10. I'm Alone7 hari setelah kejaduan tersebut semua kembali normal seperti biasa, Para Siswa Siswi Dirgantara seolah meluoakan kejadian tersebut seolah sudah biasa.
Alanza berangkat dengan mood yang sedang tidak baik, sahabat sahabatnya menghilang semalam. Padahal Alanza sangat butuh mereka saat itu.
Ia turun dari mobipnya dan memeriksa parkiran, dan ternyata mereka belum datang juga, mungkin sebentar lagi merwka akan datang. Walaupun ketiganya kadang menyebalkan tetapi mereka selalu mengerti Alanza.
Langkah demi langkah, sampailah Alanza di kelas X Ipa A. Sudah sejauh ini pula Alanza tak punya teman selain Dylan,Bima, Nafael dan keenam teman veda kelas dan itupun laki laki.
20 menit Alanza menunggu tetapi mereka belum datang. "Kok mereka blm pada dateng si? Apa mereka ga sekolah ya? Tapi kok gabilang gue, masa mereka gabernagkat barengan si?" Batin Alanza.
Bel tanda masuk pun berbunyi. Sudah 30 menit berlalu tetapi guru mereka belum datang juga. Putra sang ketua kelas pun pergi ke ruang guru, tak lama Putra kembali lagi ke kelas dan mengumumkan kabar gembira untuk teman temannya.
"Kabar gembira untuk kita semua, guru guru pada rapat semua".
Putra datang sambi bernanyi dengan lirik iklan m*s*in""Alhamdulillah"
"Wanjayyyyyy"
"Hayuuu meluncur cafetariaa"
Begitulah teriakan para siswa siswi X Ipa A. Semua terlihat senang kecuali Alanza. Bagaimana mau senang jika ketiga sahabatnya tak ada di sekolah?
"Lo seriusan Put, ga hoax kan?" Vinna teman sekrlas Alanza memastikan.
"Astaga Vin kapan gue boong"
"Biasanya kan lo suka boong"
"Manaada gue suka boong, gue kan suka lo Vin" Goda Putra.
"Najis lo Put!"
"Hahahahaha"
Karena tadi pagi dia terlanjur kesal dan tidak sarapan, sekarang perutnya mulai kelaparan. "Mau ke kantin, tapi gue masa sendiri si? Mau gabung yang lain gaenak"
Karena perutnya mulai tambah sakit, Alanza memutuskan pergi ke kantin. Persetan dengan sendiri, dia sudah sangat lapar.
Sampai di kantin dia duduk di pojok sendirian, saat duduk dipojok sendiripun Alanza diperhatikan oleh siswi SMA Dirgantara, mereka mencibir Alanza, bahkan sampai terdengar olehnya.
YOU ARE READING
Putih Abu Abu [Going End]
Teen FictionSebuah kisah persahabatan yg hancur karena sebuah rasa yg disebut dengan cinta. Salahkah jika dalam persahabatan mempunyai rasa lebih? Cinta bukan lah secangkir Torabika Creamy Latte yg manis nya bisa diatur sendiri, tetapi cinta datang secara tiba...