25

106 9 0
                                    

Di ruangan yang pengap, kotor, dan sangat sempit ini terdapat lelaki paruh baya yang disekap oleh sekumpulan orang.

Terlihat tubuh yang sudah penuh luka goresan maupun pukulan yang mengakibatkan darah keluar dan lebam di sekujur tubuhnya.

Tap

Tap

Tap

Langkah kaki mulai terdengar saat pintu dibuka, terlihat pria bertopeng yang memegang pistol di tangannya.

"Hey kawan, apa kabarmu?" sapa pria bertopeng

Pria itu mendongak saat melihat ada kaki berhenti tepat di depannya, meskipun begitu ia tidak begitu terlihat karena gelap.

"Si-siapa kau?"

"Wowww begitu hebatnya aku sampai kau tidak mengenaliku? Ck ck ck..." pria bertopeng itu berlaga pura-pura terkejut lalu tersenyum.

"Vero... Vero... katanya pengacara kok lemah banget sih, rasanya saya ingin membunuhmu jika kau bukan pengacara," katanya dengan memajukan tubuhnya.

Yap yang disekap adalah Ryvero --papa Alexia, sempat Ryvero terkejut, ia tidak mempercayai apa yang dilihatnya.

"Wahh sudah inget rupanya, gimana kabar mu dan kabar anak kesayanganmu itu?" ia langsung membuka topengnya.

"JANGAN kau sakiti anakku!" kata Vero sambil menekan kata jangan.

Pria itu menoleh dan terseyum miring. "Bukan aku yang menyakitinya tapi Aksara anak dari Geornald sendiri yang telah menyakiti anakmu"

Ryvero terkejut mendengarnya, jadi lelaki yang sering dengan anaknya adalah anak dari sahabatnya sendiri Geornald.

"Kau tau apa alasannya? Rasakan akibatmu sendiri jika membuat masalah denganku," melihat keterkejutan Vero, pria itu lantas terkekeh.

"Tapi kau tau kan, semua bukti ada pada saya, jadi kapanpun saya mau saya akan membeberkan rahasia yang sebenarnya. Jika seseorang tau saya diculik maka tim saya yang akan menyelesaikannya." dengan sekuat hati Vero membela diri.

"Itulah kenapa rasanya aku ingin membunuhmu, tapi jika aku membunuhmu maka rahasia akan terbongkar." pria itu berjalan menuju pintu dan pergi meninggalkan Vero di dalam.

💫💫💫


Di ruang tamu sekarang terdapat Alexia dan Bi Ika. "Hiks Bi, papa kemana Bi." tangisan Alexia tidak bisa dibendung lagi saat mengingat papanya yang tidak ada kabar.

Bibi yang melihat itu langsung memeluk Nona mudanya dan mengelus punggungnya agar lebih tenang. "Sabar ya Non, tuan Ryvero pasti baik baik saja di sana."

"Tapi hiks dari seminggu yang lalu belum ngabarin Lexi, Bi," kata Alexia sambil merapatkan pelukannya untuk mencari kenyamanan.

"Coba sekarang Non Lexi telfon temen papa, siapa tau temen papa udah dapet kabar tentang papa Non Lexi" mendengar saran dari Bibinya Alexia langsung mengambil ponsel yang berada di depannya dengan posisi masih di pelukan Bibinya.

Tut

Tut

Tut


"Tersambung, Bi. tersambung," kata Alexia dengan semangat.

"Halo"

"Halo om, maaf Lexi ganggu om, Lexi cuma mau nanya om udah dapet kabar tentang papa belum om?" Kata Alexia sambil memegang erat ponselnya dan mengeratkan pelukannya ke Bibi.

EpiphanyWhere stories live. Discover now