Re : T E N

681 90 1
                                    

Kereta kuda bergerak dengan cepat membawa Naruto dan pasukannya menuju gerbang masuk Negeri Api ini.

Naruto yang berada di dalam kereta kuda memegang kepalanya dengan tangan kanannya, lagi-lagi kepalanya terasa sangat sakit, Sasuke yang berada di depan Naruto hanya menatap datar padanya tanpa bertanya apapun.

Naruto yang merasa di perhatikan melepaskan tangannya dari kepalanya dan duduk tegap, Sasuke di depannya adalah Sasuke sebelum Naruto mengenal dirinya lebih jauh, Sasuke yang belum dia kenal memang dikenal dingin dan cuek, lihat saja, pangeran mahkota bertingkah tidak biasa di depannya, pria raven itu masih dengan tatapan fatarnya seakan tak tertarik apa yang terjadi.

"ehem" Naruto berdeham untuk memecahkan keheningan, keheningan ini sangat tidak nyaman, mungkin Sasuke sanggup namun tidak dengan Naruto, baik Naruto di masa lalu ataupun masa depan adalah seseorang yang sangat berisik sebenarnya, bedanya adalah Naruto yang berada di masa lalu terkesan lebih tenang.

"pangeran Sasuke, apa kabar mu?" tanya Naruto berbasa-basi pada Sasuke di depannya, namun Sasuke tidak menjawab pertanyaan Naruto ia hanya mengangguk sebagai jawaban

"bagaimana bisa kau sebut itu jawaban?" Naruto membatin kesal, dia terlalu larut dalam dendam hingga ia lupa bagaimana bisa ia dan Sasuke menjadi akrab dahulu, seingatnya, Sasuke adalah yang pertama kali mendatanginya dan mengajaknya berbicara, namun karena apa?

"umh, Pangeran Sasuke, apakah kau tidak merasa sesak?" tanya Naruto dengan seulas senyum manis di bibirnya

"apa kau merasa kepanasan?" tanya Sasuke to the point tanpa basa-basi ia membuka jendela kereta

Naruto menghela, "bukan itu maksud saya" ujarnya

"lalu?"

Naruto melirik kearah Sasuke kembali, "maksud saya, apa kau tak merasa bosan? di dalam sini sangat hening hingga saya dapat mendengar detak jantung saya sendiri" ujar Naruto memperjelas basa-basinya barusan kepada Sasuke di depannya

Sasuke mengerjap beberapa kali, kemudian ia berdeham dengan pelan, "maafkan saya pangeran, namun saya lebih suka situasi yang tenang dari pada situasi yang ribut" jawab Sasuke, ia kembali menutup jendela kereta saat ia memastikan bahwa Naruto sebenarnya tidak gerah

Naruto menghela, tiba-tiba Sasuke versi malaikat datang dan duduk di sebelah Naruto, "apa ini? seorang pangeran Naruto gagal memulai konservasi?" ejek nya dengan senyuman miring membuat Naruto menatap kesal kearahnya

Andai dia hanya sendiri di kereta ini ia akan mencabut sayap Sasuke sekarang juga hingga ia menjadi seekor ayam yang akan di panggang!

"sial" Naruto mengumpat dengan pelan

Sasuke yang berada di depan Naruto menatap Naruto dengan datar, "apa pangeran baru saja mengumpat?" ia bertanya tanpa basa-basi

Naruto dalam sekejab langsung menutup mulutnya sambil menggeleng, "kau salah dengar!" ujarnya

Tiba-tiba kereta berhenti membuat Naruto menoleh ke arah jendela, "ada apa?" tanyanya pada kusir di depan sana

Tiba-tiba suara ketukan dapat terdengar dari arah pintu kereta, "ada apa?" tanya Sasuke

"Maaf, tuan, kita akan melakukan pemeriksaan apakah benar kereta ini adalah milik pangeran Naruto atau bukan" ujar orang dari luar sana

Naruto mengerutkan dahinya, bukankah sudah jelas bahwa kereta kuda ini adalah milik kerajaan Namikaze? bahkan terdapat simbol di keretanya

Menyadari ada yang aneh, Sasuke menahan tubuh Naruto dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya sudah siap pada gagang katana miliknya.

"pangeran?" Naruto berbisik seakan bertanya apa yang sedang terjadi

The Rewind TimesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang