tiga belas

4.7K 370 19
                                    

"pergi dari kamar Athar"

"Aku bisa jelasin, tolong dengerin dulu" orang itu memohon sambil berusaha meraih bahu Athar namun segera di tepis oleh Athar

"Semuanya udah jelas"

"Maksud aku bukan gitu, itu ngga seperti yang kamu pikir, kamu salah faham"

"Salah faham gimana, jelas-jelas Athar denger sendiri kamu bilang sama seseorang yang sedang meneleponmu kalau Athar selalu nyusahin kamu, Novan.
Jadi untuk apa lagi kamu nemuin Athar"

Novan tertunduk lesu, ia merutuk i kebodohannya, bahkan Athar begitu kecewa pada dirinya sampai memanggil namanya tanpa embel-embel 'kak', padahal sebelumnya Athar begitu sangat menghargai dan sopan padanya tapi kini sudah berubah 180° dari sikap aslinya

"Maksud aku bukan gitu Athar, dengerin aku ngomong dulu"

"Pergi Novan, Athar ngga mau liat novan lagi"

"Athar.."

"Athar bilang pergi"

Sekilas kejadian beberapa hari lalu terlintas di benak Novan, waktu itu ia sedang berbicara dengan temanya lewat telepon, ia tidak tahu kalau Athar sedang berkunjung kerumahnya dan mendengar percakapan yang sedang membahas tentang Athar dari balik pintu kamar Novan

"Haha iya, oh iya gimana kabarnya si itu, si siapa itu namanya yang lucu"

"Oh baik, Athar namanya dia selalu nyusahin kalau lagi sakit, kemarin sempet ngga enak badan, meskipun ia punya keluarga yang juga begitu sayang padanya, tapi tetep aja kalau dia sakit gue khawatir banget, tapi gue sedikitpun tidak ngerasa keberatan sih, kalau  harus di repotin sama dia terus"

"Haha dasar Lo itu sayang banget sama dia keknya"

"Iya lah, dia udah kaya adik gue sendiri tau"

"Kapan kapan pingin dong di temuin sama dia, liat video dia aja gue gemes apalagi ketemu langsung"

"Iya deh kapan kapan gue kenalin"

"Oke, udah dulu ya"

"Oke"

ia benar-benar bodoh, andai saja ia tidak bilang begitu pasti Athar Tidak akan salah faham dan marah padanya, kalau sudah begini lalu apa yang harus ia lakukan, meminta maaf pun percuma, Athar pasti akan memaafkan namun sikapnya pasti tidak akan seperti dulu lagi

Ia tidak tau harus apa sekarang Sedangkan Athar sudah tidak mau bertemu dengan ia lagi, jangankan bertemu, menjawab teleponnya pun tidak

"Akan ku coba minta maaf lagi besok"
Ucapnya pelan

*****

Di tempat lain Julian melempar ponselnya begitu saja ke atas bantal, sebelum naik dan membaringkan tubuhnya ditempat tidur, menatap langit-langit kamar dengan tangan yang di jadikan bantal ia tersenyum tanpa sadar pikirannya tertuju pada saat-saat ia bersama dengan Athar

Moodnya naik seratus persen jika sedang bersama bocah itu, wajah manis dan ekspresi-ekspresi lucu milik Athar membuatnya gemas dan pingin rasanya ia bungkus buat di bawa pulang.

Cukup lama julian tersenyum dalam diam sebelum akhirnya kesadarannya kembali, ia mengusap wajahnya kasar

"Dia cowok plisss, sadar Jul sadar"
Ia menepuk-nepuk pipinya lumayan keras

"Tapi cantiikk gimana dong"

Julian diam beberapa saat "Gila gue gila lama-lama kalau gini terus"

Julian mengangkat dua tangannya keatas seperti orang yang sedang berdoa dan mimik mukanya di buat sesedih mungkin, bak drama sinetron azab, dan bilang "Tolong Julian ya Allah"

Raise up a cup up for all my day ones

Two middle fingers for the haters

Life's only getting..

Dering ponsel di atas bantal membuyarkan drama ala ala julian tadi, terdapat nama yang cukup asing pada layar handphone itu

incoming call papa

Mata Julian memicing sebelah, heran dengan apa yang dilihatnya, tumben sekali pikirnya.
Namun tak urung untuk menjawab panggilan itu juga

"Hallo ripan?"
Terdengar suara yang jarang sekali ia dengar itu

"Iya"

"Papa besok mau ketemu kamu, bisa atau tidak papa tetap akan datang ke apart kamu, ada hal yang ingin papa beritahu kamu"

Julian terdian, mencerna perkataan papany barusan, papanya sangat jarang menghubungi nya terus tiba-tiba sekarang bilang minta ketemu, pasti ada hal penting yang akan beliau sampaikan

"Yaudah gitu aja, papa matiin"

Tut Tut tuuttt...

"Oke"


.

.

.

.

.

Tungguin lanjutannya ya🤗
Vote kalau suka❤️

Pendek bangetttttt😩

He is mine [END😻]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang