Part 32: Confrontation

16K 2.2K 296
                                    

Seokjin yakin dirinya belum lama mengambil masa libur untuk 'menenangkan diri' dan juga bersembunyi dari media. Akan tetapi entah kenapa dia merasa seolah dirinya sudah menghilang sangat lama. Ada perasaan asing yang menggelitik dan membuat Seokjin meragukan keputusannya untuk pergi keluar dari rumah Namjoon.

Namun Seokjin tidak bisa mengandalkan Namjoon dan perlindungannya untuk selamanya. Well, ada banyak hal yang terjadi, tapi satu hal yang menurut Seokjin tidak akan berubah dari aspek kehidupannya adalah bagaimana dirinya akan tetap mandiri dan berdiri sendiri untuk sesuatu yang menurutnya benar dan tepat untuknya. Seokjin bukan seseorang yang manja ataupun lemah hingga dia harus merengek meminta bantuan pada orang lain.

Seokjin jauh lebih kuat daripada itu, dan dia tahu itu.

Mobil yang dikendarai Lee berjalan dengan mulus melewati jalan raya yang tidak terlalu ramai. Seokjin menarik napas, menguatkan dirinya dan memantapkan niatnya untuk pergi ke agensi dan bertemu CEO agensinya. Seokjin tidak tahu apa yang akan terjadi nanti, namun dia tahu dia harus melakukan ini karena ini adalah hal yang tepat.

Seokjin menatap keluar, ke arah toko-toko yang terlihat kabur dalam pandangannya karena dia berada dalam mobil yang bergerak. Jika Seokjin bisa memilih, dia ingin sekali melarikan diri, pergi meninggalkan semua yang mengenalnya dan memulai hidup baru dengan dirinya sendiri, tanpa siapapun dan tanpa seseorang yang mengenalnya.

Tekanan dari keluarganya benar-benar membuat Seokjin merasa dia hampir gila. Bahkan setelah sekian tahun berlalu, mereka masih saja membenci Seokjin dalam taraf yang membuat Seokjin berpikir apakah mungkin dia akan mengalami masa depan dimana Seokjin tidak lagi berada dalam gangguan keluarganya?

Seokjin menghela napas pelan dan Lee melirik Seokjin melalui kaca spion.

"Apa ada masalah, Tuan Seokjin?"

Seokjin tersenyum pada Lee, "Nope, tidak ada masalah. Aku cuma merasa agak asing karena sudah beberapa hari tidak keluar rumah."

Lee masih menatap Seokjin, tapi kemudian dia mengangguk. "Jika saya boleh bertanya, Tuan, saya ingin bertanya sebenarnya kenapa kita harus pergi ke agensi anda? Apakah ada sesuatu?"

Dahi Seokjin berkerut, dia menatap Lee dengan dahi berkerut. Lee sudah bekerja bersamanya selama beberapa bulan ini dan ini adalah pertama kalinya Lee bertanya seperti ini terkait tujuan Seokjin. Biasanya dia hanya menolak dengan tegas dengan alasan Namjoon melarang Seokjin melakukan sesuatu, namun Lee tidak pernah bertanya seperti ini.

"Apa Namjoon memintamu memastikan tujuanku pergi ke agensi?" tanya Seokjin, karena hanya itu penjelasan masuk akal untuk perubahan sikap Lee.

Lee melirik Seokjin lagi melalui kaca dan menggeleng pelan, "Tidak, ini adalah inisiatif saya sendiri. Saya merasa perlu mempersiapkan diri terkait apapun yang mungkin anda lakukan."

Seokjin tertawa kecil, "Oh, wow, aku merasa pekerjaanmu untuk menjagamu pastinya membuatmu merasa stress karena kepribadianku yang kadang tidak terduga dan tidak mematuhi perintah Namjoon."

"Ketidak patuhan anda pada perintah Tuan Namjoon memang membuat saya mendapatkan sedikit masalah karena saya memiliki protokol keamanan yang harus diikuti. Tapi tidak, saya tidak merasakan stress hebat karena pekerjaan saya mengawal anda." Lee menatap Seokjin, "Saya memiliki perintah dari Tuan Namjoon dan Tuan Namjoon juga menjelaskan bahwa saya bisa dan diperbolehkan untuk bertindak sesuai dengan insting serta kemampuan saya selama anda merasa nyaman dengan itu dan anda akan aman karenanya."

Seokjin mengerutkan dahinya, "Sebenarnya apa perintah Namjoon untukmu saat dia menugaskan kau untuk menjagaku?"

"Bahwa saya harus menjaga anda. Selalu. Terus-menerus. Tanpa henti dan tanpa melihat apapun yang terjadi ataupun menghalangi saya. Bahwa saya harus berada di sisi anda terus-menerus seperti bayangan karena Tuan Namjoon tidak mampu untuk terus berada di sisi anda, dan itu adalah sesuatu yang Tuan Namjoon tidak sukai."

Legally BoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang