06. Execution

201 44 8
                                    

  Mohon maaf buat semua readers yang sudah menunggu

  Akhirnya sekian lama aku publish gaes huhuu terharu akutu:v

  Akhirnya sekian lama aku publish gaes huhuu terharu akutu:v

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



  Seorang gadis berambut cokelat itu berjalan cepat dengan nafas memburu, tak peduli bila ia akan bertemu sang pembunuh atau siapapun. Sungguh ia sangat kesal dan marah.


  Perlahan ia terduduk di kursi depan kelas, ia menunduk sembari mengusap kepalanya kasar, ia menutupi mulutnya dengan tangan kanan, matanya berkaca-kaca, terpancar jelas emosi di wajahnya. Gadis itu terisak pelan, berusaha menahan tangis, lama-kelamaan tangis itu semakin menjadi, ia mengeluarkan semua emosi serta tangis yang dipendam, dadanya seakan sesak.

  Chenle, lelaki yang ia cintai tertawa bersama perempuan lain, sekaligus sahabatnya. Sangat sakit bila ia mengingatnya barusan, seharusnya ia yang tadi berada di sisi Chenle, seharusnya ia yang tertawa bersama lelaki itu, bukan Ryujin!

  Gadis berasma Chaeryeong menangis tersedu-sedu, ia sudah terlanjur jatuh terlalu dalam mencintai seseorang, sehingga ia harus merasakan sakit luar biasa. Dirinya merasa dikhianati oleh sahabatnya, padahal hanya Ryujin yang mengetahui bahwa Chaeryeong yang sudah menyukai Chenle sejak lama, tetapi mengapa Ryujin malah bersikap romantis terhadap cowok itu?

  Chaeryeong merasa nyesal karena sudah menganggap Ryujin sahabatnya, nyatanya perempuan itu malah mendekati Chenle duluan. Chaeryeong tahu ia memang pengecut, cukup mencintai lelaki itu dalam diam, tak berani mengungkap, tetapi pertahanan seakan roboh saat tahu bahwa Ryujin mendekati Chenle barusan.

  "Kenapa sesakit ini sih rasanya, melihat orang yang dicintai begitu dekat dengan sahabat gue sendiri," Chaeryeong terus menangis dalam kegelapan.

  Hingga beberapa menit kemudian sebuah suara membuat Chaeryeong terkejut.

   "Serial Killer berhasil membunuh seseorang. Huruf berinisal D telah gugur dalam permainan dengan karakter Villager."

  "Semua pemain harap berkumpul di lapangan, dihitung selama 30 detik dari sekarang!" 

  Chaeryeong terlonjak kaget, seakan tubuhnya tersambar petir, jantungnya berdebar tak karuan. "Inisial D? Jangan-jangan??"

Chaeryeong beranjak panik, ia menghapus air matanya, awalnya ia ingin pergi ke toilet untuk cuci muka, tetapi waktu tidak memungkinkan karena dia harus cepat pergi ke lapangan.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Serial Killer 01 line✔Where stories live. Discover now