27. Bioskop
"Woyy Lan lo nyari mati ya" Pekik Bima.
"Lampu merah Bim" Dylan menunjuk ke arah lampu lalu lintas yang sudah berubah warna menjadi merah.
"Duhhh kejedut ni gue, kalo amnesia gimana" Nafael memegangi kepalanya.
"Gue malah amnesia" Asal Alanza.
"Yeee sialan lo pada" Cibir Dylan.
Tak lama kemudia lampu berubah warna menjadi hijau, mobil Bima melaju cepat menuju Mall.
"Akhirnya nyampe juga" Ujar Nafael.
"Yaelaa El kaya dari Jakarta ke Bali aja" Cibir Bima.
"Heheee" Nafael menyengir.
"Yauda ah ayo masuk" Ajak Alanza.
Pemuda itu mengangguk lalu mengikuti Alanza di belakang. Hihi Alanza seperti di ikuti para body guard tampan. Tatapan pun terarah ke mereka berempat. Bagaimana tidak? Dylan,Bima, dan Nafael kan sangat tampan.
"Kemana ni kita?" Tanya Alanza.
"Timezone dulu dong" Semangat Bima.
Banyak gadis gadis yang iri dengan posisi Alanza sekarang, bahkan Nafael sudah memasang tampang so cool, untung Nafael memang beneran ganteng dan cool.
"Kesana yuk" Nafael menunjuk permainan bola basket.
"Ayooo, gue pasti bisa ni" Bangga Bima.
"Nah ni masuk kan" Bangga Dylan.
"Masuk si masuk Lan, cuma kan lama" Ujar Nafael.
"Yauda sini gue naik keatas aja, nah nanti gue keluar masukin tu bola biar cepet" Usul Bima.
"Nah bagus tu Bim, burian cepet" Perintah Nafael.
Kemudian Bima pun masuk kedalam. Mereka senang karena poin yang didapat sangat banyak. Namun kesenangan itu tidak berlangsung lama karena petugas datang memarahi mereka.
"Heh heh turun turun kamu" Perintah petugas, Bima pun auto loncat dan memberi aba aba kepada teman temannya untuk kabur.
"Kaburrrrrr" Teriak Bima.
Mereka berempat pun langsung lari ngiprit menghindari kejaran petugas.
"Huhahahaha mampus gabis angejar kita" Ujar Bima.
"Ga kekejar si iya Bim, tapi gue cape banget" Keluh alanza.
"Emang sialan, tu Nafael ngasi ide" Ujar Dylan.
"Hehe, yauda ini kita mau kemana lagi?" Tanya Nafael.
"Gimana kalo nonton film aja, kita liat film horor. Siapa yg paling banyak tutup mata sama teriak dia harus traktir kita makan, gimana setuju?". Usul Alanza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu Abu [Going End]
Teen FictionSebuah kisah persahabatan yg hancur karena sebuah rasa yg disebut dengan cinta. Salahkah jika dalam persahabatan mempunyai rasa lebih? Cinta bukan lah secangkir Torabika Creamy Latte yg manis nya bisa diatur sendiri, tetapi cinta datang secara tiba...