SC 26 - TELAH USAI

26 2 0
                                    

Setelah kejadian itu Adena pergi dari sekolah menggunakan motornya. Tidak peduli dengan sahutan teman-temannya, cewek itu hanya butuh kesendirian. Setelah ia menerima kabar dari orang kepercayaannya. Bahwa orang yang dijodohkan oleh drinya adalah Aksara. Pikirannya berkecamuk kemana-mana.

"ADENA!" Reana berteriak namun Adena tidak menyahutinya.

Reana pun panik, bukan hanya Reana saja tapi yang lainnya juga, takut terjadi macam-macam.

"Coba telpon Adena, Li." ucap Reana meminta tolong.

"Kok Aili?" tanya Aili "Karena cuman lo yang punya pulsa." celetuk Alma Aili langsung mencari kontak Adena lalu menelponnya.

Berdering tapi tidak diangkat. Reana kesal. Sekilas ia terpikiran dengan satu orang. Aksara. Reana kembali menuju lapangan untuk menemui cowok itu diikutin oleh Alma, Aili sedangkan Faza dan Kyra mengikuti Adena berada melalui GPS ponsel Adena.

"AKSARA WILDAN!" teriak Reana membuat seluruh murid melihat ke sumber suara. Orang merasa namanya dipanggil pun melihat Reana berjalan menuju kearahnya dengan muka yang sangat marah dan terlihat kedua tangannya mengepal.

"Ngapain tuh bocah?" tanya Cello

"Roman-romannya nggak enak nih," ujar Niel. Aksara yang sedari tadi membersihkan celananya. Aksara terdiam melihat raut wajah Reana.

"Lo ada masalah hidup apa si sama Adena?" tanya Reana melotot sambil menunjuk Aksara

Aksara tersenyum,"Temen lo kali yang punya masalah hidup sama gue." jawab Aksara memajukan wajahnya dengan mimik yang mengesalkan. "

"Heh, tadi aja Adena mukul lo. Berarti kalau Adena sampai mukul orang pasti ada sebabnya." samber Alma

"Berarti bener kata gue, kalau Adena yang punya masalah sama gue."

"Heh, ngaku aja kamu, Aksara!" kata Aili sambil mengangkat tangannya ke pinggang

"Buktinya Adena mukul gue?" ujar Aksara dengan pipi yang biru.

"Jawab nggak lu?! GUE TAHU INI SALAH LO KAN?" gertak Reana

"Bukan gue bangsat!" kata Aksara yang sudah kehabisan kesabaran hingga ia tidak sengaja menampar Reana. Membuat semua anak murid rame melihat adegan ini.

Nerf dan Toxic kaget melihat Ketua nya sudah melewati batas yang selalu menampar Reana padahal cuman masalah kecil.

Bugh! Aldoriq menonjok balik Aksara karena temannya itu sudah kelewatan batas menampar cewek. Reana, Alma, Aili, melihat kelakuan Aldoriq kaget. Tidak tahu maksud cowok itu yang memukul temannya sendiri.

Aksara kaget perlakuan Aldoriq yang menamparnya. "Apa maksud lo?" sambil memegang pipinya. Kini Aksara menerima dua pukulan yang sangat sakit.

"Lo udah keterlaluan, Ak!" muka Aldoriq seperti marah.

"Keterlauan apa? Gue yang dituduh kalau gue yang punya masalah sama Adena. Seharusnya lo mikir siapa yang salah disini?" marah Aksara dengan mata yang tajam, lanjut cowok itu, "Gue yang ditonjok sama Adena, menurut lo gue yang salah?"

"Tapi bukan berarti lo nampar Reana." ucap Aldoriq dengan amarahnya

Aksara membuang pandangannya,"Gue nggak terima lah!"

"Nggak terima? Lo seharusnya nyelesain masalah pake logika bukan pakai otot lo itu."

"Ini cara gue!" Aksara tersenyum miris lanjutnya, "Kenapa lo jadi belain tuh anak?" Akasara sambil menatap Reana.

Aldoriq otomatis melihat Reana yang memasang wajah ingin tahu juga, lalu cowok itu menatap kembali kearah Aksara.

"Atau lo suka sama Reana?" tanya Aksara memancing emosi temannya. Semuanya kaget mendengar penuturan Aksara. Apalagi Reana cewek itu menatap Aldoriq apa benar yang dikata Aksara.

SINGKAT CERITAWhere stories live. Discover now