•02• Annoying

169 119 11
                                    

"I could try to run but it would be useless."
____________________________________

🍁🍁🍁

"Promnight?!" Aku memekik karna terkejut. "Tapi bukan hal yang mudah untuk mendekorasi ruangan promnight. Tema desain yang kalian usulkan padaku juga terlalu mewah dan high class. Apa ini tidak berlebihan?"

"Kami mempercayakan ini padamu. Bagaimanapun, kau harus mengerjakannya," sahut Vernon datar.

"Tapi Vernon, apa ini tidak terlalu berlebihan? Kita adalah angkatan pertama yang mengadakan promnight dengan tema yang sangat glamour seperti ini," ujar Chanyeol.

"Bukankah kita sudah mendiskusikan tentang ini beberapa hari sebelumnya? Apalagi masalahnya?" tanya salah satu senior perempuan yang kuketahui bernama Soyeon.

"Kalian sudah mendiskusikan tentang ini tanpa mengajakku? Kalau begitu kerjakan saja sendiri. Lagipula ini acara kalian, bukan acaraku."

Aku tidak peduli kalau aku terdengar tidak sopan sekarang ini. Aku sangat kesal.

Mereka yang membuat acara, kenapa aku yang direpotkan?

Aku tau aku memegang tanggung jawab sebagai koordinator kreatifitas dekor dan desain disekolah ini.

Tapi.. yang ini menyebalkan.

Lebih menyebalkan lagi ketika Vernon menyuruhku seenak jidatnya dan memintaku mendekor aula dengan nada bicara seperti itu.

"Tak ada penolakan. Rapat selesai sampai disini," ujar Vernon sambil bangkit berdiri dan membagikan kertas kepada anggota rapat, termasuk aku. "Ini jadwal mendekorasi aula, gladi resik, dan yang lainnya. Aku harap kita semua bisa konsisten demi kelancaran acara ini, rapat dibubarkan."

Satu-persatu orang mulai bangkit berdiri dan meninggalkan ruang rapat. Sementara aku, bergerak pun tidak.

Aku hanya memandangi kertas ditanganku dengan sedikit emosi, sampai-sampai tak sadar bahwa aku mulai mencengkram kertas itu dan membuatnya sedikit kusut.

"Mau sampai kapan kau disana? Ayo keluar. Atau kau mau ku kunci disini?"

Suara Vernon yang sedang menyandarkan sisi kiri tubuhnya diambang pintu menyadarkanku.

Aku menatap tak suka kearah pria itu lekat-lekat, dan dia hanya menatapku datar dengan kedua tangannya yang dilipat didepan dada.

"Kau sengaja melakukan ini padaku ya?" tanyaku seraya bangkit berdiri.

Vernon mengangkat sebelah alisnya. "Melakukan apa?"

Aku mendekat kearahnya hingga aku benar-benar tepat berdiri dihadapannya. "Kau selalu merepotkanku."

Vernon memutar bola matanya malas. "Basi. Setidaknya coba katakan hal lain. Aku bosan mendengarnya."

Aku hanya menatap datar tanpa menanggapi perkataan Vernon sebelum akhirnya memutuskan untuk pergi meninggalkan ruang rapat.

-oOo-


"Ahh! Ini rumit sekali!"

Aku merutuki diriku sendiri sepanjang perjalanan menuju kelas sambil membaca isi kertas yang diberikan Vernon.

Promnight.. terlalu konyol.

Mendekorasi aula yang hampir sebesar stadion itu untuk promnight bukanlah hal yang bagus!

Baiklah, mungkin ini hiperbola. Aulanya tidak sebesar stadion, tapi mau bagaimanapun aula sekolah besar sekali. Belum lagi langit-langit nya yang sangat tinggi.

Everything Has Changed Where stories live. Discover now