12| Hari Pernikahan

47K 4.9K 474
                                    

Tandai bila ada kesalahan dalam penulisan, akan Author perbaiki nanti

Budidayakan untuk coment~

Tidak terasa hari ini adalah hari pernikahan Naya dan Elang. Pernikahan di adakan di rumah Naya, atas permintaan Alvaro tentunya. Sebenarnya Bima sempat menolak, ia ingin pernikahannya diadakan dirumah Bima. Dengan sedikit ancaman akhirnya Bima mengalah pada Alvaro.

Naya benar-benar merasa kesal pada perias yang ada dihadapannya saat ini. Berjenis kelamin laki-laki tapi sangat lemah gemulai. Bahkan bibir perias tersebut berwarna merah mencolok membuat Naya bergidik geli. Rambutnya pun berwarna biru dengan pakaian feminim.

"Kamu sangat cantik, pantas saja calon suami mu sangat tergila-gila" ucap perias tersebut.

"Aku memang cantik, tidak seperti dirimu yang sangat jelek"

Perias tersebut mengerucutkan bibirnya kesal mendengar ucapan Naya. Lain halnya Naya yang semakin ngeri melihat bibir perias tersebut.

"Untung saya homo, kalau saya beneran laki. Abis kamu sama saya di atas ranjang" ucap perias tersebut seraya mengibaskan rambutnya.

Baru saja Naya akan berbicara pintu ruangan terbuka, menampilkan teman-teman Naya yang masuk. Mereka tampak cantik dengan gaun bridesmaid yang telah ditentukan oleh Audrey. Sangat lucu karena berwarna pink.

"HUAAAA NAYA UDAH MAU NIKAH AJA LO" pekik Vania seraya menghampiri Naya, saat Vania akan memeluk Naya tapi ditahan oleh perias.

"Mba nya jangan asal peluk-peluk ya, nanti riasannya rusak" ucap perias tersebut seraya mencekal tangan Vania.

"Astagfirullah, tangan gue dipegang banci" ucap Vania mengibaskan tangannya di udara.

Perias tersebut mengambil tasnya, lalu keluar ruangan dengan menghentak-hentakkan kakinya kesal. Naya yang melihat itu pun terkikik geli, sedangkan Dara tertawa terbahak-bahak.

"Jujur Nay, hari ini lo bener-benar cantik daripada biasanya" puji Dara.

"Makasih, gue emang cantik dari lahir"

"Dipuji dikit langsung terbang ini anak" ucap Vania menggelengkan kepalanya.

Naya menghela nafasnya, "gue ga nyangka di umur gue yang 18 tahun ini harus menikah. Bahkan seberusaha apapun gue nolak, itu ga bakalan terjadi"

Dara mengelus tangan Naya, "gapapa, jalanin aja dulu. Mungkin ini takdir lo, semangat dan jangan sedih. Pasti mereka memilih yang terbaik buat lo"

"Elang juga baik kok. Dari matanya aja udah kelihatan banget kalau dia cinta sama lo, ya walaupun otaknya sedikit gesrek. Tapi percaya sama gue, Elang bener-benar orang yang tepat buat lo, jadi gue mohon jangan sia-siakan Elang" sambung Dara.

Naya tertegun mendengar ucapan Dara. Apakah benar yang di ucapkan Dara? Naya tidak tahu. Tapi jika boleh ia jujur, Naya selalu merasa nyaman bila berada di dekat Elang.

"Kalau lo ada masalah sama Elang, jangan ragu buat cerita ke kita. Gue sama Dara bakalan selalu ada buat lo" timpal Vania.

Naya merasa terharu, "Makasih karena kalian selalu ada buat gue"

"Udah jangan sedih-sedih, senyum dong Nay" ucap Dara.

***

Elang bernafas lega saat sudah mengucapkan ijab kabul dengan lantangnya. Bahkan para saksi pun mengucapkan 'sah'

Tidak lama pun Naya turun dari tangga dibantu oleh kedua temannya. Elang menatap kagum pada Naya yang terlihat cantik dengan pakaian pengantin yang melekat di tubuhnya. Riasan wajah Naya yang Natural membuat Elang sampai tidak berkedip melihat Naya.

MY ANNOYING HUSBAND [TAMAT]Where stories live. Discover now