam aku akan ketempatmu, kita akan bahas langkah selanjutnya."

"Ok."

Clift menutup teleponnya dengan senyum menghias diwajahnya, dia yakin Laura akan menjadi pengacara handal dan mencapai cita-citanya, karena Laura sama sekali tidak pernah malu untuk belajar.

"Mengapa aku melihatmu seperti sedang kasmaran? Atau kamu terlalu lama tidak berkencan sehingga sarafmu terganggu?" Kata Tim yang melangkah masuk keruangan sahabatnya itu dan melihat sahabatnya tersenyum sambil menatap telepon genggamnya.

"Apakah kamu lupa cara mengetuk pintu?" tanya Clift.

"Aku sudah mengetuknya dan karena kamu tidak menjawab, kupikir kamu sedang berada didalam karena kata Marvin kamu ada diruanganmu."

Kelihatannya dia terlalu asyik berbicara dengan Laura sampai tidak mendengar ketukan Tim, "Ada apa kamu mengunjungiku?"

"Mengajakmu untuk makan siang, karena dua minggu ini kamu menolak semua ajakkanku. Apakah kamu sedang menangani kasus baru?"

I Love my LawyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang