Selfi merapatkan jaket yang ia kenakan, keduanya tengah menikmati ice cream duduk di bangku tepatnya di sebuah taman yang tidak terlalu ramai. Masing-masing menikmati ice cream tanpa ada yang saling berbicara. Menikmati Angin sore yang menyejukkan, beberapa kali gadis itu terlihat tersenyum. Keadaan Selfi sudah membaik dua hari yang lalu dan hari ini Bagas mengajaknya ke taman."Habis" ucap Selfi saat mengetahui ice creamnya habis tak tersisa.
Bagas pun menoleh pada gadis itu. "Punya gue masih, lo mau" tawarnya santai.
"Kalo lo ikhlas" balas Selfi tersenyum lebar.
"Nggak" jawab Bagas datar.
Selfi pun berdecak sebal, matanya mengelilingi taman tersebut. Tanpa sengaja matanya menangkap sebuah ayunan. Ia pun bergegas menuju ayunan itu meninggalkan Bagas.
Bagas masih fokus dengan ice creamnya, tapi ia masih bisa tau Selfi hendak pergi kemana.
Selfi duduk di ayunan itu, mengayunkannya secara pelan. Namun kali ini wajahnya terlihat murung ia tanpa sadar menundukkan kepalanya, entah apa yang gadis itu pikirkan.
Bagas yang telah menghabiskan ice creamnya pun menghampiri gadis itu, berniat untuk mengajaknya pulang.
Bagas menghela nafas panjang, saat melihat wajah murung gadis itu.
"Ayo pulang udah sore, kasian anak-anak kita nungguin di rumah" ucap Bagas sedikit menghibur gadisnya.
Selfi pun mendongakkan kepalanya lalu terkekeh. "Sejak kapan gue sama lo punya anak" balasnya lalu bangkit dari ayunan berdiri tepat didepan Bagas.
"Lo nggak ingat punya bayi besar?" ucap Bagas tertawa.
Selfi pun tertawa mengingat bagaimana ia pernah membawakan makanan untuk anak-anak ASKARA.
"Mau pulang sekarang?" tanya Bagas lagi.
"Boleh" balas Selfi tersenyum manis.
Bagas hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Udah puas kan mainnya?" ucap Bagas lagi sambil merapikan rambut Selfi.
Selfi mengangguk seperti anak kecil. "Udah kok"
Bagas menggandeng tangan gadis itu, mengayunkan tangan keduanya. Mereka pun berjalan menuju motor Bagas yang terparkir tidak jauh dari taman.
Beberapa orang yang lalu lalang di taman itu menatap mereka dengan kagum. Selfi dan Bagas sangat serasi, keduanya juga tak hentinya bercerita maupun tertawa karena sesuatu hal yang menurut mereka lucu.
"Udah nggak ada yang mau lo beli lagi kan?" Tanya Bagas saat mereka telah sampai di parkiran.
"Martabak" seru Selfi.
"Jam segini mana ada martabak Fi" balas Bagas sambil memakai helmnya.
"Ini udah sore hampir jam 5, pasti ada lah" ucap Selfi.
Bagas terlihat seperti sedang berfikir. "Ikut gue" ucapnya lalu naik ke motornya diikuti Selfi.
"Kita sebenarnya mau kemana sih Gas?" Tanya Selfi saat mereka sedang dalam perjalanan yang entah Bagas akan membawanya.
Bagas tak menjawab, ia malah semakin menambah kecepatan motornya. Hal itu membuat Selfi semakin mengeratkan pelukannya.
Selfi pun berdecak sebal karena Bagas sama sekali tak menggubris ucapannya. Namun kekesalan sedikit meluruh saat ia melihat langit sore yang indah. Bibirnya tersenyum lebar, matanya terpejam menikmati angin sore. Ahh Selfi sangat rindu langit sorenya dengan Bagas.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGASKARA
Teen FictionDia BAGAS KHATULISTIWA ANGGARA ketua Geng ASKARA. Penguasa Sekolah, penguasa jalananan.