11| Taman

35.3K 4.6K 334
                                    

Tandai bila ada kesalahan dalam penulisan, akan Author perbaiki nanti

Budidayakan untuk coment~

Sedari tadi Elang benar-benar merasa terkacangi. Naya dan Satria asik mengobrol sedangkan dia hanya diam saja. Ia benar-benar kesal melihat kedekatan mereka berdua.

"Lo mau cari buku apa lagi Nay?" tanya Satria.

"Udah cukup kok" jawab Naya seraya menenteng 2 buku di tangannya.

"Lo ga beli buku?" tanya Satria pada Elang.

"Ga butuh, ga baca pun gue udah pinter" jawab Elang ketus.

Naya hanya dapat memutar kedua bola matanya malas. See? Elang benar-benar menyebalkan bukan?

"Habis ini kita mau kemana?" tanya Satria.

"Ja-"

"Pulang!"

Naya mendelik kesal pada Elang. Sedangkan Elang mengedikan bahunya acuh, moodnya benar-benar hancur.

"Yaudah gapapa, lain kali kita jalan berdua" ucap Satria mengacak-acak rambut Naya.

Elang menghempaskan tangan Satria, "jangan sentuh Naya, dia punya gue"

"Ap-"

Cup

Naya tidak jadi melayangkan protesnya saat Elang mengecup pipinya. Pipinya memerah, ia benar-benar malu. Sedangkan Satria hanya diam saja dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Ayo pulang" ucap Naya memecah keheningan.

***

Naya melambaikan tangannya ke arah Satria, "hati-hati Satria, kapan-kapan kita jalan berdua ya"

Satria mengacungkan jempolnya pada Naya. Sedangkan Elang langsung menarik tangan Naya masuk ke dalam genggamannya. Ia menatap tajam ke arah Naya.

Setelah kepergian Satria, Elang menarik tangan Naya memasuki mobil. Sedari tadi Naya meronta-ronta minta di lepaskan, akan tetapi Elang hiraukan.

"Kita mau kemana?"

Elang melirik Naya sekilas, "kepo"

Naya mengerucutkan bibirnya kesal mendengar jawaban Elang. Tidak lama pun Elang memberhentikan mobilnya di sebuah taman di komplek perumahan Naya.

"Kenapa kesini?"

"Naya sayang, udah keluar aja gausah banyak tanya"

"Jangan pake sayang-sayang segala, gue bukan pacar lo" ucap Naya ketus, lalu ia keluar dari mobil.

"Kode keras kayaknya" gumam Elang lalu ikut menyusul Naya yang sudah duduk di sebuah kursi.

Elang duduk di sebelah Naya yang tampak serius melihat sekeliling. Hari sudah sore, karena hari ini adalah hari Minggu jadi taman sangat ramai. Banyak anak kecil yang sedang bermain, bahkan ada juga yang berpacaran.

"Ihh gemesss banget liatnya" gumam Naya seraya menatap anak perempuan yang pipinya gembul di gendongan ibunya.

"Naya mau? Nanti malem kita buat, biar cepet jadi kita lembur sampai pagi" celetuk Elang.

Naya menatap Elang tajam, tanpa perasaan Naya mencubit pinggang Elang kuat membuat Elang memekik keras.

"Elang kok dicubit sih"

"Lo kalo ngomong suka ga difilter, asal jeplak mulu" ketus Naya.

Naya mengalihkan pandangannya pada anak kecil yang sedang menangis di pinggir pohon. Tanpa sepatah katapun Naya meninggalkan Elang begitu sana menghampiri anak kecil itu.

MY ANNOYING HUSBAND [TAMAT]Where stories live. Discover now